Mendung masih menggantung di atas Eldridge ketika Lena berjalan kembali ke gereja St. Eldridge, tempat yang kini sudah mulai terasa seperti pusat dunia barunya. Dengan buku dan catatan yang diberikan Esther di tangan, Lena merasa seolah-olah dia membawa berkas rahasia negara—begitu berat dan penting.Di dalam gereja, Jonah sudah menunggu dengan beberapa alat yang terlihat asing bagi Lena. Ada tongkat-tongkat kayu yang diukir dengan simbol-simbol, batu-batu dengan rune yang terukir rapi, dan lilin-lilin berwarna gelap yang berjejer di atas altar.
“Hari ini kita akan mulai dengan dasar-dasar pengendalian energi,” kata Jonah, menyambut Lena dengan anggukan. “Energi spiritual sangat kuat di Eldridge karena sejarah dan kejadian gaib yang telah terjadi di sini. Kau harus belajar bagaimana mengendalikannya, tidak hanya untuk kepentinganmu tetapi juga untuk melindungi orang lain.”
Esther bergabung dengan mereka, membawa sebuah gulungan besar kertas yang tampak tua dan rapuh. Dia menyebarkannya di atas meja besar, menunjukkan gambar yang kompleks dari segel dan simbol yang harus Lena kuasai.
“Setiap simbol ini memiliki kekuatan tertentu dan digunakan dalam berbagai ritual,” jelas Esther saat jari-jarinya meluncur di atas gambar. “Penggunaan yang salah bisa berakibat fatal. Itulah sebabnya kau harus menghafal dan memahami setiap detail.”
Pelajaran hari itu intens. Jonah dan Esther bergantian mengajar Lena cara menggambar energi dari sekitarnya, menggunakan alat bantu sederhana seperti batu dan tongkat untuk membantu fokus. Mereka juga mengajarkannya cara merasakan dan menginterpretasi aliran energi, sebuah keterampilan penting untuk seorang pelindung seperti dia.
“Cobalah merasakan aliran energi di sekitarmu, Lena,” instruksi Jonah saat mereka berdiri di tengah lingkaran lilin yang menyala. “Gunakan batu ini,” katanya, memberikan Lena sebuah batu kecil yang hangat di tangan.
Lena menutup matanya dan berkonsentrasi. Awalnya, dia hanya merasakan dinginnya udara pagi. Tapi perlahan, ada sesuatu yang lain—sebuah getaran, lembut namun nyata, mengalir melalui ujung jari-jarinya. Sensasi itu tumbuh, semakin kuat, sampai seluruh tubuhnya terasa seperti dialiri arus listrik yang hangat.
“Bagus sekali,” puji Esther, mengamati dengan penuh perhatian. “Kau alami untuk ini, Lena.”
Mereka melanjutkan dengan latihan-latihan lebih lanjut, termasuk meditasi untuk meningkatkan ketajaman mental Lena dan latihan fisik untuk memperkuat ketahanan tubuhnya. Setiap sesi diakhiri dengan diskusi tentang teori di balik praktik, di mana Lena harus menjelaskan kembali apa yang telah dia pelajari, memastikan bahwa dia tidak hanya mengikuti instruksi tetapi juga memahami alasan di baliknya.
Seiring hari berganti, Lena merasa kemampuannya bertambah. Dia mulai mengerti bagaimana menggunakan kekuatannya tidak hanya untuk mengendalikan energi tetapi juga untuk melindungi. Setiap malam, dia kembali ke rumah dengan rasa lelah tapi juga kepuasan, tahu bahwa dia semakin dekat dengan menjadi pelindung yang Eldridge butuhkan.
Esther dan Jonah, meskipun ketat dan menuntut, secara bertahap menjadi lebih dari sekedar mentor; mereka menjadi bagian dari dunia Lena, pendukung dalam perjuangannya melawan kekuatan yang mengancam kota mereka.
Ketika matahari terbenam pada akhir sesi pelatihan minggu pertama, Lena berdiri di luar gereja, menatap ke langit yang berubah warna menjadi ungu keemasan. Dia tahu bahwa perjalanan yang dia mulai bukanlah yang mudah, tapi dia juga tahu bahwa dia tidak lagi melakukannya sendirian. Eldridge, dengan semua misteri dan keajaibannya, kini adalah bagian dari dia—dan dia adalah bagian dari Eldridge.
KAMU SEDANG MEMBACA
Echoes of Eldridge
Mystery / Thriller[Complete] Ketika Lena kembali ke Eldridge, kota kecil tempat ia dibesarkan, ia hanya mengharapkan sebuah reuni sederhana dengan neneknya yang eksentrik. Namun, kedatangannya membangkitkan lebih dari sekedar kenangan lama; ia mulai diganggu oleh...