.24

139 14 3
                                    

Typo bertebaran

.

.

.

.

.

Satu minggu telah berlalu,kondisi dita semakin memburuk,dan zayyan juga belum mendengar kabar soal pendonor untuk dita.

Setiap hari zayyan tak pernah absen untuk menjenguk dita meskipun sikap dita terhadap Zayyan tidak berubah,tapi itu tidak menghentikan zayyan untuk selalu datang ke kamar bernuansa putih itu.

Lex.dia sedikit berubah?hanya sedikit.zayyan merasa kalau lex kembali seperti dulu,sikap dingin nya terhadap zayyan kadang kadang muncul,membuat zayyan menjadi kebingungan.

Seperti saat ini,saat zayyan sedang asik menata sarapan di meja makan,zayyan melihat lex yang turun untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.

" pagi kak lex "sapa zayyan dengan semangat.

Lex,dia hanya melirik zayyan dan berkata " ya " hanya itu jawaban yang di dapat kan zayyan dari lex.

Zayyan tersenyum dan mencoba untuk berbicara lagi kepada lex,agar suasana di sana tidak terlalu sunyi.

" kak,nanti sore kakak di rumah gak? "

" nggak,aku ada urusan di luar "

" beberapa hari ini,kakak sering keluar ya "

" kenapa?tidak boleh!kamu juga sering keluar rumah kan dan aku tidak masalah,emang nya cuman kamu aja yang boleh setiap hari keluar rumah ha "ucap lex panjang lebar sambil menatap malas pada zayyan.

Zayyan sedikit takut karena lex sepertinya marah padanya " bukan gitu kak,aku cuma bertanya "ucap zayyan sambil menundukan kepalanya.

" sudahlah,aku berangkat duluan,kamu pergi aja sama temen temen kamu itu " lex beranjak dari duduk nya dan pergi meninggalkan zayyan sendirian,padah sarapan nya belum habis.

" kenapa begini lagi "

" sepertinya berhasil "

.

.

.

.

.

Gyumin saat ini sedang berada di ruangan dita,duduk dengan tenang dengan tangan yang di lipatkan,matanya terus menatap dita yang sedang memakan sarapan nya.

" kalau suka bilang saja "celetuk dita.

" maaf tante,saya sudah punya pacar ko "

" hmm baguslah kalau begitu,jadi hidup mu tidak terlalu membosankan karena harus bertemu dengan orang orang bau tanah ini kan "

" saya mohon jaga ucapan tante "

" hahhh...hidup tak selamanya indah,ada kalanya dimana kita terjatuh tertunduk menangisi hal yang kita sesali "dita meletakan mangkok yang sudah habis setengah itu di meja sebelah tempat tidur nya.

" Dr.gyumin,saya tau kamu dan adik mu dekat dengan anak saya "

Gyumin yang mendengar itu menebak,mungkin zayyan orang yang di maksud oleh dita itu " ya,kami memang cukup dekat "

" menurut mu,dia orang yang seperti apa? "

" maksud tante?"

" aku hanya bertanya,tidak di jawab juga tidakmasalah

" dia anak yang ceria,pantang menyerah,penuh semangat,meskipun bisa di bilang dia itu lemah,tapi itu tidak membuat tekad nya untuk menyerah,dan yang paling saya tau,dia sangat menyayangi ibu dan kaka nya "

Ingin tertawa rasanya,saat dita mendengar gyumin berkata zayyan menyayangi dia dan kakak nya.

" anak bodoh " guman dita.

" tante,saya harap tante menghargai segala usaha zayyan,dia anak yang baik tante dia bahkan berpikir untuk mendonorkan ginjal nya untuk tante.tante, apa nggak ada setitik rasa sayang tante untuk zayyan?"

" untuk apa aku menyayangi nya,dia hanyalah anak haram pembawa petaka "

Andai dita bukan pasien nya,gyumin rasanya ingin mendorong dita dari brankar itu,menghelanafas terlebih dahulu sebelum ia berpamit pergi untuk kembali ke ruangan nya.

" tante, saya kembali ke ruangan saya dulu.kalau ada apa apa tante bisa bilang pada suster atau tekan tombol yang ada di sana "

.

.

.

.

.

" mhah hah "

Nafas terengah engah,larinya sudah semakin lambat.lelah,itu yang ia rasakan saat ini,rasanya kakinya sudah sangat sakit karena sudah hampir 1 jam dia berlari tanpa henti.

Mata terus melihat kiri dan kanan untuk mencari apakah ada jalan yang dapat ia lewati.

" TUAN MUDA,MOHON BERHENTI! "

" mhahh yang bener aja,mereka masih ngejar gue.nggak tau apa gue cape dari tadi lari terus "

Dengan tenaga yang tersisa,ia terus berlari tak tentu arah,dia berbelok ke sebuah gang kecil yang hanya dapat di lewati oleh kendaraan beroda dua atau pejalan kaki.

Namun saat ia berbelok tak sengaja badan nya itu menghantam sesuatu yang keras hingga menimbulkan suara yang agak keras.

BRUK!!

" akhh pantat gue "ia mencoba untuk berdiri kembali dengan menahan rasa sakit di badan terutama pantat nya yang memang sangat amat sakit rasanya.

" yah semuanya jadi berantakan "

Menyadari bahwa ada orang selain dirinya disana,ia menghampiri orang itu yang sedang memunguti belanjaan nya yang jatus berserakan.

" lo gak papa?.maaf ya gara gara gue barang lo jadi berantakan "

" nggak papa,bukan salah kamu juga,salah aku tadi yang jalan nya ngelamun jadi nabrak kamu "orang itu mendongak melihat orang yang tak sengaja ia tabrak tadi.

" kembaran!/setan! "Ucap mereka berdua.

" heh apa lo tadi bilang,setan?enak aja.gue abang lo botak "

" kamu gak liat rambut ku lebat gini!enak aja di bilang botak "

" bodo amat "

Dari kejauhan mereka berdua mendengar suara langkah kaki yang begitu banyak dan cepat.

" TUAN ANDA DIMANA!! "

" aishh mereka ini " dengan cepat ia menarik orang yang sedang memunguti barang yang berserakan tadi untuk pergi dari sana.

" ayo cepet masuk "

Dengan buru buru mereka berdua masuk kedalam sebuah kardus yang sangat besar dan cukup muat untuk mereka berdua.

" bagaimana,sudah ketemu belum? "Tanya nya kepada rekan nya dan hanya di jawab dengan gelengan kepala.

" yasudah ayo kita coba cari ke arah lain "

Segerombolan orang iti akhirnya pergi dari tempat itu,dua yang yang dari tadi bersembunyi di dalam kardus itu pun keluar dengan waspada.

Melihat kearas sekitar untuk memastikan apakah sudah aman atau belum.

" yes akhirnya bebas juga gue "

" siapa kamu? "

Akhirnya ia bertanya juga,sedari tadi dia bingung.siapa orang yang ada di depan nya ini,kenapa orang ini sangat mirip dengan.....dirinya?.

.

.

.

.

.

Tbc......

Banyak yang pengen heppy end banyak juga yang pengen sad end.bingung jadinya.

Gantung aja enak ya🫣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mianhae || Lexzay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang