01

445 42 19
                                    

━⁠☆゚⁠.⁠*⁠・⁠。゚✿ ゚。・⁠*⁠.⁠゚⁠☆━

seorang gadis terlihat tengah menyapu halaman di pagi hari, bersama dua anak perempuan yang menemaninya sembari menyiram tanaman.

pandangannya teralihkan kepada pintu gerbang saat merasakan suatu kehadiran. gadis yang bernama (name) itu melangkahkan kakinya kemudian membuka gerbang kayu tersebut. dilihatnya sosok berambut panjang dengan seragam pemburu iblis serta lengkap dengan katana nya.

orang itu berjalan lunglai mendekat kepada kediaman wisteria yang di jaga oleh (name). namun langkahnya terhenti dan tubuhnya hampir saja jatuh menghantam tanah, (name) berlari menghampirinya dan membantu untuk menopang tubuh yang penuh luka itu.

(name) menatap pemburu iblis itu yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri, kemudian di gendongnya tubuh pemburu iblis itu dan membawanya masuk ke kediaman.

"yao, siapkan air hangat. hana, panggilkan shiho kemari." ucap (name) memerintahkan kedua anak perempuan yang menemaninya tadi.

kemudian, (name) mengantar pemburu iblis itu menuju ruang perawatan agar dapat di obati dengan segera. diletakkannya pemburu iblis tersebut di atas tempat tidur dan di pasangkannya selang infus pada tangan pemburu iblis itu.

di tatapnya wajah pucat sang pemburu iblis dengan khawatir, takut jika dirinya terlambat untuk membantu. (name) membuka baju yang di kenakan sang pemburu iblis dan memperlihatkan tubuh kekar milik nya yang di penuhi dengan luka dan bekas tusukan yang membuatnya kehilangan banyak darah.

"(name)-chan, bagaimana keadaannya?." ucap shiho yang baru memasuki ruangan. "aku tidak yakin, tapi aku rasa masih sempat." yang di tanya menjawab dengan ragu. shiho yang bernotabane sebagai dokter disana memegang bahu (name) dan memberinya semangat. "tidak apa-apa, kita akan menyelamatkannya."

shiho memulai pengobatan di temani oleh (name) sebagai asistennya. berselang beberapa jam pengobatan yang intens akhirnya selesai juga dengan hasil yang bagus. "dia akan baik-baik saja, tapi aku harus pergi untuk memastikan sesuatu setelah ini." ucap shiho kepada (name) dengan menunjukan catatan yang belum bisa dijelaskan. "tentu, aku akan menjaganya selagi kau pergi."

(name). gadis berusia 16 tahun, cucu dari pemilik kediaman wisteria tersebut. selain tempat untuk singgah para pemburu iblis, kediaman tersebut juga kerap di sebut sebagai sebuah tempat pengasuhan. karena banyak dari anak anak yang ada di kediaman tersebut adalah mereka yang menjadi korban dari para iblis. namun bukan dengan sia-sia mereka tinggal disana, mereka di beri tanggung jawab untuk ikut serta membantu.

sementara shiho, perempuan berusia 19 tahun yang berprofesi sebagai dokter di kota hyogo, namun dirinya sendiri terkadang memilih kembali ke kediaman yang membesarkannya dan mengabdikan diri untuk turut serta membantu. dan kemudian jikalau (name) memerlukan bantuan untuk sebuah pengobatan, Shiho akan dengan sigap menanggapi permintaannya.

"aku akan memberitahumu hasilnya nanti, sampai jumpa." shiho melambai dari dalam mobilnya, lalu mulai menancapkan gas dan melaju menjauh dari kediaman tersebut. sementara (name) menarik nafas panjang sembari bergumam. "kira-kira, kapan semua ini berakhir.."

tiba-tiba pikirannya terganggu karena sentuhan yang di berikan oleh seorang anak kepadanya. "ada apa nara?" (name) bertanya dengan lembut kepada anak berusia 7 tahun itu. dalam diam dia nampak gelisah sembari menunjuk ke arah dalam. mengetahui maksud dari anak itu, (name) dengan cepat melangkahkan kakinya kedalam rumah untuk memastikan keadaan.

"tuan, apa yang anda lakukan?" (name) memekik terkejut mendapati pemburu iblis itu berdiri melepas selang infus dan kembali memakai seragamnya. tanpa menjawab, pemburu iblis itu meraih nichirin nya dan berjalan melewati (name).

𝖙𝖍𝖊 𝖈𝖚𝖗𝖘𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang