00XIX. Hadirmu Yang Ditunggu-tunggu

204 18 4
                                    

00XIX. Hadirmu Yang Ditunggu-tunggu

 Hadirmu Yang Ditunggu-tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Selamat, Yang Mulia Permaisuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Selamat, Yang Mulia Permaisuri.”

“Ah, iya. Terima kasih, Alastor.”

Empress regnat kekaisaran Berg itu mengulas senyum tipis karena kedapatan melamun dan terkesan mengabaikan chevalier di hadapannya terabaikan.

Informasi yang dibawa oleh wanita bernama Alöisia Trinity masih membawa dampak yang begitu mengejutkan, sekalipun beberapa jam telah berlalu. Informasi yang ditunggu-tunggu itu benar-benar membuat sang permaisuri bahagia sekaligus kebingungan.

“Selanjutnya, langkah apa yang akan Anda ambil?”

Chevalier Alastor kembali buka suara. Setelah master-nya meninggal dunia, kini ia mengabdi pada istri mendiang sang master sekaligus menjabat sebagai kepala sub-unit batalion chevalier (bagian kecil kesatuan ksatria) berbakat yang bertugas menjaga keamanan anggota keluarga kerajaan.

“Merahasiakan keberadaan malaikat kecil ini,” jawab sang permaisuri yang sedang membelai perut rampingnya dengan penuh kasih. “Bisakah kamu memastikan keselamatan kami selama masa transisi ini berlangsung?”

Alastor yang berdiri tidak jauh dari sang permaisuri, menundukkan kepala dengan hormat sebelum menjawab. “Saya akan menjamin keselamatan Anda dengan nyawa saya sendiri.”

“Terima kasih.”

Dua kali wanita dengan status sosial tinggi itu mengucapkan terima kasih dan Alastor tetap rendah hati. Ucapan terima kasih sang permaisuri sangatlah langka juga berharga. Alastor adalah salah satu orang yang beruntung karena mendapatkannya dua kali ucapan terimakasih secara berturut-turut. Suasana hati sang permaisuri yang sedang baik juga menular pada Alastor—baginya, kebahagiaan permaisuri Berg adalah kebahagiannya juga.

Setelah Dokter Alöisia Trinity menyampaikan kehamilan Adelaide yang tidak terduga—wanita itu sempat berprasangka buruk karena mendapatkan tamu bulanan. Sejatinya, Adelaide bukan mendapatkan tamu bulanan, melainkan mengalami pendarahan implantasi atau flek ringan. Kondisi tersebut biasa terjadi pada masa awal kehamilan, tetapi tidak semua wanita hamil mengalaminya. Kebetulan Adelaide mengalaminya di kehamilan pertamanya ini. Wajar saja jika Adelaide sempat salah kaprah.

Levirate MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang