Simulasi - 1 🔞

120 20 6
                                    

"Hoaaam" hadeh ngantuk banget. Semalam gue kelamaan streaming film, akhir-akhir ini gue lagi demen nonton film lawas atau cerita-cerita lama dari berbagai planet.

Selain buat nyari si "pengantin", gue juga butuh hiburan.

Dan lagi-lagi mama Herta manggil gue di saat gue paling butuh tidur. Untung kru express pada gak keberatan mampir ke stasiun luar angkasa. Biar Pom-Pom gak bete (emang gak bete sih) gue pinjemin Kururin buat bersihin kereta.

Kata mama sih ini urgent tapi palingan gue mau disuruh bantuin research barunya lagi.

Gue heran kok mama angkat gue beserta teman tongkrongan nya itu doyan banget sama yang namanya research atau hal-hal baru gak biasa.

"Mama, anakmu datang" kata gue waktu masuk ruangan mama Herta.

"Meruu, tepat waktu" Mama Herta ngasih gue isyarat buat nyamperin dia, "Aku ingin mengecek sesuatu darimu"

Nah kan bener.

Gue ngehela napas cape dan jalan nyamperin mama "Bagian mana dari ini yang 'mendesak'?"

Mama berkacak pinggang ngeliatin gue "Ini demi keberlangsungan hubungan mu dan calon menantuku"

Hah?

Calon menantu?

"Maksudnya 'Pengantin' yang sedang aku cari?'"

"Tentu saja, memangnya kamu tidak mau menjalin hubungan dengannya?"

Gimana ya, secara teknis "dia" itu pengantinnya Mitis, walopun gue juga bagian dari Mitis tapi gue masih ngerasa gimana gitu kalo mau bayangin ngejalanin hubungan sama pengantinnya Mitis.

Berasa jadi perebut pasangan orang, gak sih??

"Sekarang jadilah anak baik dan berbaring disana" Mama nunjuk ke sebuah kapsul bening gede di lab nya.

Gue adu tatap dulu sama Mama Herta sampe akhirnya gue ngalah dan nurutin kemauan mama.

Mama Herta nyuruh gue lepas baju atasan trus gue baring di dalam kapsul itu. Mama Herta masangin alat/kabel (gak ngerti gue jelasinnya) ke kepala dan badan bagian atas gue, habis itu mama nutup kapsulnya.

"Ini akan seperti simulated universe, tapi kita hanya menggunakan pikiranmu untuk simulasi ini. Aku akan mengakses beberapa memori dan membuat skenario untuk kamu kerjakan"

Waduh, ini gue gak disuruh main game kayak "Ilmu Pedang Online", kan?

Belum sempet gue nanya lebih banyak, Mama Herta udah mulai tanpa ngasih aba-aba dulu. Gimana gue tau? Karna tiba-tiba kepala gue nyut-nyutan dan pandangan gue langsung gelap.
.
.
.
.
.
.
"Gairah seks 5% tapi stamina untuk melakukannya melebihi batas normal?" Madam Herta melirik putra angkatnya yang masih berada di dalam kapsul,

"Aku tidak tahu harus menganggap calon menantuku adalah orang yang beruntung atau malang..."

********

Gue buka mata pelan-pelan dan menyadari gue bukan di lab Mama Herta lagi, gue lagi di... bar? Atau club? 

Gue liat sekeliling, bahkan suasana nya juga familiar banget. Kayak pernah kesini-

"Menunggu lama?"

BJIR?!

Gue auto noleh "A-Aventurine?!"

"Simulasi yang pertama akan menggunakan memori kamu agar lebih mudah"

HAH?! MAKSUDNYA APA?! 

Dari sekian banyak memori kenapa harus yang ini?! Kenapa harus malam gue keluar dari IPC?!?!

Ah elah mama 😭😭

The Bride  (HSR x Seme!Male OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang