BAGIAN V

13 1 0
                                    


─── ⋆⋅☆⋅⋆ ─── 

Sebuah selang kecil yang dimasukkan kepada sekantong cairan bening kini menjadi pemandangan pertama untuk sang gadis. Entah sudah berapa kali ia terkapar di ruangan ini. Menjadi pusat perhatiaan orang saat ia dibawa dengan paksa diatas tempat tidur berjalan tersebut.

Sekian kali ia merasa bahwa ini tidak beres. Untuk kesekian kalinya ia merasa lemah dan tak berdaya. Entah sudah berapa kali ia menginap pada ruangan yang sama. Entah sudah berapa kali ia menatap sosok pria di depannya.

"Ula, om sudah bilang, kamu tuh ga bisa kayak gini terus. Mau sampai kamu tutupi penyakit kamu dari papa kamu? Om tidak mau papa kamu marah sama om karena kamu tutupi semua ini Ula," jelas pria tua dengan jas putih serta stetoskop yang tergantung bebas pada lehernya.

Layaknya dua kutub yang sama. Kian disatukan tanpa sebab. Tentu akan tolak menolak, satu dengan yang lainnya. Maka apa yang akan terjadi jika keduanya di paksa untuk bersatu?

Pertanyaan yang selalu terngiang pada kepala gadis tersebut. Akankah ada perantara yang akan menyatukan kedua kutub yang sama? Atau akankah terjadi suatu bencana besar?

Pria tua di depannya merupakan orang yang paling ia percaya sejak ibunya meninggal. Boff Christove, adalah salah satu dokter spesialis yang terkenal di ibu kota. Orang-orang berbondong-bondong untuk disembuhkan oleh dirinya. Tentunya tidak mudah untuk menjadi salah satu pasien Boff, harus melewati puluhan bahkan ratusan orang untuk menjadi pasien Boff.

Sedangkan gadis didepannya, hanya butuh menekan tombol telepon pada layar ponselnya lalu ia akan datang secepat mungkin.

Selain adik dari sang ibu, Boff sangat dekat dengan gadis itu sejak umur gadis itu sangat kecil. Selisih umur keduanya mencapai angka 25 tahun. Akan tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mereka agar menjadi saudara yang akur tanpa ada rasa canggung.

"Om Boff, ayolah. Papa ga bakal marah kalau dia tau aku ngidap penyakit ini. Aku yakin dia juga ga bakal peduli kok. Lihat aja, dia aja lebih perhatian sama Kirana di banding aku." balas gadis tersebut.

Boff hanya bisa menghela napas, hingga tepat pukul 9 malam.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

PULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang