14. Mata yang sulit terbuka

13.8K 1.2K 103
                                    

Resi mengetahui bahwa Raka masuk rumah sakit dirinya melihat video saat Raka dipukuli dan kepalanya dibenturkan oleh Raga. Ada seseorang yang mem video kejadian tersebut sehingga saat ini video itu sedang hangat dibicarakan di sekolah SMA Citra Pertiwi.

Resi mengepalkan tangannya dia sungguh tak habis pikir dengan semua kelakuan keluarga Raka.

"Ka, keluarga lo udah biadab banget sama lo."

Resi saat ini sedang berada di markas Salvorios, setelah pulang sekolah dirinya langsung ke markas karena sudah lama dia dan Rayen tidak ikut berkumpul dengan inti Salvorios yang lain.

Resi sangat ingin menjenguk Raka kerumah sakit hanya saja dirinya tidak mengetahui Raka dirawat dirumah sakit mana.

Saat menyesakan melihat sahabatnya sendiri diperlakukan seperti itu. "Bodoh, kenapa gue gak ada saat itu kalau gue ada mungkin Raga udah babak belur ditangan gue." Saat itu Resi melihat Raka keluar dari kelas, dirinya ingin menyusul namun Bu Ega menentangnya dengan keras karena beranggapan Resi hanya ingin bolos.

Di markas ini tengah ramai oleh anak-anak inti dan cadangan mereka tengah berkumpul dan bercanda ria, tapi menurut Resi semua ini tak lengkap tanpa adanya Raka.

Dirinya menyendiri tak bergabung dengan mereka, pandangan matanya tertuju pada tong yang berisikan abu jaket Raka yang telah dibakar oleh Dion saat itu.

"Woy Resi, diem mulu dari tadi sariawan Lo?" Leo menggeplak bahu Resi.

"Gak papa." Jawab Resi singkat.

"Dih, jawaban lo kaya cewe coba sini cerita sama gue kenapa, Lo ada masalah?" Tanya Leo karena dari tadi dia melihat Resi yang tak berminat ngobrol dengan mereka padahal Resi akhir akhir ini jarang berkumpul dengan mereka.

Resi menatap wajah didepannya, Leo mengangkat satu alisnya menunggu jawaban Resi.

"Soal Raka dia---"

Raut wajah Leo langsung menunjukan ketidaksukaan saat nama Raka disebut. "Gue gak suka kalo ada yang ngomongin dia, jadi stop ngomongin dia depan gue!"

Seketika Resi mendatarkan wajahnya. "Serah Lo! Gak usah nanya-nanya gue kenapa."

Resi meninggalkan Leo dirinya memilih keluar dan duduk diluar menikmati udara aroma tanah yang  sudah terkena air hujan.

Leo gelagapan saat Resi meninggalkannya, dia tidak bermaksud berbicara seperti itu hanya saja setiap kali dirinya mendengar nama Raka rasa amarah nya selalu bangkit seketika.

Didalam ruangan markas Salvorios sangatlah berisik pasalnya bukan anggota inti saja yang sedang berkumpul melainkan bersama anggota yang lain, dari mereka ada yang bermain catur, PS dan ada yang sedang Mabar game online. Tapi semua itu terasa berbeda semenjak Raka dikeluarkan dari Salvorios.

Suasana markas tak seramai saat ada Raka dulu, ini pun mereka berkumpul karena titahan Deon yang ingin membuat suasana markas terasa hidup seperti biasanya.

Rayen yang menyadari ketidaknyamanan yang Resi rasakan, dia berniat menyusul sang sahabat.

"Rayen, Lo mau kemana? Udah deh disini aja temenin gue main ML."

"Sorry, gak minat."

Jawaban Rayen membuat Deon naik pitam. "Lo sama Resi kenapa sih, bilang sama gue kalau Lo berdua ada masalah. Bukan kaya gini, lo pikir hidupin suasana markas itu mudah?! Cape-cape gue buat markas senyaman mungkin."

Transmigrasi                                                  Raka AndreafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang