Mianhae || Lexzay

.23

Typo bertebaran

.

.

.

.

.

Gimana kalo aku donorin ginjal aku buat mama? "

" Nggak boleh!!gila lo zay,lo belum cukup umur kali buat lakuin itu "ucap davin marah marah.

" iya bener tuh,lo dengerkan kata dokter ini bilang apa?banyak resikonya zayyan!" Ucap sing.

" tapi gimana nanti kalo mama mau oprasi trus gak ada yang mau donorin ginjal nya buat mama"

" ya tinggal ambil dari jenazah aja kan bisa,di rumah sakit kan banyak,iya kan bang  "ucap davin ngawur.

Pletak!!

" ya gak begitu juga vin "ucap gyumin menyentil tangangan davin.

" gak usah di sentil juga kale,sakit tau "

" emang bisa? "Zayyan

" gak tau juga sih "davin

" lo tenang aja zayyan,gw sama bang gyumin bakal bantuin lo buat nyari orang yang mau jadi pendonor buat nenek sihir itu "

" iya,gw juga bakalan bantuin ko "sing

" makasih ya kak,vin dan sing.udah mau bantu aku buat cari orang yang mau jadi pendonor mama."

Semua melihat zayyan sambil tersenyum,davin menepuk nepuk pundak zayyan agar dia menjadi tenang" iya,lo tenang aja ya,kita semua ada di sini "

.

.

.

.

.

Lex duduk di ruang tamu sendirian,melamun menatap Tv yang tak di nyalakan,rasanya begitu sunyi.

" zayyan kemana,ini sudah mau malam,apa dia masih  main dengan davin " ia bertanya pada dirinya sendiri.

Lex sebenarnya merasa kesepian akhir akhir ini,karena zayyan yang sekarang jarang ada waktu bersama nya,sekarang zayyan lebih sering main keluar bersama davin atau sing.

Apa jangan jangan zayyan sudah tidak mau dekat dengan nya lagi,apa zayyan sudah bosan dengan lex,banyak pikiran buruk yang ia pikirkan saat ini.

Mama nya juga tak ada kabar,biasanya meskipun mama nya berada jauh ia pasti selalu mengabari ya,saat sedang makan,mau tidur,jalan jalan pasti selalu mengabarinya,tapi ini tidak ada.

Biasanya selama mama nya tak ada di rumah ada zayyan yang menemani ya,meskipun di ingat ingat dulu mereka tak pernah saling bicara,paling hanya lex yang menyuruh ini dan itu kepada zayyan,itu saja.

Sebenarnya dari dulu lex selalu ingin dekat dengan zayyan tapi karena hasutan dari ibunya niat lex untuk mendekati zayyan urung.dan itu juga membuat sikap lex menjadi buruk terhadap zayyan.

Ada rasa menyesal sebenar nya,tapi mau bagaimana lagi,mulai sekarang lex akan berumah dgan berusaha untuk menjadi kaka yang baik untuk zayyan,mari kita beri semahgat untuk lex!.

Jam sudah menunjukan pukul 20 : 06 namun zayyan masih belum pulang juga,sedari tadi lex tetap menunggu zayyan di tempat yang sama,bahakan sampai tertidur karena mengantuk.

Tak lama terdengar suara pintu yang di buka dan di tutup kembali.zayyan,dia sudah pulang dan terkejut saat melihat sang kaka yang tertidur sambil duduk di ruang tamu.

Perlahan zayyan mendekat ke sana  " kak lex,kalau mau tidur dikamar jangan di sini,nanti badan nya sakit " dengan perlahan zayyan mencoba membangunkan lex,tangan nya bergerak menggoyang goyangkan badan lex.

Perlahan lex membuka matanya saat merasakan ada yang mengusik tidurnya " zayyan "lex mengubah posisinya menjadi duduk menghadap pada zayyan.

" kakak kenapa tidur disini? "Tanya zayyan yang ikut duduk di sebelah lex.

" kakak nungguin kamu,tadinya mau makan malam bareng,tapi aku malah ketiduran "jelas lex.

Zayyan yang mendengar itu jadi merasa bersalah " maaf kak,zayyan pulang nya kemaleman.kalo gitu zayyan masak dulu ya "

Dengan cepat zayyan berlari menuju dapus,melihat isi kulkas dan mengeluarkan bahan yang di perlukan untuk ia memasak.

Dengan gerakan ceypat zayyan memasak dengan bahan seadanya,ia memotong beberapa sayuran dan ikan salmon untuk menjadi pelengkap nasi goreng.ya,zayyan akan memasak nasi goreng salmon.

Lex mengikuti zayyan ke dapur,berdiri di ambang pintu sambil meliat zayyan yang mondar mandir sana sini,lex tak ada niatan untuk membantu nya.

" zayyan,maaf karena telah membencimu.aku tak seharusnya menyalahkan kamu,maaf "

" Kaka kenapa ngelamun disana?"tanya zayyan saat menyadari ada lex di sana.

" nggak kenapa kenapa,mau aku bantuin?"

" nggak kak,ini juga sebentar lagi selesai,kakak duduk aja dulu,zayyan mau mindahin ini ke piring dulu "ucap zayyan dan lex mengangguk menurut.

.

.

.

.

.

HAPPY OR SAD END ?