BAB 7

481 12 2
                                    

Happy reading


Pagi-pagi sekali, semua santriwati di kamar Khadijah sudah terbangun, kecuali Aina yang sedikit lembong. Bahkan, disaat teman-temannya sudah selesai mandi dan mengambil air wudhu dikamar mandi, sedangkan Aina masih tidur lelap di atas kasurnya.

"Oiii, Aina bangunn!! Udah subuh, cepet siap-siap ke masjid." Ucap Riana membangunkan Aina yang masih tertidur pulas sedari tadi. Padahal sebelumnya sinta sudah membangunkan Aina tapi ntah lah, perempuan itu kemabli tertidur dikasur dengan lelap.

"Lah? Belum bangun juga tu anak?" Tanya sinta yang baru selesai mengambil air wudhu.

"Belum, aja sampé disini aja deh Aina masih njempong gini." Jawab riana.

"Tadi bukan nya kamu udah bangunin ya sin?" Tanya Zaza teman sekamar mereka.

"Udah kok, udah duduk juga malahn, eh ternyata balik tidur lagi itu Aina." Jawab Sinta sembari memaki mukena nya.

"Ck! Aina juga dari dulu juga begitu. Emang engga teratur anak nya." Celetuk Nafisa.

Sejak awal Aina dan Nafisa tidak bisa disatukan. Dari pada membuat keributan satu persatu dari mereka membubarkan diri dan pergi untuk shalat subuh berjamaah di masjid.

"Gimana kalau kita siram aja?" Tanya Riana tanpa berdosa.

"Astagfirullah, tinggalin aja ngga sih?" Ucap Sinta.

"Lah kok Lo ngikut gue? Tapi kalau Aina dihukum gimana?" Tanya Riana.

"Oiii inaaa, bangunnn!!!" Teriak Sinta di telinga aina.

"Hmmmm?" Gimana Aina sembari mengeliat kecil.

"Ina udah subuh, ayo shalat dulu, sebelum ustadzah nya kesini nyamperin kamu." Ucap Riana sambil mengguncang tubuh Aina yang masih terbaring di kasur nya.

Dengan perlahan, Aina membuka matanya. Dirinya bangkit dan duduk disisi ranjang sembari menguap lebar.

"Cepet kamu wudhu di masjid aja, keburu telat." Ucap Riana.

"Kalian duluan aja, aku mau buang air kecil dulu." Ucap Aina lalu ia beranjak ke wc.

"Antri pasti, bentar lagi juga dimulai itu shalat nya." Peringat Riana.

"Engga, tenang aja, kalian duluan, nanti aku nyusul kok." Ucap Aina.

"Yaudah, kita duluan ya, nanti nyusul loh." Ucap Sinta.

"Iya temen-temen ku tercintahhh." Jawab Aina lalu bangkit dari posisinya.

Sesampainya Aina di kamar mandi, terlihat banyak santriwati yang mengantri memenuhi kamar mandi. Tidak ingin menunggu lama lagi, Aina menjalankan ide nakalnya. Ia memutuskan berjalan menerobos kerumunan.

"Permisi, permisi." Ucap Aina menyerobot kerumunan didepan kamar mandi.

Melihat pintu kamar mandi disampingnya dibuka oleh orang yang baru saja menggunakan kamar mandi itu. Aina segera bergerak menghalangi jalan Fahira yang sudah mengantri dari lama.

"Aduhh, aku duluan ya, ini penting banget." Ucap Aina sembari memegangi perutnya berlagak mules.

"Enak aja! Antri dong, kita juga disini ngantri." Ucap Fahira tidak terima.

"Sebentar aja, ngga sampai lima menit kok." Ucap Aina yang sudah masuk kedalam kamar mandi.

"Ya jangan gitu dong, kita udah lama ngantri dari tadi, kamu amin serobot aja." Bantah Nayla.

perjodohan dengan Gus (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang