Bocah. -WilliamEst-

bab 6

"ka, mau beli apa lagi?"

"Udah ini aja."

Est dan William saat ini sedang berada di mall, William meminta Est menemaninya untuk membelikan kado kedua orang tuanya yang dikit lagi anniversary pernikahan.

Sebagai ganti, ia akan mentraktir apapun yang Est mau.

"Okey, makan dulu yu ka."

Est mengangguk, pas sekali perutnya sudah kelaparan.

Mereka memasuki restoran random, setidaknya perut mereka terpenuhi.

William memanggil pelayan untuk mencatat pesanannya dan pesanan Est.

Tak lama kemudian makanan tersebut datang, dan mereka makan dengan lahap.

Selesai makan, William mengantarkan Est ke rumahnya.

"Maksih Will."

"Sama sama ka."

Est masuk ke dalam rumahnya, ia melirik jam yang menunjukkan pukul 5 sore, lalu membuka handphonenya, ada notifikasi dari Nut.

"Jadi kamu kapan senggangnya?"

"Hmm....."

"Hari ini apa kamu senggang?"

"Bisa aja si.... Jam berapa?"

"Jam 8?"

"Boleh."

"Oke, aku akan bilang ke yang lain."

"Ok."

"Mau di jemput?"

"Sama yang lain?"

"Iya."

"Boleh deh."

"Sip, jam setengah 8 ya."

"Ya."

Sambil menunggu jam setengah 8, Est memainkan handphonenya.

'ting tong'

Bell rumahnya berbunyi, Est memakai sepatunya lalu membuka pintu rumahnya.

"Yuk kaa Estt."

Lego menarik lengan Est tak sabaran.

Mereka menaiki mobil Nut sampai tempat tujuannya.

Sesampainya disana, Tui memanggil pelayan untuk meja berlima, dan memesan makanan dan minuman.

Sambil nunggu pesanan datang, mereka mengobrol ringan.

"Ka Est, kerja di perusahaan xxx udah berapa lama?"

"Um.... Mungkin sekitar 5 menuju 6 tahun?"

"Owh lama juga, aku baru tahun kemaren."

'sama kayak William berarti.' batin Est.

"Pesanan datang." Salah satu pelayan mendatangi meja mereka.

"Yuk di makannn, ka Est gausah malu malu~" Tui menawari.

Est mengangguk, ia mengambil beberapa makanan dan segelas bir.