#005.

582 64 46
                                    



CW ! a smoking scene.  harsh words.  rough scene.  OOC.  write in bahasa.  sorry for typo.  ]




write by EILYNN.




happy reading and enjoy !

Solar, dia bukan orang yang bisa dipandang rendah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Solar, dia bukan orang yang bisa dipandang rendah. Berprestasi tinggi, dan seorang kapten basket yang sudah membawa pulang banyak piala dan sertifikat dari banyaknya pertandingan atau olimpiade yang ia ikuti.

Solar juga bukan kepribadian yang lemah, ia cenderung melawan siapapun yang akan mengganggunya.

★★★★★

Kejadian tadi benar benar membuat Solar muak sekaligus malu. Ia menampar pipi bulatnya pelan untuk menghilangkan memori itu dari kepalanya.

Sudah beberapa saat Solar mencoba melupakan kejadian tadi, mulai dari mencuci muka menggunakan air dari wastafel toilet di sekolahnya, memukul pelan kepalanya, menampar pipinya, tetap saja tidak hilang.

Apalagi saat melihat wajah tampan miliknya di cermin itu, semakin malu Solar dibuatnya.

Solar tidak peduli bahwa dia akan terlihat seperti orang gila, sebelum ia melupakan kejadian itu dari pikirannya.

"Haduh, abis ini mau taruh dimana muka ganteng gue?" ujar Solar meratapi nasibnya, ia tidak siap untuk menerima kenyataan.

Rasanya Solar ingin menghilangkan dari dunia ini.

"Gua gak siap, kira kira dukun mana yang bisa menghilangkan kejadian di kantin tadi dari kepala gua? Gua udah gakuat..." lanjut Solar, dramatis.

Tiba tiba ada yang membuka pintu toilet saat Solar sedang melakukan adegan dramatisnya, itu Taufan. Ia pun menoleh kearahnya.

"Fan, kayaknya gua udah gak lama lagi."

"Gak lama apaan sih? Minggir, gua pengen berak." titah Taufan menggeser kepala milik Solar.

"Jalan masih lega, pala gua yang di geser njing." umpat Solar, padahal jalan di sebelahnya masih lega kenapa malah dia yang kena.

"Muka lu jelek, ngalangin orang pengen eek aja." sahut Taufan yang sudah berada di salah satu bilik toilet.

"SEMBARANGAN LO!" pekik Solar.

"Bacot ah, lagi nyesel nih gua makan bakso 2 mangkok cabe nya kebanyakan." Taufan sedang meratapi nasibnya.

"Cabe sepanci gimana gak mencret." Solar memutar bola matanya malas.

"Gak sepanci juga asu. Udahlah, mending lu berduaan sama tuh bocah merah. Daripada julid in gua terus." usir Taufan secara halus.

#1. 𝐒𝐔𝐍 & 𝐌𝐎𝐎𝐍 ; halisol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang