3. Siapa Dia?

15 7 0
                                    

Sesampainya Flora di kelas Gissele dan Nasya, Flora langsung menceritakan semuanya dari awal sampai akhir.

"Duh gak beres nih, ayok guys kita ke gudang."Ajak Gissele.

"Gue ga ikut ya."Kata Nasya.

"loh kenapa, Nas?."Kata Gissele yang merasa penasaran.

"Gue lagi ga enak badan, gue tunggu di uks aja ya, biar gue sendiri ke uks, kalian berdua samperin Anthea aja dulu."Jawab Nasya.

"Ohh yaudah, btw gws buat lo, nanti kalo udah ketemu Anthea gue samperin lo ke uks, kita pergi dulu Nas."Pamit Flora.

Gissele dan Flora pun segera bergegas menuju ke gudang, dijalan ia bertemu dengan cewek yang menyuruh Anthea tadi.

"Ehh, itukan cewek yang nyuruh Anthea tadi, coba gue tanyain dia dulu Sell."

"Kak, Anthea tadi uda keluar dari gudang apa belum ya kira-kira?."Tanya Flora.

"Kayanya si udah ya, soalnya gue tadi sempet lewat situ juga."Jawab cewek itu, dan melanjutkan langkahnya menuju kantin.

"Ehh, lo ga salah cewek yang lo maksud itu dia?."Tanya Gissele memastikan.

"Iya, emang kenapa, kok ekspresi lo kek gitu?."Jawab Flora sambil memperhatikan taut wajah Gissele.

"Duhh, masa lo ga kenal sama cewek itu?."Tanya Gissele lagi.

"Ya kaga lah kocak."Jawab Flora santai.

"Dia tuh Ella, katanya si dia calon tunangannya si Gibran jadi, kalo ada cewek yang berani deket sama Gibran, Ella ga segan-segan ngebully cewek itu, mau sampe gimana pun Ella ga akan peduli walaupun nanti yang dibully itu sampe sakit sakitan."Jelas Gissele.

"Jadi soal Anthea disuruh ke gudang itu semua rencananya si Ella itu?, udah gue duga ada yang ga beres."Sahut Flora.

"Dia tadi bilang kalo Anthea udah keluar kan, hmmm... bisa jadi dia boong, yok cepet kita samperin ke Anthea ke gudang."Kata Gissele, lalu ia langsung menarik pergelangan tangan Flora.

Setelah di depan pintu gudang, Gissele dan Flora mengetuk pintu dan menyebut nama Anthea berulang ulang, tetapi tidak ada respon sama sekali, dan mereka berdua mencoba membuka pintu tetapi pintunya terkunci.

"Coba lo liat dari jendela itu, lo kan tinggi Flo."Suruh Gissele.

"Hadehh, mentang mentang gue tinggi."Flora ngedumel, tetapi perintah Gissele tetap ia lakukan.

Flora melihat sekeliling ruangan yang gelap itu dari jendela, tatepi tidak terlihat apa apa karena tidak ada cahaya, dan ia mencoba menggunakan senter diponselnya, dan akhirnya Flora menemukan Anthea yang pingsan posisi sedang duduk dikursi sambil di ikat.

"Ehh ehh ituu Anthea pingsan woi, gimana bukanya orang pintunya dikunci."Kata Flora panik.

"Santai Flo, ayo kita ke ruang guru buat minta tolong."Saran Gissele.

Mereka berdua segera berjalan menuju ruang guru untuk melaporkan bahwa Anthea terkunci di gudang.

"Permisi...." Kata flora sambil mengetuk pintu ruang guru.

"Silakan masuk." Sahut salah satu guru dari dalam.

Flora dan Gissele membuka pelan pintu dan masuk kedalam ruang guru.

"Ada kepentingan apa kalian berdua ke sini?." Tanya guru laki-laki yang memakai peci hitam.

"Anu pak, kami kesini mau melaporkan kalo ada murid yang terkunci digudang." Jawab Gissele.

"Lohh kok bisa? emang dia mau ngapain ke gudang?." Sambung Bu Tatik.

Bu Tatik emang galak, tapi dia juga punya rasa perhatian terhadap muridnya. Ralat (murid yang pintar maksudnya).

"Dia disuruh kakak kelas buat mengembalikan kotak, katanya sih disuruh sama Bu Gina." Jawab Flora

Bu Gina yang merasa tidak menyuruh murid untuk mengembalikan kotak itu pun langsung menjawab.

"Kotak apa ya? saya tidak merasa kalau saya menyuruh murid untuk mengembalikan kotak ke gudang." Jawabnya.

"Nah makanya itu bu, da terjebak." Celetuk Gissele.

"Udah udah, ayo segera ke gudang keburu dia kenapa kenapa." Potong guru laki laki yang memakai peci hitam. Pak Bagas. *bukan Bagas dribell yaa gess.

Sesampainya di gudang, Pak Bagas segera membuka kunci pintu gudang gelap itu, dan langsung lah terlihat sosok Anthea yang sedang pingsan dikursi. Wajah cantiknya memucat, dan badannya terlihat sangat lemas.*yaiyalah namanya juga pingsan gimana kaga lemes coba, gimana si thor. 

*ssstt diem, gue yang nulis lo yang sewot, dah lanjut.

*nyenyenye.

Flora dan Gissele segera melepas tali yang terikat dibadan Anthea dan kursi.

"Kalian tau siapa yang membuat Anthea terikat disini?." Tanya Pak Bagas. 

"Kak Ella, pak." Jawab Flora, sedikit ketakutan karena takut nasibnya akan seperti Anthea.

"Yaudah, kalian berdua bawa Anthea ke uks." Perintah pak Bagas.

"Gimana bawa nya pak? kita mana kuat gendong dia." Jawab Gissele.

"Ehh iya juga ya, maaf maaf." Kata pak Bagas sambil menepuk jidatnya.

"eeeee..... bapak ini aja aja ada, ehhh ada ada ajaa." Kata Flora.

"Heh tidak sopan ya kamu bicara seperti itu." Sahut pak Bagas.

"E-ehhh.... maaf pakk." Kata Flora sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sekarang gimana kita bawa Anthea ke uks pak?." Tanya Gissele.

"Flora, tolong kamu ambilkan minyak kayu putih di kotak P3K." Perintah pak Bagas sambil menunjuk kearah yang dimaksudnya. *ehh ehh bentar dulu thor, emang di gudang ada kotak P3K ya thor?.

*hehe kaga tau gue.

*gimana si lo thor.

*alahh, itu kan sekolah elite, semua ruangan ada kotak P3K.

*helehh alesan lo thor.

"Siap empat lima pakk." Jawab Flora sambil hormat.

"Ini pak." Kata Flora sambil mengulurkan tangannya yang sedang memegang minyak kayu putih ke arah pak Bagas.

Pak Bagas menerima minyak dari tangan Flora dan segera dituangkannya ke jari dan dioleskan dibawah hidung Anthea. Setelah beberapa menit minyak itu menempel di bawah hidung Anthea, akhirnya ia pun perlahan membuka matanya.

"The, lo udah sadar?." Tanya Flora.

"Heh lo tolol apa gimana si, uda jelas jelas Anthea buka mata gitu, masi lo tanyain." Kata Gissele berbisik di telinga Flora, agar tidak terdengar oleh Pak Bagas.

"Nanya doang elahh, marah marah mulu lo, pms ya." Jawab Flora.

"Diem deh loo." Kata Gissele sambil melotot ke arah Flora.

"Ayo Anthea ke uks, nanti biar petugas di uks yang meriksa kondisi kamu." Ajak pak Bagas.

"Baik pak." Jawab Anthea sedikit lemas.

Anthea langsung berdiri dari kursi dituntun oleh Flora dan Gissele berjalan menuju uks, agar tidak terjatuh. *kalo Thea tetep jatoh salah Flora.

*lo bisa diem ga si.

*iya iya ih gue diem, gitu aja ngamok, dasar nenek lampir.

*dibilang diem, mau gue buang lo?

*ehh ehh ampun, gue diem deh asal ga lo buang.

*bagus.

*kalo lo buang gue, kaga ada yang rusuhin lo thor.

*lebih baik gitu si.

*jahat amat.

RANTHEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang