bab 5

2.2K 142 26
                                        

'kriing' telepon Est berbunyi.

Est melihat siapa yang menelponnya.

'nenek'

"Ada apa nek?"

"Kapan ke rumah nak Est? Udah setahun belum kesini lagi...."

"Iya nek, hari ini mau kesana ya."

"Oke, nenek siapin banyak makanan."

"Baik nek."

Hari ini tanggal merah jadi Est tidak bekerja.

Est melihat notifikasi dari William.

"Ka jalan jalan yuk."

"Hari ini gabisa Will, aku harus ke rumah nenek."

"Owh.... Aku anterin?"

"Gausah."

Setelahnya Est tidak menjawab maupun membacanya, ia buru buru siap siap, takut William datang, nanti ia di paksa.

Est kerumah neneknya menaiki taksi, ia memang dari kecil sudah tinggal bersama nenek dan kakeknya, kedua orang tuanya meninggal saat ia masih kelas 3 SD.

Sesampainya disana ia langsung di sambut hangat oleh nenek dan kakeknya.

"Ini makan dulu."

Est menghabiskan makanan yang di berikan oleh neneknya, ia mengobrol santai, tentang kehidupannya selama setahun ini, ia juga sedikit bercerita tentang William, walaupun tanpa menyebutkan nama.

"Kapan kapan bawa nak itu ke sini ya."

Est mengangguk, sebenarnya nenek dan kakeknya tidak tau kejadian kebakaran tersebut, Est memilih menyembunyikannya, karena pada saat itu ia tidak mau menambah pikiran keduanya.

Hari pun sudah gelap, Est menginap sehari.

"Nak Est tolong belikan bahan bahan ini di supermarket." Nenek Est memberikan kertas yang berisi list barang barang.

"Baik nek."

Est pergi ke supermarket terdekat, ia membeli barang sesuai yang di dalam kertas, lalu membayarnya ke kasir.

"Maaf ya ka tapi kalau tidak ada duitnya ya tidak bisa...."

"Bentar mba dikit lagi senior saya datang buat bayar."

"Ngatrinya panjang ka, mohon ulang lagi dari belakang."

"Sebentar aja mbaaa."

"Baik 5 menit ya."

Namun sudah 5 menit pun, orang yang di bilang seniornya itu belum Dateng.

"Mohon ulang lagi ya ka dari belakang."

"Aghhh, baiklah...."

"Mba, pakai duit saya dulu."
Est datang membantu.

"Baik." Mba kasir itupun memakai duit Est untuk membayarnya.

Sudah selesai dari pembayaran, orang tersebut berterima kasih dengan Est, dan meminta Est menunggu sebentar sampai seniornya datang.

"Nama Kaka siapa kalau boleh tau?"

"Est."

"Aku Lego! Sekali lagi terima kasih ya ka tadii, senior ku huft.... Lama sekali."

"Iya tidak apa apa."

"Tadi aku tidak mau mengantri dari belakang lagi karena ngatrinya panjang banget, Cape berdiri hehe."

"Terus juga aku lupa dompetnya ketinggalan di mobil, huft."

Bocah.   -WilliamEst-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang