tragedi kantin

464 79 41
                                    

Jam istirahat sudah berlalu sepuluh menit. Sion tahu betul sepuluh menit pertama setelah bel istirahat pasti kondisi kantin padatnya bukan main makanya dia memutuskan untuk ngadem sebentar di ruangan OSIS sebelum pergi ke kantin untuk makan.

"Widih, masih pagi udah ada penunggunya aja nih ruangan." sebuah suara menyambut Sion yang baru aja keluar dan menutup pintu ruangan. Ternyata suara Jaehee, rekan OSIS-nya dari bidang lain sekaligus teman sekelasnya.

"Biasa, ngadem bentar sebelum desek-desekan demi Katsu Bu Jen." jawab Sion sambil memberi unjuk senyumnya kepada Jaehee, "Lu gak ke kantin, Je?" tanya Sion.

"Baru banget kelar makan gue, ke sini mau ngambil barang ketinggalan." jawab Jaehee yang hanya dibalas 'Oalaaah' oleh Sion lalu anaknya izin cabut duluan ke kantin.

Cuman butuh waktu sekitar lima menit dari ruang OSIS ke kantin dan siapa sangka ternyata perkiraan Sion perihal kantin bakalan sepi setelah 10 menit bel adalah kesalahan besar karena begitu baru memasuki area kantin yang dia liat pertama kali malahan antrian di Bakso Pakle yang panjangnya bukan main.

Waduh, kenapa, nih? Apa Bakso Pakle ketauan pake daging tikus?

Samar-samar, dari antrian, Sion bisa dengar beberapa murid yang misuh karena orang di depan nggak bergerak sama sekali. Karena Sion anaknya super kepo, dia nekat jalan menuju barisan paling depan dan menemukan ada dua orang yang lagi struggle ngescan QRIS.

Nggak perlu ditebak, Sion udah tau dengan dengar suara dan ngeliat ujung celana sobek yang dipakai sama salah satu dari mereka.

"Riku? Yushi?" panggil Sion dan bener aja keduanya langsung nengok.

"SIOOOON TOLONGIN DONG YUSHI HPNYA KAGAK BISA NGESCAN KITA BERDUA GAK ADA YANG BAWA CASH CUKUP TOLONG GUA GAK SIAP DIBENCI SATU SEKOLAH GARA-GARA YUSHI." ucapan Riku yang terdengar histeris dan desperate membuat Sion nggak punya pilihan selain membantu dua orang ini.

Aduh kampang, duit gue.


‏  ‏   

‏  ‏   

‏  ‏  

Dan kejadian tadi membuat mereka ada di situasi seperti ini. Duduk bertiga di satu meja, Yushi dan Riku sebelahan, sementara Sion berhadapan dengan Yushi. Riku dengan semangkuk baksonya yang hampir habis, Sion yang baru aja diantar pesanan katsunya, dan Yushi yang lagi ngehabisin mangkuk ketiga baksonya.

"Makan lu... lahap juga, ya..." ucap Sion yang ngeliatin porsi bakso Yushi dengan raut nggak percaya sambil ngebatin 'Pantes cashnnya kagak cukup, orang yang dipesen segini.'

"Jangan ketipu ama tampangnya, Yon." sahut Riku yang kemudian dibalas tonjokan kecil dari Yushi, sementara Sion cuman ketawa dan mulai makan katsunya.

Hening. Yushi sesekali nyeruput kuah bakso, Sion motong-motong katsu sambil sesekali ngeliat ke arah Yushi masih dengan tatapan nggak percaya, dan Riku neguk milo.

"Ehiya, kaki lu gimana, Yush?" tanya Sion membuka topik obrolan.

"Gak gimana-gimana. Masih ada dua, jari-jarinya masih sepuluh." jawab Yushi singkat dan padat.

"Bukan... Maksud gue, yang luka kemarin."

"Oh, udah gapapa kok." jawab Yushi singkat, padat, dan kali ini ditambah jutek jadi Sion hanya bisa balas dengan anggukan.

"Lain kali hati-hati ya soalnya kawat di situ karatan kalo lu sampe ketusuk bahaya."

"Iya, makasih."

Hening lagi. Tatapan Yushi daritadi masih ke mangkuk baksonya, Sion balik fokus makan katsunya, sementara Riku garuk-garuk belakang kepalanya karena ini situasi awkward banget kocak.

"Ah, gak usah dibilangin begitu Yon palingan gak lama abis ini juga si Yushi udah lompat pager lagi soalnya bocah hobi banget telat." celetuk Riku yang berusaha buat mencairkan suasana, tapi berujung direspons side eye sama Yushi, "Hehe bercanda, bos." sambung Riku.

Sion cuman ketawa kecil dan lanjut ngehabisin katsunya karena jujur takut dikit men.

Belum ada tiga menit, pundak Sion tiba-tiba ditepuk dari belakang membuat dirinya refleks mengalihkan pandangan untuk mencari tau siapa pelakunya.

"Lah, Wonbin?" ucap Sion disertai senyuman lalu tepukan di lengan pelakunya begitu sadar ternyata itu Wonbin, rekan OSIS-nya dari bidang lain juga.

"Lu daritadi dicariin ege sama yang lain, lagi pada mau ngomongin buat event Bulan Bahasa." sahut Wonbin sambil menunjuk ke meja yang jaraknya tak jauh dari tempat Sion sekarang. Sekilas, mejanya terlihat diisi oleh tiga orang yang Sion kenal, Jisung, Anton, Ningning.

"Waduh, oke bentar deh—Guys, gue pindah ke sana, ya? Mau ngomongin proker soalnya, makasiiiih udah bolehin gue join." Sion langsung mengambil makanannya dan pergi bersama Wonbin ke meja yang dimaksud.

"Hadeh, akhirnya pergi juga." helaan napas lega keluar dari mulut Yushi begitu melihat Sion sudah bergabung dengan teman-teman OSIS-nya.

"KITA BELOM GANTI DUITNYA, DONGO." omel Riku tiba-tiba dan menjitak kepala Yushi.

"EH LUPA SUMPAH... DUH.. ITU URUSAN NANTI LAGI DEH? Yang penting kita udah bilang makasih." bela Yushi, tapi panik dikit.

"Bilang makasih doang mah orang live TikTok juga bisa." ketus Riku lalu nyeruput milonya lagi, "Kagak mau tau pokoknya ntar lu yang balikin duitnya ke dia."

"Kok gue sih, nyet?"

"Lah, kan ini bakso kata lu traktiran buat gue? Berarti duit siapa yang dipake?"

"Yaudah gampang ntar gue transfer ke lu terus lu transfer ke Sion."

"Kagak mau."

"TOLONGLAH? Kita kan susah seneng bareng-bareng berarti gue nyebur lu juga nyebur, Rik."

"Nggak ada, ini masalah lu ama dia ye jangan seret-seret gue, kampret."

"Gue nggak mau berurusan sama dia lagi, please."

Hadeh, karena yang di meja sini memperlihatkan ributnya nggak selesai-selesai maka dari itu kita geser dulu ke meja Sion dan kawan-kawan yang baru aja kumpul.

"Akhirnya dateng juga si paling high school crush." sarkas Ningning begitu Sion dan Wonbin duduk di meja mereka, sementara yang disarkasin cuman cekikikan kecil dengernya.

"Yon, yang itu abis confess ke lu juga ya? Gue pantengin anaknya nggak mau liat muka lu banget, malu apa gimana dah?" sekarang gantian Jisung yang kepo.

"Nggak anjir, itu temen sekelas abis joinan meja aja." elak Sion.

"Ohhhh gituuu, abis gelagatnye kayak orang salting." ucap Jisung.

Waduh. Sion, sih, cuman ngangkat bahunya karena nggak mau ambil pusing sama kelakuan Yushi yang buat dia malah keliatan galak banget daritadi.

‏  ‏   

‏  ‏   

‏  ‏  

jadi gimana pendapat pemirsa... beneran salting atau pure galak aja yah...

crazy stupid love *⁠.⁠✧ yusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang