Keluar dari rumah dengan kemeja yang lusuh dan tak lagi rapi seno mengendarai mobilnya dengan cepat , berharap semua kendaraan di depannya menyingkir dan memberinya jalan.
" sumpah ini kenapa macet begini sih " ujar seno dengan emosinya.
Sesampainya di parkir rumah sakit seno keluar dengan tergesah hingga melupakan Hp nya, sadar akan ada sesuatu yg tertinggal seno kembali lagi ke mobil dengan sulutan emosi dan kekalutannya.
Setelah mendapatkan barang yg dia lupakan seno bergegas menghubungi seseorang yg memberi kabar kepadanya akan keponakan dan keluarga satu-satunya itu.
"Assalamualaikum bapak yang tadi menghubungi saya?"
" iya pak saya hasan yang tadi memberi kabar dari rumah sakit , bapak sudah sampai? "
" iya pak saya sudah sampai bapak dimana kok saya di depan UGD tidak mendapati pasien atas nama arsa ataupun lio?"
" ini pak kita ada di taman samping kamar operasi , bapak dari UGD lurus kebelakang belok kiri dikit ada plang tulisan kamar operasi bapak belok ke kiri saya tunggu di sini "
Mendengar kamar operasi seno makin di buat kalut dan cemas maka berlarilah seno menyusuri koridor rumah sakit ke arah yang di tunjukkan pak hasan di sambungan telfonnya.
Dengan nafas ter enggah-enggah seno sampai di arah yg tadi di tunjukkan, mengedarkan pandangan mencari keberadaan orang yg telah memberinya kabar tadi? Tapi justru kebingungan yang seno dapat.
Di sana seno melihat asra dan lio yang masih memakai baju yg sama saat mereka berangkat tadi meski terlihat ada beberapa bercak darah yang menempel di bagian dada dan lengan arsa, seno berjalan menghampiri mereka dan langsung memeluk arsa yang tampak bingung melihat pak dhenya menangis sesenggukan di pelukannya.
" adhe kenapa? Adhe nangis? "
" pak seno ya? " suara pak hasan membuyarkan keheningan yg menyatu dengan tangisan seno yg lirih.
"Iya pak saya seno pak dhenya arsa? Sebenarnya apa yang terjadi pak sampai bapak menghubungi saya ? " bangkit dari pelukan arsa dan menyeka air matanya seraya memandang keponakan bangornya dari atas sampai bawah.
"Begini pak ini arsa sama lio tadi sempet hampir di hajar masa karena di tuduh preman yang rampas tas seorang wani, tapi ternyta warga salah sangka arsa dan lio justru yang menolong wanita tersebut hingga hp arsa terlindas motor pelaku begalnya, dan kenapa mereka sampai di Rumah sakit karena korban jambret tadi saat mengejar tersrempet sama mobil dan kita membawanya ke rumah sakit saya membawa mobil sementara arsa dan lio yang membatu saya " penjelasan pak Hasan.
" sebelumnya saya ucapkan terima kasih bapak sudah menyelamatkan keponakan saya dari amukan warga , saya masih bingung hp arsa saja kan yang terlindas bukan punya lio kok bapak yang menghungi saya?"
" gini adhe hp lio ketinggalan di rumah , tadi dia g bawa hp jadi pas di lokasi kejadian kita g bisa ngapa -ngapain pas mau di hajar masa untung ada pak hasan yg bantuin kita eh pas mau balik malah korban kesrempet mobil " jelas arsa.
"Terus ini jadinya kenapa kok arsa hubungi adhe?"
" tadinya arsa minta tolong pak hasan mau bilang ke adhe minta jemput di Rs buat ambil motor arsa sama lio yg tadi mau di bawa warga dan sempet di rusak motor juga" jelas arsa
"Mas seno sih maen tutup tlfon belum juga arsa bicara uda maen tutup aja?" Lanjut lio
" la gimana g panik adhe sa denger kamu di RS "
" mas pak salah saya juga bicaranya g langsung ke poinnya" ucap pak hasan.
" la terus ini siapa yg di operasi?" Tanya seno
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK PAK DHE
FanfictionCerita kakak laki-laki dan laki-laki satu-satunya di keluarga yang berjuang membantu sang ibu di hadapkan dengan kenyataan sang adik hamil di usia sekolah dan harus pergi karena mentalnya terluka hingga di susul sang ibu pergi juga di usia sang kepo...