Chapter 8

971 150 14
                                    

Silahkan vote dan komen~


















____________


"Opti Ars." rapal guru itu sebelum gembok di tangannya terbuka. Kelas pertama telah dimulai. "Cobalah buka gembok ini seperti yang saya lakukan."

Murid-murid disitu berasa ingin mengutuki guru ini, karena tidak menunjukkan caranya. Dia kira mereka Gojo Satoru yang bisa niru berkat Six Eyes-nya.


"Opti Ars." Ctekk// semua murid di kelas tertuju ke satu murid, Lance Crown yang langsung berhasil membukanya. Murid jenius emang beda.

Tapi (Y/n) tidak satu kelas dengan dirinya. Lance berdecik kesal karena itu, sangat disayangkan tidak bisa pamer ke gadis itu.

Sedangkan, [Name] sekarang sedang nahan malu karena si Mash ini menghancurkan gemboknya. Mana duduknya dekat lagi.





















































[Name] sedang kesusahan untuk membuat sapu terbangnya terbang.

"Kau yang benar dong! Kamu akan memperlambat satu kelas tahu?" ejek dari satu wanita yang bisa panggil Mui.

"Terbang." tiba-tiba saja sapu itu terbang ke tangan [Name]. Gadis itu mendekati Mae dengan tatapan intimidasi.

"Memangnya siapa kau, untuk memerintahkan ku?" ucap [Name] hanya bisa didengar oleh Mui karena suara yang kecil.

Itu membuat Mui merasa takut sejenak karena perbedaan tinggi tubuh mereka.



"Kalian sudahlah. Kita akan praktik untuk terbang mengelilingi lapangan ini. Bonusnya, yang menang akan dapat satu koin." ucap guru itu.


Mui menyerungau dan menunjukkan jari telunjuknya ke [Name], "Jalang, ayo kita bertanding! Yang kalah akan menjadi budak sampai lulus!"


"Heh, tak sabar untuk kujahit bibir mulut manismu itu." jawab [Name] semakin terlihat kesal.

"[Name]-chan terlihat mengerikan.." gumam Finn meluk Dott kek anak kecil.

"Itulah kehidupanku dengan dia sebelum kamu numpang dirumahku, Finn." jawab Dott mengelus-elus punggung Finn.



Tak lama kemudian kedua gadis itu bersiap untuk start. "Dan... Mulai!" ucap sang guru. Dan mereka langsung tancap gas.

Tetapi.. Mui malah bercurang, menambahkan sihir kecepatan ke sapu itu. [Name] jujur kegatelan pengen pake sihir meledaknya, tetapi ia tahan.

Mui sudah mengelilingi lapangan luas itu dengan sapu terbang, disusul oleh [Name].

"Yah..bagaimana ini Dott? [Name]-chan akan dijadikan budak?" tanya Finn mulai panik.

"Tidak, perhatikan saja." jawab Dott.

"Mui, kau tak berhak untuk mendapatkan koin perak dari saya dan kau tidak dinyatakan menang." ucap sang guru tiba-tiba.

"Hah?! Kenapa, aku kan sampai duluan?" Mui terlihat tidak terima.

"Menggunakan sihir untuk meningkatkan kecepatan sapu terbang saat berlomba adalah illegal." jawab sang guru, telihat tegas.

"Tetapi anda tidak mengatakan itu tadi?!" Mui masih terlihat membela diri sendiri.

"Dalam Undang-Undang Magic Realm nomor 3a pasal 41, dilarang menggunakan sihir untuk meningkatkan kecepatan sapu terbang saat lomba atau ujian." jawab si guru itu dengan tegas.

"Jika kamu masih membela diri, sekolah ini akan mengeluarkanmu." guru itu menatap tajam Mui.



Murid-murid disitu pada ketawa diam-diam. Mui diam dalam amarah dan malu.




"Sudah kubilang dia itu mengerikan." bisik Dott yang diangguki Finn dan Mash.














Tbc.

Jadi Kembaran Dot Barrett?! || Mashle x NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang