TK || 03

441 22 1
                                    

_happy reading_

"Alhamdulillah keadaan aku baik" Jawab nya serta dengan senyum manis nya.

'uhh lucunya' batin achel heboh.

Setelah cukup lama bergikir Qilla atau zura sekarang sudah tau bahwa dia sekarang tengah transmigrasi, dia gadis pintar tentu dia paham dengan yang dialami nya saat ini. Jadi dia juga menerima keaadan dan kehidupan baru nya ini di raga yang berbeda.

"sejak kapan sih lo jadi lucu gini sih" gemas achel langsung mencubit pipi gembul zura.
zura itu cantik dan imut secara bersamaan hanya saja wajah nya tertutup oleh make up tebal.

"hiks, hiks huaaaaa kok pipi zura dicubit, sakit tau hiks" tangis nya tiba-tiba pecah setelah pipi nya dicubit oleh teman zura atau temannya sekarang.

"eh, eh jangan nangis dong, gue gak sengaja sumpah" achel gelabakan mendengar tangisan zura.

"Lo sih pakai cubit-cubit segala, kan nangis zura nya"

"yaa maaf, abisnya gue gemes banget liat dia. Udah ya zura diem, ntar aku kasih permen deh" bujuk rayu nya.

"zura gak hiks gak mau permen, zura mau nya cilok titik gak pake koma dan no debat-debat!!" teriak nya yang sudah berhenti menangis dengan mimik wajah tergantikan dengan muka sok ganas.

"eh iya-iya, nanti gue beliin deh cilok banyak-banyak ya" bujuk achel kembali.

"janji yaa?"

"iya janji-janji"

"yey yee, makasih ya?"

"rachel, panggil aja achel"

"ohh, makasih ya achel" zura langsung memeluk achel dengan erat.

"iyap, sama-sama zura ku. T-tapi udah dong meluknya sesek nih"

"iih, zura gak like sama achel"

'lucu sih, tapi kok rada nyebelin ya, oke sabar-sabar tarik nafas hembus kan, stok sabar harus banyak karna temen lo lagi anemia" batinnya mengerutu. "serah lo deh zur, gue iya iya aja dah" achel berujar pasrah menghadapi sikap zura yang sekarang.

Sedangan ellena sedari tadi diam saja sambil menatap zura intens, entah apa yang ada dalam fikirannya.

"oh iya, zura kan lagi amnesia kata dokter tadi, jadi zura bisa minta tolong sama kalian, tolong jelasin tentang kehidupan aku sebelum koma"

"biar gue jelasin" elen membuka suara nya. "jadi nama lo itu Lauren kenzura anderson biasa dipanggil zura, lo memiliki 3 kaka laki-laki, 1 sudah kerja di perusahaan bokab lo, dan 2 nya masih sekolah kelas 12 satu tahun tua dari kita,  terus lo tuh kalo di sekolah lo paling suka ngejar-ngejar cowok yang namanya Jayden sampai-sampai lo mau memakai pakaian kentat serta make up tebal, lo di sekolah di jululi seorang Queen bullying karna lo yang suka mem buly orang apalagi sama orang yang dekat sama jayden, terus lo itu... " gantungnya.

"aku apa?"

"emm lo jangan sedih ya kalo denger kelanjutan nya"

"iya-iya aku gak bakalan sedih" desaknya tak sabaran.

"lo itu dibenci sama seluruh anggota keluarga besar bokab lo termasuk ke 2 abang lo, kalo abang lo yg tua gue gak tau benci sama lo atau enggak. Yang sayang sama lo itu kita berdua, bokab dan nyokab lo dan seluruh anggota keluarga dari pihak nyokab lo, jadi lo gak usah sedih, kami bakal selalu ada buat lo"

"hmm, makasih yaa, ouh iya apakah zura boleh berubah?" tanya nya, kedua sahabat nya saling berpandangan lalu mereka tersenyum "tentu boleh, justru kami sangat senang karna kamu mau beubah"

"makasih semua nya sudah mau jadi sahabat zura, ketika  orang-orang ngejauhin zura kalian malah tetep nemenin zura, makasih ya ellen dan achel"

"tentu, sama-sana zura my swety" jawab mereka serempak lalu mereka tertawa bersama.

'zura asli nya kemana ya' batinnya bertanya entah kepada siapa.

"aku disini qilla, tolong kamu jaga keluargaku, aku menyayangi mereka" suara asing masuk kependengaran zura.

'itu suara apa'

Aagrrrr

"ZURA!"

🐝🐝🐝

Thank for youu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank for youu

Babayy👋

Transmigrasi Qilla (revisi & Perbaikan Alur) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang