Chapter 4

905 167 12
                                    

Silahkan vote dan komen~













_____________




Sudah tiga tahun berlalu. Tinggal setahun lagi untuk memasuki sekolah Easton. Yang berarti Rayne sudah duluan masuk satu tahun sebelumnya. Nasib Finn gimana? Menumpang di rumahnya berkat desakan [Name] pada Malta.


Dirinya tidak bertemu dengan Mash dan Lance Anna setelah pertemuan terakhir. Finn saja sudah cukup. "Finn~ pakai ini untukku ya?"


Rasanya Finn ingin menangis, soalnya didandani jadi cewek mulu. "Iya.." Finn nurut saja, sebagai tanda terima kasih mau kasih tumpangan rumah. Finn dapat melihat Dott dari belakang pintu.



"Terima kasih Finn, berkat kehadiranmu aku bisa hidup lebih tenang." Itulah yang diucapkan ekspresi si Dott. Finn hanya bisa senyum menangis batin.






"Aku ingin keluar, kalian tidak usah ikut." [Name] langsung buru-buru keluar rumah, tidak lupa pamitan dengan Malta.



"Roti tawar, roti tawar!" Ucapnya sambil jalan dengan wajah senang. [Name] hendak memesan Roti Tawar, tetapi di saat yang sama ada pria lain yang memesannya. [Name] terkejut karena pria itu adalah.. Wirth Madl.

Seharusnya kan dia murid tahun kedua sekolah Easton, apakah sekolahnya sedang libur?



Yang menjadi masalah, adalah itu Roti Tawar terakhir, "Maaf kakak, apakah kakak boleh memberikan Rotinya padaku?"

Pria itu mengeryitkan dahi, "Hah? Untuk apa, aku bahkan tidak mengenalmu bocah."

"Kumohon, aku sangat lapar sekarang!" Ucap [Name] tidak menyerah.

"Kamu kan bisa makan yang lain?!" Jawab pria itu.

"Roti Tawar adalah hidup!!" Jawab gadis itu terlihat semakin kesal tetapi tetap memelas.

"Tidak." Ucap Wirth hendak membeli Roti Tawar terakhir. "Jahat.." gumam [Name] terlihat akan menangis.


Wirth langsung kaget dan panik, "Oi bocah, jangan menangis disini!" Tetapi gadis itu semakin menangis. Ini membuat seakan-akan Wirth terlihat seperti orang jahat, "Aku akan membelikanmu Roti ini, berhenti menangis."


"Benarkah?" Tiba-tiba [Name] senyum ceria. Rasanya ingin Wirth kutuki ini anak, "Kupret ni anak."


"Makasih kak Wirth~!" Ucapnya langsung pergi begitu saja setelah Wirth memberikan Roti Tawar itu.


"Sialan..moodku jadi kurang baik- eh? Dia tahu namaku?" Gumam Wirth terlihat bingung.

"Roti tawarnya habis?" Tiba-tiba temannya, si Shuen muncul dari belakangnya.

"Kuberikan ke seorang gadis tadi." Jawab Wirth.

Shuen mengangkat alis heran, "Kamu lagi pepet anak orang?"

"Sembarangan. Masalahnya aku dan gadis itu tidak pernah bertemu, tetapi dia tahu namaku." Ucap Wirth. Itu makin membuat Shuen heran.

"Jodohmu kali." Senyum Shuen iseng sebelum jitakan mendarat di kepalanya.
























Tbc. Pendek dulu, sepi soalnya.

Jadi Kembaran Dot Barrett?! || Mashle x NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang