Rukasha Loweis.

206 12 4
                                    

Indah. Mataharinya indah. Awannya indah. Begitu pula dengan udara nya ya g segar.

Gadis itu berdiri ditengah kerumunan orang. Mengarahkan kepalanya keatas serta menarik nafasnya panjang.

Gadis itu bernama Rukasha Loweis. Anak seorang pengusaha sukses, Wesly Loweis, yang berkontribusi di dunia game. Membuat mereka memiliki kekayaan yang tidak bisa berhenti.

Tapi, apa gunanya kaya jika penyakitan?

Ruka memandang kertas yang ia bawa dari rumah sakit. Membaca diagnosa penyakit nya yang semakin hari semakin parah.

"Memang harus begini, dari awal juga memang begini." gumam gadis itu.

"Semakin parah, kamu tidak ingin memberi tahu orangtua mu saja?"

Kata kata dokter Hera membuntuti pikirannya. Memang orangtua nya akan peduli?

Sudah 5 tahun, waktu yang sangat lama. Ruka menyembunyikan penyakitnya dari siapapun. Tidak ada orang lain yang mengetahui itu selain dokter Hera.

Toh, tidak akan ada yang peduli dengannya. Dia bahkan tidak peduli apa yang akan terjadi setelah kematiannya.

..

"Ruka pulang."

Suara pelan itu tetap menggema di besarnya rumah keluarga Irawan. Tidak ada yang menyambutnya. Lagi lagi seperti ini. Harinya terus seperti ini.

Ruka berjalan naik kelantai atas, menuju kamarnya. Membuka pintu dan menidurkan badannya di kasur.

Matanya melihat ke ujung kamarnya, terletak aquarium besar disana.

"Ihan, kakak kangen sama kamu." Gumam gadis itu.

Ruka perlahan memejamkan matanya.

Tak beberapa lama, Ruka membuka matanya dan bergegas mengambil tissue disamping tempat tidurnya.

Menghapus jejak darah dihidungnya. Mimisan. Lagi lagi Ruka mimisan.

"Anjing." umpat nya.

Sudah 5 tahun begini terus, Ruka sebenarnya lelah. Dia sudah mencoba menyerah untuk beberapa saat.

Dia selalu bertanya kapan. Kapan dia akan pergi? Sudah terlalu berat hidupnya. Ruka tidak mau dan tidak bisa berbuat apa apa lagi.

Ditambah, dia menanggung semua sakitnya sendirian. Tanpa ada siapapun yang mendukungnya, mendorong nya untuk sembuh.

Apa lagi yang membuatnya semangat hidup di dunia?

Ruka melihat satu notif yang muncul dari ponsel nya.

'Ayah'

Kontak yang mengirim pesan. Ruka membuka pesan itu dan membaca isinya dengan perlahan.

 Ruka membuka pesan itu dan membaca isinya dengan perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak bisa dihindari, jika itu perintah ayahnya. Ruka hanya dapat menahan rasa kesal dari hati.

Dia sempat menanyakan pada dirinya sendiri, apakah hanya dia yang menyayangi kedua orang tua nya, apakah orangtuanya menyayangi nya juga?

Let me sure you, fiance.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang