"Jangan pernah meminta kebahagiaan, tetapi mintalah kekuatan untuk mengahadapi semua masalah."
Albara Zayyan Mahendra
∆∆∆∆
"Setidaknya kamu hargai Zayyan mas." sentak wanita setengah paru baya itu.
"Zayyan bukan anak ku." balasnya ketus
"Apakah aku pernah membedakan antara Zayyan dan Gilang? gak mas. Tapi kamu selalu membedakan mereka. Anak ku juga mempunyai perasaan." lirihnya, hati nya seperti di cabik-cabik mendengar ucapan suaminya.
"Yasudah urus saja sendiri anak mu itu, saya bukan ayahnya"
"Apa bedanya dengan aku dan Gilang? Gilang juga bukan anak aku, dia anak selingkuhan kamu!"
"KALAU KAMU TIDAK SELINGKUH DULUAN DAN MENGHASILKAN ZAYYAN SAYA JUGA TIDAK AKAN MELAKUKAN HAL ITU SYA." bentak Bima kepada sang istri Alisya.
"SUSAH KAH MAS UNTUK KAMU MELUPAKAN KEJADIAN LAMPAU ITU? KITA SAMA-SAMA SALAH! ZAYYAN DAN GILANG TIDAK PERNAH MAU TERLAHIR SEPERTI INI."
"SAYA BENCI DIA!" sentak Bima
"AKU YANG SALAH, HARUSNYA KAMU BENCI AKU BUKAN ZAYYAN!"
"KALAU BISA MEMILIH ZAYYAN JUGA TIDAK INGIN LAHIR DI RAHIM WANITA SEPERTI KU, HIDUP DIA BENAR-BENAR BERAT." pungkas Alisya, namun Bima tak mau kalah ia meributkan semua kesalahan Alisya di masa lampau, dan tentu saja Alisya tak ingin kalah sehingga pertengkaran tersebut tidak ada habisnya.
Buliran cairan bening itu mulai membasahi permukaan pipi lelaki yang memiliki kulit putih, paras yang tampan, dan juga mata yang indah tersebut, melihat pertengkaran kedua orang tuanya yang tidak ada habisnya dari satu masalah ke masalah lainnya. Sebenarnya ia tadi hanya ingin mengambil minum karna tenggorokannya terasa kering tetapi penampakan ini membuat dirinya mengurungkan niatnya.
"Jadi ini alasan Papa ga pernah sayang sama gue?"
"Gue cuma anak hasil kesalahan Mama."
∆∆∆∆
Jangan lupa vote dan comen
NEXT?
KAMU SEDANG MEMBACA
SELF HEALING || Zayyan Xodiac
General FictionBELUM DI REVISI ⚠️ TYPO BERTEBARAN. Hidup gue kayanya tentang lelucon sampai-sampai semesta berulang kali menaruh semua yang ia ingin lihat dari ku. warning! cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan real life mereka ( para tokoh ), hany...