>happy reading<
✖
✖
✖Kringgg
Bel pertanda istirahat telah berbunyi dan seluruh murid berbondong-bondong untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi. Tak terkecuali 3 gadis tersebut siapa lagi kalo bukan, zura dan kedua sahabat nya.
Disni mereka telah berada disebuah kantin yang bisa disebut mewah, bagaimana tidak kantin yang luas membuat murid HHS tidak takut kehabisan tempat. Sekolah HHS termasuk sekolah yang sangat elit, apalagi yang memiliki sekolah tersebut adalah pengusaha terkenal.
"mau pesan apa?" elen bertanya setelah menemukan meja untuk mereka tempati.
"zura cuma mau cilok sama susu coklat aja ya len"
"tapi zura, disini gak ada yng jualan cilok zura" sela achel.
"yahh, yaudah susu coklat aja kalo gitu"
"makanan?"
"gak deh, soal nya zura cuma mau makan cilok"
"zura makan yaa" achel membujuk zura agar dia makan, karna ia tak mau zura jatuh sakit lagi dan zura juga baru saja sembuh, masa makan nya tak teratur. "gak, zura gak mau" kekeuh nya.
"Tap-
"makan zura" tekan suara seorang pemuda yang baru saja datang dari arah belakang dengan tajam.
"bang ion?" ya orang itu adalah Lion, abang kedua zura.
"makan" tekan Lion sekali lagi.
"yaudah, zura mau nasgor aj" pasrah nya pada akhirnya karna dia terlalu takut dengan tatapan sang abang "pinter" Lion mengelus kepala adik nya, adik? Ya adik karna dulu lion hanya tak peduli bukan membenci adiknya.
Semua orang yang melihat pemandangan itu tentu dibuat kaget lagi, menurut mereka zura yang sekarang seperti memiliki banyak kejutan untuk mereka.
pertama dengan perubahan sifat nya, dan kedua terlihat sang abang kedua yang tengah mengelus kepala adiknya dengan lembut dan jangan lupakan senyuman tipis Lion. Bahkan teman lion dibuat kaget dengan sifat Lion yang berubah secara tiba-tiba. Entah apa kejutan selanjutnya yang ditunjukan zura untuk mereka.
"cih, drama" Lian bersuara setelah lama terdiam, menurut nya dia sangat muak melihat wajah yang dibuat-buat. Padahal mah itu udah sifat zura dari sono nya, lebih tepat nya jiwa si Qilla.
"drama apa lagi abang?" zura bertanya polos.
"Lo-
"Lian tolong kontrol emosi lo" Kai menghalat Lian agar ia tak kelepasan, kalo kelepasan bisa barabe nanti nya. "cih" Lian berdecih lalu ia pergi dari situ untuk mencari meja yang lain.
"Gw makan sini, kalian temani Lian" perintah Lion, lalu ia duduk tepat disamping zura, sedang kan yang lain menyusul Lian.
"abang ian kenapa bng? Kok bang ian bahas drama mulu sih"
"gpp, makan"
"hah? Gapapa nya lagi makan?" ternyata zura itu polos dan Lemot ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Qilla (revisi & Perbaikan Alur)
РазноеBagaimana jadinya jika seorang gadis polos memasuki raga seorang gadis yang dijuluki seorang Quen bullying. Ya, itu terjadi pada Syaqilla Antarexa yang mana dirinya tiba-tiba memasuki raga seorang gadis dengan sifat bak antagonis dari dunia novel s...