PROLOG

10 1 0
                                    


Hello aku kembali dengan cerita berbeda dari sebelumnya.

Tunggu ya aku akan update juga meskipun gak rutin. heheheheh

Jangan lupa baca yang lainnya yah




Aku bukan janda dan juga bukan istri!

Aku janda bodong yang tidak memiki surat akte dan juga istri bukan.

Menyesal? oh tentu iya namun memilki putra aku tidak menyesal sama sekali.

Ada sebagian yang hilang namun aku masih bisa merasakan rasa bahagia. Aku memnag tidak bisa menerima keadaan namun apalah dayaku jika memang ini sudah di takdirkan untukku.

Aku masih berusaha untuk membahagian diriku sendiri. 

Aku bersama putra kecilku hanya bisa termenung saat melihat anak tetnggaku merasakan apa itu cinta dari ayah.

 Aku tau i=hidup ini begitu sulit namun mengapa anakku juga merasakan semuanya. Aku berusah mencari kebahigan namun apa yang ku dapat? aku hanya mendapat kesaktitan yang tiada tara. 

Bagaimana aku harus  mencari arti kebahagian jika keluargaku tidak ada bahkan mereka juga meninggalkan aku sedari kecil.

Aku menatap putra kecilku dengan tersenyumm tipis saat dia sedang bermain dengan teman sebaya namun ketika aku melihat senyum itu membuat aku teringat dengan siapa sosok ayahnya. Astaga aku sudah berusaha menghilangkan namun tetap tak bisa juga menghilangkan rasa sakit tersebut.

"Arlot ayo pulang saatnya mandi sudah mau magrib!" aku keluar dari rumah dan mendekat ke arahnya namun dia juga belum emnyadari.

"Ayo nak pulang," dia menoleh kebelkang dan tersenyum dengan tipis.

"Ibu kapan pulang?" tanyanya dan berlari mendekat ke arahku.

"Barusan ibu pulang, ayo masuk sudah mau malam." ajakku dan dia tersenyum dengan menoleh ke arah belakang.

"Aku pulang dulu, kalian juga pulang yah!" seketika semua teman-temannya yang sedang berkumpul langsung mengerucutkan bibirnya dengan kesal.

"Kan belum magrib tan?" tanya salah satu dari anak tersebut namun aku hanya menggelengkan kepala dan tersenyum dengan tipis.

"Sebentar lagi kalian di cari mama kalan, jadi pulanglah, besok main lagi." ujarku dan mereka semua langsung bubar meninggalkan lapangan dengan lesu.

"Gimana mainnya lancar?" tanyaku dengan menggandeng tangan mungilnya.

"Seru bu tapi kakek ribet banget, masa dikit-dikit suruh pulang!" aku hanya tersenyum dnegan tipis.

'Ya sudah jangan membenci kepada kekek, kan selama ibu gak ada kakek yang bantuin arlot kan?" tanyaku dan dia memutarkan kepala dengan kesal.

"Iya deh kakek yang bantuiin aku selama ibu bekerja."


 Jakrta 24 april 2024

The hurt is real (LUKA DAN CINTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang