#002.

552 67 7
                                    

HEYYAAAA GUYSS BALIK LAGII SAMA EILYNNN !

[ CW ! kinda rough scene. harsh words. OOC. minor DNI. write in bahasa. sorry for typo. ]

📌 write by EILYNN

Gua dan dia adalah rival, awalnya gua engga pernah percaya yang namanya enemy to love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gua dan dia adalah rival, awalnya gua engga pernah percaya yang namanya enemy to love. Ya lu bayangin aja awalnya lu temenan, tonjok tonjokkan, tiba tiba jadi cinta? Udah kayak difilm film aja asli.

Tapi setelah kejadian itu, gua merasakan apa itu yang namanya enemy to love. Benar benar tidak diduga bahwa dia yang menjadi first love gua.

Gua kira gua cuman gila belajar doang, ternyata gua juga bisa gila dengan manusia.

★★★★★

Halilintar dan Blaze keluar dari kelasnya setelah bel sekolah berbunyi. Mereka berniat mengajak Taufan untuk 'ikut'.

"Tau, lu ikut kaga?" tanya Blaze ketika sampai di depan kelas Taufan, seperti biasa dengan seragam dikeluarkan, dasi dilonggarkan, dan memakai topi sekolahnya ke depan.

"Ikut lah, yakali kaga." jawabnya segera menghampiri Halilintar dan Blaze.

"Thorn, duluan yak! Gua lagi ada urusan." pamit Taufan pada Thorn yang sedang bersiap siap. Sang empu hanya bisa berdehem sebagai jawaban.

"Emang gak diomelin ama abang lu, Fan?" giliran Halilintar yang bertanya sambil memasukkan satu tangannya ke dalam saku celananya.

"Abang gua mah gak ngurus. Udah, ayo!" ajaknya dengan nada yang semangat.

"Bentar, si Solar udah balik?" Halilintar kembali bertanya pada Taufan, karena Taufan sekelas dengan Solar.

"Paling masih di parkiran." sahutnya tenang.

"Mau kemana kalian?" tiba tiba Gempa datang menghampiri mereka, dengan Ice yang mengikutinya.

"Biasa, Gem. Jadi betmen dulu." sambung Ice yang melipat kedua tangan didepan dadanya.

"Ikut campur aje lo, es batu!" cibir Blaze memandang sinis Ice.

"Yang kemaren kebantai gausah berisik." balasnya tenang, tapi tetap mengundang amarah Blaze.

"Lah, ribut lo?!" geramnya hampir menarik kerah baju Ice, namun dilerai oleh Gempa.

"Lu pada bisa kaga, gak ribut sehari aje? Kemaren Solar ama Thorn yang ribut, sekarang elu berdua. Besok siapa lagi, hah?! Hali ama Taufan?!" protes Gempa.

"Perasaan gua diem." sahut Halilintar.

"Diem lo, gledek!" sela Gempa, padahal si Halilintar udah diem malah disuruh diem lagi.

Sedangkan Taufan, ia sedang menahan tawa melihat si gledek.

"Fan, lo pilih muka atau perut?" tanya Halilintar dengan nada yang tenang, tetapi tentu saja Taufan sudah tahu niat apa yang ingin dilakukan olehnya.

#1. 𝐒𝐔𝐍 & 𝐌𝐎𝐎𝐍 ; halisol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang