- Semua cerita dan kejadian yang terdapat dalam cerita ini adalah fiksi. Cerita ini berlatar pada era tiga kerajaan (Goguryeo, Silla, Baekje) dan menggunakan karakter yang ada pada masa itu. Harap bijak dalam membaca. - bibelisme.
—•—
Jaewook melihat punggung Irene yang membelakangi dirinya dengan tatapan tak percaya, Wihwa, pria licik itu menjadikan Irene sebagai tameng nya saat Jaewook mencoba menusuk nya dari belakang.
"N-nona..."
Pedang yang telah berlumur racun dan sihir itu menembus dada Irene hingga Irene tak berdaya, dengan kekuatan nya yang tersisa, Irene mendorong badannya memeluk Wihwa hingga pedang itu juga ikut menusuk pria yang menggunakan badan biksu besar tersebut.
"AAKHHH- DASAR WANITA JALANG!!"
Wihwa mencoba menyingkirkan Irene dengan tangan kosongnya tapi tenaga nya tak mampu membuat Irene bergerak sedikitpun, namun hal itu tak membuat Wihwa kehilangan akal, ia merogoh botol ramuan yang berisi bisa ular putih kemudian melemparkan cairan nya ke mata Irene.
"AKHHH!", Irene kehilangan keseimbangannya saat ia merasakan ramuan itu masuk ke mata merahnya, sudah jelas bahwa Wihwa membawa ramuan bisa ular putih itu sebagai rencana cadangan jika ia tak bisa mengalahkan Irene
Saat Wihwa mencoba melepaskan pelukan Irene, dengan cepat Irene mendorong badan mereka hingga terjatuh ke tanah, membuat pedang yang menancap di dada mereka berdua menembus tanah hingga mengunci pergerakan mereka.
"SIAL- WANITA SIALAN!", Wihwa memaki Irene saat ia merasakan sekujur tubuhnya mulai melemas dan perlahan lumpuh
Wihwa yang menggunakan wadah badan milik biksu besar jelas tak bisa mengeluarkan seluruh kekuatannya karena biksu besar tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung kekuatannya, karena itulah Wihwa menginginkan badan milik Seokjin. Satu tusukan pedang saja sudah cukup untuk membunuh Wihwa, bahkan disaat pedang tersebut mempunyai sihir yang berasal dari dirinya sendiri. Wihwa bahkan tak dapat melakukan pemindahan jiwa karena baik Seokjin, Irene, atau bahkan Jaewook semuanya dalam keadaan sekarat.
Sementara disisi lain, Irene merasakan sekujur tubuhnya menjadi kaku, ia tak dapat bergerak sedikitpun dan mata nya menjadi buta karena ramuan yang terbuat dari bisa ular putih tadi. Darah segar mulai mengalir dari mulut Irene, ia tahu ia tak akan bisa bertahan, ia menggunakan sihirnya terlalu banyak bahkan disaat dia belum sepenuhnya memulihkan nya.
"S-seokjin... Seokjin...", suara lirih Irene memanggil Seokjin yang berada tak jauh dari dirinya
Seokjin mendengar suara Irene, namun ia juga tak dapat menggerakkan badannya karena rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya, "Aku disini"
Irene tersenyum lega saat mendengar suara Seokjin, "Syukurlah..."
Seokjin mencoba menyeret badannya mendekati Irene saat ia tak bisa merasakan kaki nya lagi, ia mencoba menggapai tangan Irene yang terulur kearah nya, "Bertahanlah... kumohon"
Senyum ketir itu terukir indah di wajah cantik Irene, kali ini ia tak akan bisa mengabulkan apa yang Seokjin inginkan, "Seokjin, aku tidak bisa melihat apapun"
"Aku tahu, karena itulah aku yang datang kepadamu, jadi kumohon... bertahanlah Irene"
"Apakah kau juga akan datang padaku bahkan jika aku tidak mengenalimu?"
"Tentu saja, aku yang akan datang lebih dulu kepadamu"
Irene tersenyum, "Maafkan aku karena aku tidak bisa menjagamu, maafkan aku yang menjadi lemah dan tidak berdaya"
"Irene..."
"Di kehidupan selanjutnya..., mari kita bertemu lagi dan hidup bahagia..."
"Apa yang kau katakan-"
"Kau harus menjagaku di kehidupan selanjutnya"
"Aku-"
"Seokjin..."
Irene dengan perlahan menutup matanya sambil menggenggam tangan Seokjin dengan erat, "... Aku mencintaimu"
Genggaman tangan Irene melemas dan kedua matanya menutup dengan rapat, Seokjin yang merasakan itu sadar bahwa Irene sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir. Tangisan Seokjin pecah saat ia melihat wanita yang ia cintai mati didepan matanya sendiri. Ia mengutuk dirinya karena terlambat menyadari perasaannya dan tak sempat memberitahu Irene yang sebenarnya. Seokjin gagal, sebagai kesatria paling kuat di 3 kerajaan yang selalu menang dalam peperangan apapun, Seokjin gagal melindungi wanita yang ia cintai.
"AAHHH BAGAIMANA BISA!!", Seokjin berteriak penuh keputusasaan, "Bagaimana aku bisa hidup setelah ini"
Perlahan, tubuh Irene mulai terkikis menjadi abu dan terbawa oleh angin, Irene yang sudah hidup ratusan tahun menggunakan sihir terakhir nya untuk membunuh orang yang dimana membuat kutukan Irene aktif dan membuat tubuh Irene perlahan menyusut dah hilang menjadi abu.
"Tidak! kumohon, Irene!", dengan sisa tenaganya, tangan Seokjin mencoba meraih abu Irene yang terbang mengikuti angin namun nihil, ia tak dapat meraih apapun dan harus meratapi kepergian wanitanya itu
Perlahan, tangisan Seokjin tak lagi terdengar dimana-pun, langit yang gelap mulai bergemuruh hingga hujan deras mengguyur seluruh Silla. Tetesan air hujan yang terus menerus mengenai badannya membuat Seokjin kehilangan tenaga nya hingga perlahan menutup matanya.
THE RED-EYED WITCH END.
Halooo akhirnya cerita ini selesai setelah 4 tahun dianggurin 😭 maaf dan makasih banyak buat semua yang udahh baca sampe sekarang, yang masih nungguin bahkan ingetin dan semangatin aku buat lanjutin ini cerita 😭 makasih banyakk yaaaa, lopyuuu banyak banyak 💛💛💛💛 makasih dan bahagia selalu semuanya, and ALL EYES ON RAFAH 💛 FREE PALESTINE 🇵🇸.
With luv, bibelisme.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] RED EYED WITCH - JINRENE
FanficEven if i die, it's you. An original fanfiction by Bibelisme. Find me: • Wattpad : bibelisme • Pinterest: bibelisme • Instagram: bibelisme • Twitter: bibelisme • Youtube: bibelisme Click vote button to support me and don't forget to comment. Stor...