BAB 10

479 21 3
                                    

"Tutup lah pintu hati mu sekeras mungkin sehingga nantinya ada seseorang yang bisa membukanya selembut surah ar-rahman."

_Gus Dika Rama Abdillah_


Happy reading


Pada pagi hari ini para pengurus pesantren tengah sibuk mempersiapkan untuk menyambut acara hari santri di pesantren. Malam nanti pun, acara pengajian memperingati hari santri akan digelar. Maka dari itu, baik Gus Dika dan kyai galih beserta lainnya tengah sibuk membantu para abdi ndalem dan pengurus pesantren itu.

Sedangkan santri-santri yang lainnya tengah disibukkan dengan persiapan pentas seni yang akan digelar setelah apel hari santri. Seperti santriwati yang berada dikamar Zara, dikamar itu tampak ramai dengan suara-suara bising yang berasal dari Aina dan Marissa. Kedua orang itu tidak pernah damai sama sekali dan sebut saja mereka seperti tom and Jerry yang meributkan ide yang sudah ditetapkan.

Sebenarnya kemaren sahwa sudah membahas tentang ini dan mereka menyetujui ide sahwa, jika di kamar Khadijah yang menampilkan drama, hanya saja Hari ini Marissa menolak Dan mengusulkan untuk menampilkan dance saja. Tentu saja ditolak semua teman-temannya karena tidak diunsur ditema nya.

"Aku bilang drama aja! Drama Korea kek hehe, dari pada dance-dance mu itu!" Sungut Aina.

"Udah ngga top! Yang trend sekarang itu dance kompa-kompa pasti semua orang suka liatnya." Semprot Marissa membalas.

"Ya ampun Rissa! Ngga boleh tau dosa dance kayak begitu mana ngga masuk tema nya lagi." Ucap Aina lelah dengan Marissa.

"Iya lho! Kita buat drama aja, tapi jangan drama Korea juga seperti keseharian dipesantren gituu." Ucap sahwa.

"Tau! si Marissa mah kan dianya cuma tau dance kompa-kompa doang."
Balas Aina.

"Dih! Norak kalian semua. Itu jaman nya udah beda mana ada drama zaman sekarang." Ucap Marissa.

"Lagian ya, kalau mau tampil drama itu waktu nya mepet kita punya waktu cuma hari ini doang buat latihan." Sambung nya Marissa.

"Ck! Kamu ngga tau apa-apa Risa, diam aja. Kami udah buat dialog nya, waktu di panggung nanti ngga harus Sama kayak di teks sesuai kita hapal nya aja." Ucap sinta.

"Makanya habis ini latihan ngga usah bahas dance kompa-kompa mu itu!" Ucap Riana menatap sebal kearah Marissa.

Tiba saat pemilihan pemeran ternyata Marissa yang disuruh menjadi pemeran antagonis. Mendengar itu Marissa melotot.

"Apa? Ngga mau!" Tolak Marissa cepat.

"Suruh aja tuh Aina, diakan cocok muka nya aja udah kelihatan jahat jadi kayaknya bagus kalau jadi pemeran antagonis." Ucap Marissa sambil menunjuk kearah Aina.

"Apa kamu bilang? Kamu nya tuh yang udah dari sananya jadi antagonis, muka mu aja udah julid banget! Manusia ular berbisa lagi!" Balas Aina tak terima.

"Cantik lemah lembut, anggun, sopan dan penyabar ini disuruh jadi pemeran antagonis? Ngga disangka sekali.." sombong Aina memuji dirinya sendiri.

"Udah deh Risa, kamu aja yang jadi pemeran antagonis nya." Ceplos Fahira.

"Maksud kamu apa fah?" Pelotot Marissa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

perjodohan dengan Gus (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang