Janji

6 1 0
                                    

Jangan lupa vote komen semua

Deru hembusan angin menyibak dedaunan membawa terbang daun yang menguning dan kering menemani dua insan yang kini duduk di sebuah dudukan dari Bambu di bawah pohon.

" kamu g lagi pengen sesuatu? Kan katanya kalo lagi hamil pasti ngidam sesuatu apa kamu g mau aku beliin sesuatu biar anak kita g ngiler?" Ucap elvan

" nia g lagi pengen apa-apa , makanan sama buah yang kakak bawa uda cukup yang nia mau sudah ada di depan nia "

Elvan yang sedikit terlambat mencerna ucapan nia merasa bingung " maksud kamu ?" Tanya elvan

" yang nia mau ketemu sama kakak bisa sama kakak itu yang lagi nia pengen "

Elvan menggenggam tangan nia seraya tersenyum membuat sang empu pun tersenyum tersemat raut bahagia terpancar dari wajahnya.

" sebentar lagi kita akan bersama ya sayang , kita besarin anak kita kakak akan bawa nia dan anak kita setelah nia lahiran dan kakak akan ada di samping nia pas lahiran nanti "

Nia tersenyum menanggapi ucapan elvan.

" kata bu bidan kapan kira-kira sayang ?"

" 2minggu lagi kak tapi nia g bisa lahiran di sini"

" kenapa? Terus lahiran dimana?"

" kata bu bidan nia harus ke RS karena usia nia yang rawan untuk melahirkan normal" jelas nia

" aku kira kenapa -napa syukurlah , nanti nia kabari kakak ini ada nomor kakak sama no rumah kakak nia simpan ya minta tolong sama uwak atau sodara yang lain buat bantu nia hubungin kakak "

" iya kak , pasti nia kabarin kakak kalo ada apa -apa , kakak sudah makan ini sudah sore dari siang kakak belum makan lho "

Waktu berlalu setelah kunjungan elvan waktu itu sudah satu minggu saat elvan sedang mempersiapkan sebuah berkas untuk pernikahannya dengan nia sesuai janji ibu fatimah yang akan menikahkan mereka setelah nia melahirkan , tiba -tiba datang exel yang meneriakkan namanya saat berjalan memasuki kediaman syahreza.

" el loe diman woe"

" napa xel gua di kamar tamu "

Exel berlari menuju tempat dimana elvan berada.

" el buru gih loe siap-siap nia mau lahiran gua barusan dapat kabar dari anak uwaknya "

"Kata nia perkiraan masih minggu depan kok mendadak begini xel " tanya elvan

" gua kagak tau, yang jelas tadi kata anak uwaknya tiba-tiba nia merasa perutnya sakit dan sempet ngeluarin darah dan langsung di bawa ke RS terdekat dan kita di suru nyusul ke sana ini alamatnya " jelas exel

"Ya sudah gua ganti baju dulu loe kesini bawa mobil kan?"

" iyalah masa elu yg segede gaban bawa motor "

Dan akhirnya mereka berdua berangkat menuju alamat rumah sakit yang sudah di dapat oleh exel dari anak uwaknya nia.

🐺🦋🐺🦋🐺🦋🐺🦋🐺🦋

"Sayang harusnya kita sudah bersama membesarkan anak kita , pasti dia sekarang sudah SMA , tapi tuhan berikan jalan lain aku ingin ketemu kamu dengan anak kita aku merindukan kalian nia "

Dingin angin malam menembus kulit yang hanya terbalut piyama tipis yang menemani elvan bersama teh hangat di.remangnya cahaya bulan yang membawa banyak fikiran dan lamunan.

Di balkon kamarnya yang bisa di jumpai indahnya kerlipan lampu dari berbagai rumah yang ada di sekitarnya, membawa elvan pada kenangannya bersma wanita yang sangat ia cintai kini di pisahkan karena kecelakaan bertahun2 yang lalu.

CINTA UNTUK PAK DHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang