Delapan orang, yang memiliki lukanya masing-masing. Entah dengan keluarga, ekonomi, dan lain lain.
Maka hal itu, mereka membutuhkan 'Rumah'.
Rumah yang bukan berbentuk bangunan.
Melainkan, rumah yang siap mendengarkan berbagai cerita. Rumah yang sel...
Malam - Malam di pinggir laut. Dengan kicauan merdu dari beberapa ekor burung. Di tambah siluet pohon dengan sejuknya angin malam.
Delapan orang itu, masih tak kunjung pulang, mereka masih menikmati suara ombak yang merdu dengan pemandangan yang tenang.
"Aku mendadak ingin sekali menaiki sepeda, sepertinya menyenangkan?" ujar Karin.
"Wah boleh sekali, ayok kita ke Malioboro untuk bermain sepeda," ujar Gemala.
"Enak juga ya tinggal di Yogyakarta, main ke Malioboro menurutku tempat terindah di Yogyakarta, itu juga salah satu tempat impian dari author kita loh," ujar Bianca.
"Wah, sepertinya kita harus memberi tahu keindahan Malioboro kepada author dan teman - teman kita," ujar Aleena.
"Baiklah, ayo kita berangkat dengan mobil saya," ujar Gean.
"Nanti kita harus menaiki sepeda, sampai ke taman dekat sana ya," ujar Karel.
"Mau apa memang kamu kesana?" tanya Karin.
"Saya mau mengambil foto hehe," ujar Karel seraya tersenyum manis.
***
Perjalanan menuju Malioboro bagi mereka adalah perjalanan yang paling berarti dan paling menyenangkan.
Suara riuh tawa, di sandung dengan kencangnya angin malam di dalam mobil itu.
Bisa membayangkan seseru apa di saat itu? Di saat orang lain mengalami bersama keluarga, mereka juga sama kok, namun keluarga tak sedarah.
Perlu di ketahui, saudara tak perlu sedarah, jika memang kita saling menyayangi dan menghargai saja sudah cukup kok bagi mereka dan 'author'.
"Wah sudah sampai, indah ya Malioboro kita, sudah lama aku tak pergi kesini, ternyata makin ramai yah," ujar Aleena.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi. cr;google/pinterest.
"Mari kita cari sepeda," ujar Karin.
"Sepertinya kamu sudah tidak sabar ya Rin? Sesuka itu kah kamu sama sepeda?" tanya Karel.
"Menurutku sepeda itu indah hihi, apalagi yang bentukan nya seperti sepeda jaman dulu, aku sangat menyukainya," ujar Karin.
