Lena duduk di kursi berlengan yang sudah lusuh di depan perapian, buku yang ia temukan di perpustakaan masih erat di genggamannya. Cahaya api yang berkilau memberikan sedikit kehangatan dalam ruang yang dingin, namun isi pembicaraan yang akan segera terjadi menambah berat atmosfer.
Mrs. Dalloway, dengan mata yang tampak lebih tua dan lebih berat dari sebelumnya, menatap Lena dengan ekspresi yang sulit dibaca. “Apa yang kau temukan hari ini?” tanyanya, suaranya rendah dan serak.
Lena menarik napas dalam-dalam, ragu untuk memulai. “Nenek, buku ini—buku tentang sejarah Eldridge dan... dan keluarga kita. Kenapa nenek tidak pernah menceritakannya kepada saya? Kenapa semua ini dirahasiakan dari saya?”
Wajah Mrs. Dalloway meringis sedih. “Ada beberapa hal dalam hidup yang lebih mudah dihadapi ketika tidak diketahui,” jawabnya, suaranya gemetar. “Tetapi kau sudah dewasa sekarang, dan sepertinya kau sudah mulai menemukan jalanmu sendiri menuju kebenaran.”
Api berkeredip, melemparkan bayangan mereka ke dinding-dinding kuno ruangan itu. Lena merasakan detak jantungnya meningkat seiring dengan intensitas pembicaraan mereka.
“Di Eldridge, keluarga kita memiliki peran yang... rumit,” lanjut Mrs. Dalloway. “Peran yang dimulai beberapa generasi sebelum aku dilahirkan. Kau tahu, Eldridge bukan hanya kota kecil yang tenang seperti yang orang lain lihat. Ada... energi di sini, energi yang telah ada jauh sebelum kota ini didirikan.”
Lena menyesap tehnya, mencoba menenangkan sarafnya. “Energi? Apa maksud nenek... seperti kekuatan supernatural?”
“Ya, sayang,” Mrs. Dalloway mengangguk pelan. “Dan keluarga kita, Dalloway, telah lama terikat dengan energi itu. Perjanjian dibuat—perjanjian yang memastikan bahwa Eldridge akan terlindungi dari kekuatan-kekuatan yang mungkin mencoba menghancurkannya dari dalam atau luar.”
Lena merenungkan kata-kata neneknya. “Dan perjanjian itu... apakah itu sebabnya kita memiliki mimpi-mimpi ini? Mimpi tentang gadis kecil itu, dikejar dalam hutan?”
Mrs. Dalloway menutup matanya sejenak, seolah berusaha mengumpulkan keberanian untuk mengungkap lebih banyak. “Mimpi-mimpi itu bukan hanya mimpi, Lena. Mereka adalah kenangan—kenangan dari mereka yang datang sebelum kita, dan peringatan dari mereka yang akan datang.”
“Peringatan?” Lena merasa nafasnya tertahan.
“Eldridge terancam, lebih dari yang pernah terjadi sebelumnya. Dan sebagai keturunan Dalloway, kau mungkin harus memainkan peran dalam melindungi kota ini,” ungkap Mrs. Dalloway dengan berat.
Lena merasa beban tanggung jawab yang tiba-tiba diletakkan di pundaknya. “Tapi, nenek... apa yang bisa aku lakukan? Aku bahkan tidak mengerti semua ini sepenuhnya.”
Mrs. Dalloway berdiri dan berjalan ke arah Lena, meletakkan tangan keriputnya di atas tangan Lena. “Aku akan membantumu, anakku. Ada buku-buku lain, artefak, dan... dan sekutu yang bisa membantu kita.”
Lena merasa sedikit lega, tetapi tetap saja, ketidakpastian tentang apa yang dihadapi mereka tetap meresahkan pikirannya. “Siapa mereka, nenek? Siapa sekutu kita?”
“Kau akan bertemu dengannya segera. Besok, kita akan pergi ke Gereja St. Eldridge—tempat di mana banyak rahasia kita tersimpan. Di sana, kau akan belajar lebih banyak tentang peranmu, dan kau akan bertemu dengan mereka yang akan membantumu dalam perjalanan ini.”
Malam itu, Lena tidur dengan pikiran yang penuh pertanyaan namun dengan sedikit harapan. Dia tahu bahwa keesokan harinya, sebuah babak baru dalam hidupnya akan dimulai—babak di mana dia tidak hanya Lena Dalloway, tapi penjaga Eldridge, seperti neneknya sebelum dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Echoes of Eldridge
Mystery / Thriller[Complete] Ketika Lena kembali ke Eldridge, kota kecil tempat ia dibesarkan, ia hanya mengharapkan sebuah reuni sederhana dengan neneknya yang eksentrik. Namun, kedatangannya membangkitkan lebih dari sekedar kenangan lama; ia mulai diganggu oleh...