bab 3

713 65 29
                                    

Sebulan pun berlalu.

"Ka ayo pulangg."

"Ka ayo berangkat kerjaa."

"Ka ayo makan siangg."

"Kakk, jalan yukk."

"Semangat kerjanya ka!"

Tiada hari tanpa William di kehidupan Est, dari pagi sampai malem ia selalu ketempelan.

sampai banyak orang yang mengiranya mereka pacaran, william sepertinya klo tidak bersama Est akan demam.

Est hari ini pulang cepat dari kantornya, kepalanya pusing.

Ia sudah izin kepada atasannya untuk pulang.

"Kak sakit ya? Mau aku anterin pulang?"

"Kamu masih harus kerja William."

"Gapapa sana, aku izinin." Atasan mereka menjawab.

"Terima kasihhh." Jawab William semangat.

William berjalan di belakang Est, ia mengantarnya pulang.

Sesampainya di rumah Est.

"Terima kasih Will."

"Pintu jangan di kunci ka, ntar aku balik lagi habis beli makan."

"Gausah."

"Pokoknya aku beli dulu, jangan di kunci!"

"Terserah dah." Est terlalu pusing untuk menanggapi William, ia langsung masuk ke dalam kamarnya, dan merebahkan dirinya.

Beberapa menit kemudian, William selesai membeli makan, ia taruh di piring, lalu membawanya ke kamar Est.

"Ka, makan dulu."

William melihat Est yang sudah tertidur, ia mencoba memegang kening Est, badannya panas.

"Ka." William mencoba membangunkan Est dari tidurnya.

"Hm..."

"Makan sama minum obat dulu ka."

Est membuka matanya, lalu mencoba duduk perlahan.

William menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulut Est, selesai makan ia memberikan obatnya.

Sebenarnya Est belum mengganti baju karena ia sudah terlalu pusing untuk bergerak lagi.

"Kak, ganti baju dulu, nanti gatel...."

"Pusing."

"Iya.... Mau aku gantiin?"

"Nggak." Est mulai tiduran lagi, tapi di tahan William.

"Ganti dulu kakk, aku ambilin bajunya dulu."

William berjalan menuju lemari Est, mengambil baju random dan celana pendek.

"Nih kak."

"Keluar William."

"Kan sama sama cowo kak."

"William."

"Hehehe."

Disaat seperti ini pun ada ada saja kelakuan aneh William.

Lumayan lama William menunggu di luar, Est tidak memanggilnya untuk masuk lagi, jadi William mengintip untuk melihat apakah Est sudah selesai apa belum.

Ternyata baru celana yang sudah, Est merebahkan dirinya lagi.

"Haduh kak."

William masuk ke dalam, ia mengganti baju Est.

Setelah selesai, William membereskan bekas makan Est, lalu duduk di sampingnya, menatap dengan lekat wajah Est yang menurutnya sangat cantik itu.

"Kak, pacaran yuk."

William berbicara sendiri.

Ia menyingkirkan poni Est yang menutupi muka cantiknya.

"Mhm..."

Est mengubah posisi tidurnya menjadi menghadap William.

Dengan tiba tiba Est memeluk perut William lalu menariknya mendekat.

"Eh." William menurut, ia ikut tiduran di samping Est.

"Peluk." William terkejut saat Est memintanya, tapi ia menuruti nya dengan senang hati.

William membenamkan mukanya di dada Est.

"Bau kak Est, wangi." Ia memeluk erat pinggang Est.

William menikmati acara pelukannya, sampai Est berkata...

"Meen."

'ck, masih aja mantannya.' batin William kesal.

William akan memaafkannya kali ini karena ia dapet pelukan, lain kali liat saja, apalagi kalau sudah menjadi pacarnya.

.

.

.

.

.

.

Est bangun dari tidur saat alarm pergi ke kantornya berbunyi.

Badannya sudah merasa mendingan, dan kepalanya sudah tidak pusing.

Est terkejut saat mengetahui dirinya dan William sedang berpelukan.

Ia membangunkan pelan William yang sedang tertidur pulas di pelukannya.

"Mhm.... 5 menit lagi."

"William."

Kebiasaan di rumah nya seperti itu, ia lupa kalau sedang berada di rumah Est.

"Maaf ka." William langsung duduk.

"OH IYA." William langsung membuka handphonenya, banyak notifikasi dari kedua orang tuanya.

Buru buru ia telfon balik.

"Halo ma, ini aku sama ka Est, lupa ngabarinn."

"......"

"Oke maaa."

'tut'

"Mau pulang?"

"Iya, aku pulang dulu ya ka."

"Makan dulu nggak?"

"Hmm, gausah deh ka, di rumah aja."

Est mengangguk, ia mengantarnya sampai William pergi dari pandangannya.

Est membuat sarapan untuknya dan bersiap untuk ke kantor.

Butuh waktu sekitar 1 jam untuk bersiap, Est sedang memakai sepatu.

'ting tong'

"Siapa yang dateng pagi pagi?"

Est membuka pintunya.

"Kak ayok berangkattt~"

"Loh..... Kamu secepat apa mandi sama sarapannya??"

"Heheh ya gitu deh, yuk."

Est menatap heran William yang sudah datang lagi untuk berangkat bareng ke kantor mereka.

BERSAMBUNG~~

Hehehe kali ini up cepet untuk kalian😘

Btw mau nanyaa aja nihh bukan apa apa yaaa, gmn reaksi kalian klo gmm berubah pikiran jadi yang OFC tuh EstWilliam 😭, BENERANNN NANYA DOANGGGG aku penasaran soalnyaa

Ku tunggu komennyaa~ love you!!

Bocah.   -WilliamEst-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang