Yeolses

70 16 4
                                    

- Semua cerita dan kejadian yang terdapat dalam cerita ini adalah fiksi. Cerita ini berlatar pada era tiga kerajaan (Goguryeo, Silla, Baekje) dan menggunakan karakter yang ada pada masa itu. Harap bijak dalam membaca. - bibelisme.

—•—

Wihwa sedang melakukan meditasi didalam bilik kamarnya saat ia merasakan hawa tajam dan wangi manis seperti darah yang menyeruak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wihwa sedang melakukan meditasi didalam bilik kamarnya saat ia merasakan hawa tajam dan wangi manis seperti darah yang menyeruak. Wihwa membuka matanya, melihat adik tirinya Irene duduk di depannya dengan tangan yang menyilang di dada nya.

"Katakan bagaimana aku harus menghilangkan kutukan ini", tanya Irene tanpa basa-basi

Wihwa menyeringai kemudian menempatkan posisi nya menjadi lebih dekat dengan Irene, "Kau tau harga yang harus kau bayar dengan itu bukan?"

"Sadaham dan aku tidak berada di hubungan dimana aku harus menghawatirkan hidupnya jadi kau tidak perlu khawatir, jika kau menginginkan tubuhnya maka ambil saja", jawab Irene datar

"Hm, begitukah? kalau begitu aku mungkin salah menilai tentang kau dan Sadaham"

"Sekarang katakan bagaimana cara untuk menghilangkan kutukanku"

"Mudah saja, kau harus meminum sari dari air mata kehidupan yang ada di gunung paling tinggi di seluruh 3 kerajaan"

"Hanya itu?"

"Ya, hanya itu", jawab Wihwa singkat

Setelah mendengar cara untuk menghilangkan kutukannya, Irene berdiri dari duduknya dan berniat pergi bersama Jaewook ke gunung baekdu, gunung tertinggi yang ada di bagian paling utara dari ibukota Silla dimana gunung tersebut juga berbatasan langsung dengan wilayah kerajaan Cina.

[Note: Gunung baekdu (saat ini paektu) merupakan gunung tertinggi di Korea yang saat ini berada di perbatasan Korea Utara dan Cina].

[Note: Gunung baekdu (saat ini paektu) merupakan gunung tertinggi di Korea yang saat ini berada di perbatasan Korea Utara dan Cina]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari bersinar di pagi hari yang damai, burung-burung berkicau saling bersahutan seolah menyambut hari dengan gembira. Seokjin berjalan dengan santai ditengah-tengah ibukota Silla yang sibuk sejak matahari terbit. Decak kagum dan bisikan yang berisi pujian terus terdengar di setiap langkah kaki Seokjin yang menjadi ringan saat melihat semua perhatian tertuju kepadanya.

[END] RED EYED WITCH - JINRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang