Bab 8 Penasaran?

100 10 1
                                    

Hello guys semoga harimu selalu menyenangkan

Terimakasih sudah mampir dan membaca cerita ini, jangan lupa komen dan vote biar semangat untuk up. Selamat membaca semoga suka hehe

*
*
*
*
*

Sore ini Manda mulai bekerja kembali, cafe tempat ia bekerja cukup ramai hari ini, ia bekerja di edelweiscafe

Tak terhitung sudah berapa kali ia pulang balik mengantarkan pesanan kemeja para pembeli

Saat ia hendak mengantarkan minuman tak sengaja pandagannya tertuju kepada seseorang. Ia melihat Anin mama ashel yang tengah bersama dengan seorang pria.

"siapa orang yang bersama Tante Anin, kaya nggak asing, gue kaya pernah liat, mungkin cuma perasaan gue doang. Tapi itu siapa yh kelihatannya mesra banget sama nyokapnya ashel" ia terus memikirkan, tanpa sadar masih banyak pekerjaan yang belum ia selesaikan.

"Woi Manda mala bengong, pesanan orang udah ditungguin tu" ucap rekan kerja Manda

Manda tersadar dari lamunannya "astaga gue lupa" kemudian ia mengantarkan pesanan.

Sementara orang yang memanggilnya tadi hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Manda.

"Permisi ini pesanannya, Dua Matcha Latte dan satu Bubble Milk Tea" ucap Manda seraya meletakan pesanan keatas meja.

Manda dengan sopan izin kepada pembeli untuk mengantarkan pesanan lagi."selamat menikmati , semoga suka saya permisi" ucapnya sopan layaknya seorang pelayan.

"Trimakasi mba". Balas ketiga wanita dihadapannya, sementara Manda hanya membalas dengan senyuman kemudian kembali untuk mengambil pesanan lainnya.

Setelah selesai megantarkan semua pesanan, ia melihat kembali kearah meja dimana tempat ia melihat Anin tadi. tapi, ia tidak mendapati mereka lagi."mereka kemana yh atau sudah pulang" batinnya terus melihat ke segala arah.

"Manda! Panggil Indira dari belakang pintu dapur lalu berjalan menuju kearah Manda karna tak kunjung didengar.

"Manda"

"Eh Bambang! Manda terkejut saat Indira tiba-tiba berbicara disampingnya.

"Lo lagi ngapain sih, liat sana-sini sampai ga sadar gue panggilin dari tadi" tanya indira menautkan kedua alisnya.

"Eh gapapa kok, gue cuman nyari nyokap teman gue, tadi ada disana tapi kayanya udah pulang" ungkap Manda

"Oh, yaudah sekarang Lo beresin barang-barang Lo, sekarang sudah jam pulang". Ucap Indira

Manda mengangguk dan membereskan semua peralatan dan barang-barangnya.

22:00
Manda dan Indira berjalan beriringan keparkiran. Hari ini Manda mengantarkan Indira pulang. Mereka sudah selesai bekerja, semua karyawan sudah pulang dan cafe pun sudah ditutup.

Manda meyalakan kendaraan roda dua kemudian melajukannya dengan kecepatan sedang beberapa menit kemudian mereka sampai dirumah Indira.

"Makasih man, udah anterin gue". Ucap indira tersenyum melepaskan helm dari kepalanya

"Iya sama-sama, yaudah gue balik dulu yh" balas Manda

"Hati-hati man" ucap Indira melambaikan tangan kepada Manda.

Manda pun melanjutkan perjalanannya tak lupa membunyikan klakson pada motornya sebagai tanda pamit.


*****************

"Gimana kamu sudah sampaikan pada ashel tentang pernikah kita?". Tanya pria bertubuh kekar dan tinggi dihadapan anin ibu ashel.

Anin mendongak dan menggelengkan kepalanya."Aku masih nunggu waktu yang tepat untuk bicara sama ashel, aku harap kamu megerti yh mas"

"Baiklah, tapi secepat mungkin kamu harus bilang sama dia, aku nggak mau menunggu lebih lama lagi"

"Iya mas"ucap anin singkat

"Yasudah kita pulang sekarang, sudah malam. Pasti ashel cariin kamu". Ajak regie yang diangguki oleh anin

Renata dan regie pun berjalan meninggalkan cafe tempat mereka dinner.

Setengah jam perjalanan yang mereka tempuh akhirnya sampai didepan rumah Anin. Regie turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untuk anin."trimakasih mas"ucap anin tersenyum lebar kemudian keluar dari mobil dan regie membalas dengan senyum juga.

"Aku pamit yh, kamu langsung istirahat"

"Iya hati-hati". Ucap anin tapi tak kunjung masuk kedalam rumah karna regie belum pergi."katanya mau pulang, kenapa masih berdiri disitu" tanyanya

"Kamu masuk rumah lebih dulu, habis itu baru aku pergi, aku mau pastiin orang yang aku sayang benar-benar aman". Ucap regie yang membuat anin tersipu malu.

"Kamu yh bisa aja". Balas Anin dengan pipi yang sudah merah merona karna salting dengan ucapan regie.

"Haha" regie tertawa melihat pipi Anin yang sudah seperti kepiting rebus."yasudah kamu masuk sana". Pintanya kemudian diangguki oleh anin.

Anin memasuki rumah dan melambaikan tangan kearah regie. Regie pun memasuki mobil dan perlahan melajukan kendaraan beroda empat itu sampai hilang dari pandangan Anin.

Sementara dari balik jendela kamar, ashel sedari tadi mengamati dua orang yang baru saja berhenti didepan rumahnya.

"mama sama siapa yh, kenapa kelihatannya dekat banget" monolognya kemudian segera keluar ketika melihat Anin sudah memasuki rumah, ia pun mendapati anin yang hendak memasuki kamar.

"Mama"

Renata yang hendak membuka pintu kamar pun membalikan badan dan mendapati ashel tengah menatapnya dengan intens, ia tau jika mungkin ashel melihatnya tadi dan ingin meminta penjelasan.

"Kenapa sayang". Ucapnya seolah-olah tidak mengerti.

"Tadi orang yang sama mama itu siapa?"

"Itu cuman rekan bisnis mama, emangnya kenapa?, tumben kamu bertanya seperti ini".

"Aku cuman tanya, kelihatannya mama dekat banget sama orang itu"

"Itu cuman perasaan kamu aja, sudahlah mama cape mau istirahat" ucap anin kemudian meninggalkan ashel ia memasuki kamarnya.

Ashel masih berdiri dengan tatapan kosong. Kepalanya sedang mencerna ucapan anin, ia binggung antara percaya atau tidak.

"Kalau itu beneran cuma teman, kenapa kelihatan mesra banget" batinnya terus memikirkan dan penasaran siapa sosok lelaki yang bersama mamanya tadi.

"Mungkin itu benar cuman teman mama" ia pun menepis segala pikiran yang membuatnya sedikit ragu, ia kembali kedalam kamarnya.

*
*
*
*
*

Sampai sini dulu yh guys, semoga kalian suka dengan cerita ini.

Jangan lupa vote biar saya semangat untuk up, jangan jadi pembaca gelap!

mau next nggak?

 

Redup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang