bab 8

2K 113 29
                                        

"ka."

Saat ini mereka sedang duduk di kursi kerja mereka masing masing.

"Hm?"

"Ke kantin yuk."

"Udah makan tadi."

William menatap heran Est, perasaan tadi Est hanya duduk di sana.

"Kapan?"

"Bawa bekel, pas kamu ke toilet."

'lah, cepet amat makannya.' batin William.

"Yaudah, aku ke kantin ya."

"Ya."

Tentu saja Est berbohong, ia tidak bisa menatap William sejak kejadian kemaren.

Memang waktu itu mereka jalan bareng ke wahana, namun kejadian itu memutari otaknya, sampai tadi malam ia tidak bisa tertidur dengan pulas.

Est hanya duduk dan menatap kosong komputer di hadapannya.

Est membuka handphonenya, ada nama kontak 'joong' di paling atas, ia memencetnya.

"Joong."

"Yo?"

"Sibuk nggak?"

"Nggak si, kenapa?"

"Jam 6 bisa jemput gw nggak?"

"Lah tumben, boleh aja si."

"Oke, maksih ya."

"Sip."

Hari ini ia akan beralasan mau ketemu temen lama.

Setelah beberapa jam Est duduk di kursi yang menemaninya kerja, akhirnya pekerjaan nya pun selesai, tinggal menunggu Joong menjemputnya.

"Ka ayo pulangg." William tersenyum lebar.

"Maaf  Wil, aku mau ketemuan temen lama dulu."

"Yah, yaudah aku anterin."

"Dia jemput kesini."

"Heee, okedeh."

'tumben gampang.'

"Yaudah ka, aku pulang yaa."

"Oke Wil."

William melambaikan tangannya.

Est menunggu di depan gerbang kantornya, tak lama ada mobil yang sudah ia kenal dari lama memakirkan di depan gerbang tersebut.

"Yo Est."

Est tersenyum, lalu duduk di bangku sebelah supir.

Mobil tersebut pun menjauhi kantor Est.

Di sisi lain.

"Oh beneran, kirian bohong."
Setelah beberapa menit memanaskan mobilnya, William melajukannya.

.

.

.

.

"Kenapa tumben banget?"

"Itu.... Jangan ketawa ya."

"Tergantung cerita lunya lah hahaha."

"Cih, yaudah."

"Bercanda bercanda, kenapa?"

"Lu tau William kan?"

"Oh, yang pernah lu ceritain itu di grup?"

"Iya."

Bocah.   -WilliamEst-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang