ꊥꊥ. 𝗧𝗢𝗫𝗜𝗖 ꒱ ☑

🜰. tired

𐙚; toxic

warning!!! nsfw 18+

setelah berhasil menyusul avelyn, kaiser dengan cepat membawa kekasihnya itu dan menguncinya didalam kamar. amarahnya begitu kuat membuatnya tak bisa lagi mengontrol diri, ia mendorong kasar tubuh avelyn yang membuat punggung gadis itu bertabrakan dengan ujung nakas.

sakit yang luar biasa dirasakan oleh avelyn membuatnya tak sanggup untuk berdiri dan hanya terduduk lemas disamping kasur, kaiser menunduk dan tersenyum jahat sembari menangkup kasar pipi avelyn.

"kamu gak bisa kemana pun, kamu gak bisa lolos untuk kali ini"

tanpa aba-aba kaiser melumat kasar bibir ranum milik avelyn, tangannya tergerak berusaha melepas baju tidur yang dikenakan oleh gadis itu. tentu saja avelyn memberikan perlawanan, ia menepis kasar tangan kaiser berusaha sekeras mungkin untuk memberontak.

pemuda itu sekarang benar-benar dikendalikan oleh amarah dan hawa nafsunya sendiri, avelyn hanya bisa menangis saat kaiser menanggalkan semua yang ia kenakan dan sekarang ia benar-benar tanpa balutan apapun.

"kai, please jangan..." mohon avelyn dalam isak tangisnya.

ia benar-benar lemah dan tak berdaya saat kaiser menjamah seluruh tubuhnya, sungguh avelyn tak menginginkan hal seperti ini terjadi ia benar-benar diselimuti rasa ketakutan yang luar biasa.

"kaiser!!! gak! aku gak mau!"

"diam kamu, jalang gak berhak protes" sarkas kaiser.

avelyn sebisa mungkin berusaha menahan tangan kaiser yang berusaha membuka lebar kedua kakinya, sayang kekuatan kaiser dua kali lipat lebih dari dirinya.

kaiser tersenyum puas setelah berhasil menggagahi avelyn ia menatap gadis itu dan membelai lembut pipi avelyn yang telah dipenuhi derai air mata.

"sekarang kamu benar-benar milik aku lyn, selamanya..." bisik kaiser ditelinga avelyn.

gadis itu benar-benar dibuat tak berdaya oleh kaiser, ia hanya bisa menangis terus menerus saat kaiser menghetak lebih kuat kejantanannya didalam lubang surgawi miliknya.

sementara kaiser menggeram penuh kenikmatan saat berhasil melakukan pelepasan mengeluarkan seluruh benih miliknya didalam rahim avelyn, gadis itu dapat merasakan kehangatan dari cairan putih kental itu didalam rahimnya.

pemuda itu mencium pelan kening avelyn setelah mencabut miliknya dan bergegas menuju kamar mandi, sedangkan avelyn terlalu lelah dengan permainan gila kaiser membuatnya langsung terlelap.

***

avelyn memegangi kepalanya yang terasa begitu pusing, ia meringis pelan saat merasakan tubuh bagian bawahnya terasa begitu sakit.

ia tercekat lalu menjauh beberapa senti dari jangkauan kaiser yang masih terlelap disampingnya. merasakan pergerakan dari samping membuat kaiser terbangun dari tidurnya dan kemudian menatap avelyn yang tengah menutupi tubuh polosnya dengan selimut.

"lyn..."

"jangan sentuh aku!"

kaiser meraup wajahnya kasar, ia benar-benar telah melakukan hal yang bodoh. pemuda itu bisa merasakan tatapan kebencian dari avelyn, pemuda itu sebisa mungkin mencoba untuk menenagkan avelyn.

"jangan deket-deket! aku benci kamu kaiser! benci banget"

"lyn aku khilaf... aku bener-bener emosi"

"emosi sampai ngelakuin hal kayak gini? kamu gak waras, kamu terlalu obsesi"

"omong kosong bilang cinta sama aku, nyatanya kamu cuman obsesi. kamu cuman anggep aku kayak trophi kemenangan" lanjut avelyn.

"lepasin aku kaiser... aku mau detik ini kita benar-benar putus"

"lyn... aku gak mau. aku benar-benar sayang kamu"

"kai, kalo kamu sayang kamu gak bakal ngelakuin ini. aku gak bisa percaya apapun lagi kai..."

"tolong... kalau kamu beneran sayang lepasin aku sekarang"

"aku gak bisa... aku cuman mau kamu"

"KAISER! AKU BENCI KAMU!!"

setelah berkata demikian avelyn lalu bergegas mengenakan pakaiannya ia mengemasi seluruh pakaianya dan beranjak pergi dari apartemen. sedangkan kaiser masih terdiam yang mungkin sedang menyesali pebuatannya.

dengan cepat avelyn menekan lantai satu lift apartemen tersebut dan menekan satu panggilan dari salah satu kontak diponselnya.

ia sudah tak peduli lagi dengan kaiser, bencinya teramat besar kepada pemuda itu. yang ia inginkan cepat-cepat pergi dari jepang dan kembali ke jerman, rasa sesak memenuhi dadanya ia benar-benar tak kuasa memendam amarah dan sedih yang menggorogotinya.

"halo?"

"alexis, i need your help"

↷ ⋯ ♡ᵎ

so, wdyt bout this book?