[11] END: Dopa(mine)

62 13 3
                                    

Matanya perlahan terbuka setelah mendapati sinar lampu di atasnya merangsek masuk ke pupil legamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya perlahan terbuka setelah mendapati sinar lampu di atasnya merangsek masuk ke pupil legamnya. Nathasa menoleh perlahan menoleh ke samping dengan hati-hati karena kepalanya masih terasa sakit. Ia baru menyadari jika dirinya terlelap di atas brankar UKS. Entah siapa yang membawanya, Nathasa tidak mengingat betul.

Sementara sosok gadis yang tengah duduk di kursi samping brankar langsung terhenyak saat melihat Nathasa sudah tersadar. Ternyata Nathasa sedari tadi pingsan. Yura langsung menghamburkan pelukan sembari tersenyum haru.

"Ya ampun, Cha. Gue khawatir lo nggak bangun-bangun, tau!"

Nathasa yang dipeluk erat begini jadi sesak napas, dirinya terbatuk kecil. "G-Gue nggak apa-apa, Ra. Lepas, gue nggak bisa napas!"

Seketika Yura merenggangkan pelukan sembari mengerucutkan bibir, kembali duduk. "Lagian lo hobi bener bolos jam pelajaran, ih. Kan, bisa ajak gue. Kalau lo kenapa-kenapa kayak sekarang, gimana? Untung aja ada Garin yang bawa lo kesini."

"Garin ... yang bawa gue kesini?" Nathasa mengernyit. Hingga dirinya mengingat sesuatu, gadis itu langsung mengubah posisinya jadi duduk di atas brankar. Matanya terbelalak. "Terus dia dimana sekarang?"

"Lagi ada kelas. Mungkin bentar lagi pelajarannya selesai, soalnya ini udah jam terakhir KBM," sahutnya santai. "Dia kayak khawatir banget sama lo."

"Gue pasti berantakan banget, ya?"

"Lo berantakan aja, Garin juga bakal tetep naksir sama lo."

"Ish!" Nathasa memukul pelan lengan Yura, "Lo, mah!"

Yura tertawa kecil. "Oh iya, kalau gue ajak Daniel nonton bioskop, kira-kira bakal mau, nggak?"

Wajah Nathasa berubah masam. "Sebaiknya jangan, deh. Daniel punya alasan tersendiri buat nggak datang ke bioskop."

"Loh, kenapa?" Yura mengernyit. "Padahal layarnya lebih gede ketimbang HP."

"Pokoknya jangan ajak dia, deh! Please, ya?" Nathasa memohon.

Sementara Yura menatap wajahnya lamat-lamat seolah bisa tersihir begitu cepat, pada akhirnya —Yura mengiyakan permintaan Nathasa meskipun ada banyak spekulasi tidak berdasar yang menghantam pikirannya sekarang.

"Oke, deh." Yura tersenyum paksa.

"Lo bisa ajak dia ke SeaWorld, kalau mau. Daniel paling suka sama ikan," serunya begitu antusias. "Lo juga bisa mampir ke Dufan, sekalian naik Hysteria sambil nyatain perasaan, dijamin bakal—"

"Lo tau semua ya soal Daniel?"

"Eh?" Nathasa sedikit termangu dengan kalimat Yura yang terdengar sarkas. "Jangan salah paham dulu, Nayuraaaa. Gue sama Daniel murni temenan doang, kok. Suer!"

Kemudian dengusan geli terdengar dari mulut Yura. Nathasa terlihat begitu menggemaskan saat menjelaskan hubungannya dengan Daniel, padahal mau sedekat apapun mereka —Yura tidak apa-apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lovely Hero [Gunwook x Eunchae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang