Bab 12 Adel vs zee

48 6 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen agar autor lebih semangat

*
*
*
*
*

Setelah kepulangan ashel dari rumah Adel, Zee datang membawa beberapa temannya ke rumah kediaman keluarga pantjoro itu.

Adel yang mendengar suara ribut dari arah bawa segera turun memeriksa siapa yang datang dan ketika ia sampai diruang tamu ia mendapati Zee dengan beberapa temannya

"Lo selama ini tinggal dimana, kenapa baru pulang?" Tanya Adel kepada perempuan yang  usianya tak terlalu tua darinya

"Nggak usah sok perduli, gue tau Lo senang kan gue nggak pernah balik" balas Zee memutar bola matanya malas.

"Bisa nggak sih, sekali aja Lo nggak berprasangka buruk sama gue" ucap adel

"mama selalu nyariin Lo kak asal Lo tau kita berdua, gue sama mama selalu nelpon nomor lu tapi nggak pernah aktif" jelas Adel dengan sorot mata kecewa

"Haha, nggak usah sok drama deh gue udah tau sifat picik Lo" ucap Zee tersenyum sinis meninggalkan Adel dan pergi bersama temannya.

"Sampai kapan Lo seperti ini kak, gue rindu sama kak Zee yang dulu" batin Adel sedih

Hari ini hanya ada mereka berempat dirumah besar itu, hanya ada Adel, Zee, dan dua teman Zee yang datang tadi,   beberapa hari ini renata mama Adel tak berada dirumah ia sedang berada diluar kota mengurus beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan.

•••••••••••••••••

Dret...drett....drettt

Adel melihat ponsel yang berada ditangannya mendengar benda pipi tersebut berbunyi dan melihat nama ashel terpampang disana.

"Dedel" ucap orang disebrang sana setelah panggilannya terhubung.

"Iya shel kenapa?" Balas Adel

"Lagi sibuk nggak?" Tanyanya lagi memastikan.

"Nggak kok kenapa?" Tanya Adel ia rasa ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh sahabatnya itu

"Nggak papa cuman tanya aja" ucapnya berbohong

"Mau curhat" ucap adel to the point

"Nggak" ucapnya mengehala nafas berat

"Masa sih, tapi jawabnya gitu, mau bilang apa hm?" Kata adel namun orang disebrang hanya terdiam.

"Gimana hari ini cape nggak?" ucap adel memastikan keadaan sahabatnya itu pasalnya ia tau ashel pasti sedang overthingking

"Gue cape banget sumpah, gue masih kepikiran del" ucapnya lesuh mencoba menahan air matanya yang sebentar lagi akan keluar.

"Jangan dipikirin terus shel, Lo harus yakin kalau keluarga lo setelah ini pasti akan lebih bahagia" ucapnya mencoba menenangkan.

"Hiks, hiks, gue...takut.." ucapnya terbata-bata ia tak kuasa menahan tangisnya lagi.

"Udah jangan nangis, jangan nangis, yang lagi overthingking nggak usah nangis lagi yh" ucapnya mencoba menghibur ashel

Redup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang