0,3.

92 7 3
                                    

..

Ini semua salah! Sangat salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini semua salah! Sangat salah.

Jayka tidak mau semua usahanya berakhir sia sia. Ketika dua hari lalu dia melihat Ruka keluar dari apartment unit ujung. Membuatnya bertanya tanya sejenak sebelum kembali melihat cowok itu keluar dari sana juga.

Jay merasa bahwa dia akan berusaha sendiri dalam perjodohan ini. Padahal awalnya, ia ingin sekali menolak perjodohan ini.

Tetapi ketika membayangkan seberapa kecewa orang tuanya kepadanya, dia memutuskan mengikuti kata Jisa. Untuk mencoba dan berusaha.

Tapi bagaimana?

Jayka memutuskan untuk bertemu dengan Ruka. Membahas tentang perjodohan mereka.

Setidaknya, mereka harus membuat perjanjian. Seperti, tidak boleh memiliki pasangan lain, mungkin?

Janji nya akan bertemu di sebuah restoran pinggir sungai. Jayka sudah membuat reservasi dengan tempat yang sangat tertutup.

Dia ingin semua berjalan sesuai kehendaknya, karena sedari dulu memang sudah begitu.

••

Jisa sedang duduk di salah satu bangku taman. Ini salah satu rutinitasnya menjalani hari libur.

Ya, setiap hari jumat dia akan menutup cafe nya. Karena merasa membutuhkan istirahat.

Jisa menikmati taman yang lumayan sepi, sambil membaca novel dan ditemani cemilan kecil disampingnya.

"Wahhh! Indahnya hidup!" desah Jisa puas. Sangat menenangkan bisa duduk dibawah pohon rindang, menikmati udara segar sambil membaca novel, kan?

Saat sedang asiknya membaca, dia mendengar suara lonceng yang berbunyi terus. Dia menoleh mencari arah sumber suara, dan anehnya tidak ada.

Jisa memutuskan untuk tidak memikirkan nya dan menyibukkan diri kembali. Namun, ketika mendengar suara lonceng itu berbunyi kembali disambut dengan suara kucing yang mengeong kecil.

Dia mencari dengan penasaran, siapa tahu ada makhluk imut kecil yang membutuhkan bantuan.

Benar saja, dibalik semak didekatnya dia menemukan seekor kucing ras yang mahal sedang sibuk untuk mengeluarkan diri.

Dia tersenyum indah, membantu kucing itu untuk melepaskan diri dari semak semak itu.

"Haloo, maniss.." katanya sambil mengelus kucing itu yang sudah berhasil ia selamat kan.

Anehnya, kucing itu tidak pergi menjauh, malah semakin mendusel dengan Jisa.

"Kamu tersesat ya? Pasti yang punya kamu lagi nyariin." kata Jisa.

Dia melihat tulisan di lonceng kucing itu.

"Abel?? Nama kamu?"

"Ngeong!!"

Let me sure you, fiance.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang