0,4

92 5 0
                                    

"Keito bajingan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Keito bajingan!"

Ruka pergi dengan kesal meninggalkan tempat itu. Dalam hatinya terus menerus memaki lelaki bernama Keito yang akan menjadi pasangannya tidak lama lagi.

Dada ruka menderu dengan cepat, menandakan betapa kesalnya dia pada Keito sampai dada nya sesak sendiri.

"Harusnya gue nolak semua dari awal, ngapain gue banggain mama sama papa?" gumam Ruka sambil berjalan karena merasa lelah setelah berlari cukup jauh.

Saat sedang berjalan pelan, Ruka merasakan tetesan air di kepalanya, yang kemudian dengan cepat tetesan air itu menyerang badannya.

Hujan.

Ruka menatap langit yang menggelap, mengutarakan rintikan rintikan hujan yang mulai membasahi tubuhnya.

Seketika dia reflek berlari, mencari tempat yang dapat ia gunakan untuk berteduh.

Ruka menemukan sebuah halte dipinggir jalan, tanpa ada siapapun disana. Dia duduk di bangku halte itu, menatap hujan yang mengguyur jalanan dengan lebat.

Ruka menyukainya, hujan begitu tenang. Ketika ruka sedang berada dalam titik terendahnya, dia selalu duduk di taman sembari berharap hujan datang menyambutnya.

Selalu begitu, bahkan kali ini. Hujan pun turut menyambut dengan senang. Tapi di lain sisi, Ruka berpikir bahwa alam juga ikut merasakan kesedihan yang ia rasakan.

Jika Ruka tidak bisa menangis, maka alam yang akan mewakili nya.

...

"Ihan, gimana sekolah kamu hari ini? Lancar?" Tanya Satya pada adik satu satunya itu.

Ya, Rihan melanjutkan pendidikannya di kota ini. Sehabis pulang dari negara orang, dia ingin merasakan kehidupan remaja di negara asalnya.

"Biasa aja, i was thought it will be excited."

Mendengar jawaban Rihan, Satya mengerutkan keningnya. Rihan tampaknya tidak merasa nyaman di sekolah barunya.

"Kenapa? Is there something bothered you?"

Rihan menatap wajah abangnya lesu, lalu ia menggeleng pelan. Satya melihat itu hanya mendekati Rihan dan mengelus kepalanya pelan.

"Kak ruka lama lagi ya, bang? I miss her.."

Dasar bucin, pikir Satya. Baru aja pulang sekolah udah nyariin Ruka.

Let me sure you, fiance.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang