1,0

92 7 1
                                    

Tidak terasa bagi kedua orang itu bahwa pernikahan mereka akan dilangsungkan kurang dari 1 minggu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak terasa bagi kedua orang itu bahwa pernikahan mereka akan dilangsungkan kurang dari 1 minggu lagi. Untungnya, tidak ada drama beberapa hari belakangan ini.

Berbicara tentang Ruka, penyakit nya memang dinyatakan hampir sembuh. Tetapi satu fakta bahwa penyakitnya belum lenyap sepenuhnya dari tubuhnya. Dan juga vonis dokter beberapa bulan lalu selalu menghantui pikiran nya.

Dia tidak mengatakan itu pada siapapun, termasuk sepupu sepupunya. Selama ini, ruka masih memendam itu semua sendiri.

Kalau Jayka, pemuda itu sudah mulai pelatihan kerja di perusahaan Ayah. Karena Jayka berpikir, tidak mungkin menikahi Ruka tanpa memiliki sumber penghasilan.

Dengan terpaksa, Jayka pun turun ke dunia bisnis. Itu adalah cara paling instan untuk segera mendapatkan penghasilan.

Disini sekarang kedua anak muda itu, di aula mewah yang akan menjadi tempat berlangsungnya pernikahan mereka. Semua dekorasi terlihat sangat mewah, walau hanya sebatas perjodohan.

Yang diundang pun hanya keluarga, teman teman terdekat, dan juga pebisnis penting dari kedua pihak. Jayka melihat semua yang terstruktur dengan rapi hanya tersenyum tipis.

"Suka?" tanya Jayka pada Ruka disebelah nya. Ruka hanya mengangguk sambil memperhatikan sekitar.

"Jay.."

"Hm?" Jayka mengalihkan atensinya untuk Ruka yang sudah menatapnya.

"Gue udah percaya sama lo, jangan pergi dari gue ya." kata Ruka pada saat itu, membuat Jayka menaikkan senyumnya.

Mustahil jika kedua insan itu tidak memiliki rasa tertarik sama sekali selama berhubungan kurang lebih 6 bulan lamanya.

"Emang lo yakin ga bakal pergi, Ruka?" tanya Jayka.

Ruka terdiam. Pikirannya kemana mana, kondisi kesehatannya membuatnya dihadapkan dengan pilihan bertahan atau mati. Ruka menatap mata Jayka lalu tersenyum.

"By the way, lo udah makan siang?" Ruka mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Belum, makan siang yuk?"

Ruka mengangguk. Lalu sepasang itu terlihat meninggalkan aula itu bersama sama.

---

"Rihann!!"

Rihan yang baru saja ingin pulang, merotasikan bola matanya ketika mendengar suara gadis yang membuatnya muak.

Rihan membalikkan badannya kebelakang, menatap gadis itu sinis.

"Apaan lagi lo?"

"Dih bacot! Lo dipanggil sama walas." kata gadis itu.

"Ck!"

"Lagian jadi anak sekolah malas banget lo, njing. Belum jam pulang aja udah ngaret, dianggap bolos lu tau ngga?"

"Diem." kata Rihan, lalu berjalan kembali menuju ruang guru. Diikuti gadis itu dibelakang.

Let me sure you, fiance.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang