3

1.8K 130 12
                                    

Meskipun enggan menerima orang asing di rumahnya tapi Jeno tetap membantu memapah tubuh besar Jaehyun kembali ke rumahnya, awalnya Jeno mau membaringkan Jaehyun di sofa depan tv tapi ibunya melarang dan menyuruh Jeno untuk bawa Jaehyun ke kamarnya, Jeno sebagai anak baik hanya bisa menurut.

"Pelan-pelan aku masih sakit," peringat Jaehyun karena remaja itu terlihat sangat tidak ikhlas membantunya.

Jeno pun pelan-pelan membaringkan tubuh Jaehyun di kasurnya, Jeno paling tidak suka kalau ada yang tiduran di kasurnya, itu akan kotor dan bau badannya pasti tertinggal.

"Jen kau punya baju lebih besar? Tolong gantikan pakaiannya ya, dia terlihat tidak nyaman ibu mau buatkan bubur untuknya." Setelah berucap seperti itu Tiffany langsung pergi dari kamar anaknya dan bergegas buat bubur untuk Jaehyun.

"Kenapa diam saja?" Tanya Jaehyun karena Jeno masih diam saja di samping tempat tidur, tidak bergerak sama sekali.

Jeno hanya menatap datar pria sialan itu, Jeno sangat menyesal menolongnya kalau pada akhirnya dia di jadikan babu untuk pria ini.

Jeno pun berjalan ke lemari pakaiannya untung saja tingginya hampir sama dengan pria itu, Jeno asal ambil pakaiannya lalu memberikannya pada Jaehyun.

"Bisa bantu? Tanganku juga terluka." Ucap Jaehyun sambil memperlihatkan luka memar di tangannya.

Jeno menghela nafasnya berusaha untuk bersabar, sabarlah Jen paling dia cuma sehari tiga hari di rumah mu.

Jeno pun melepaskan kancing kemeja Jaehyun satu persatu tapi dadanya masih berisik saja melihat dada bidang dan otot perut Jaehyun yang sudah terbentuk dengan sempurna. Ada 8 kotak? Astaga itu idaman para pria.

"Mengagumi tubuhku nanti saja aku sudah tidak nyaman." Ucap Jaehyun yang menangkap basah Jeno.

"A-aahhkk.. pelan-pelan!" Seru Jaehyun sambil meringis begitu Jeno langsung menarik kemejanya kasar, sepertinya anak ini sangat tidak suka kepadanya.

Meskipun kesal Jeno tetap hati-hati memakaikan Jaehyun baju, takut kalau nanti lukanya berdarah lagi. Bajunya sudah selesai lalu Jeno melirik kebawah, apa dia juga harus mengganti celananya?

"Tunggu apalagi? Cepat ganti celanaku," ucap Jaehyun.

Sialan! Umpat Jeno di dalam hatinya, dia mulai melepaskan ikat pinggang Jaehyun lalu membuka pengait celananya. Sampai celana dalamnya pun merk terkenal.

Jeno menurunkan resleting celananya tapi sialnya tangannya tidak sengaja menyenggol sesuatu yang besar yang berada di tengah selangkangan Jaehyun sampai membuat pria itu sedikit melenguh.

"Maaf aku tidak sengaja," ucap Jeno. Sialan kenapa besar sekali?! Serunya di dalam hati.

Matanya tidak sengaja melirik gundukan penis Jaehyun yang sangat terlihat besar sampai Jeno menelan ludahnya, penisnya tidak sebesar itu.

"Setelah mengagumi tubuhku sekarang kau mengagumi penisku? Penisku memang besar, kau mau mencobanya?"

Bangsat ternyata pria ini cabul juga!

Jeno pun buru-buru melepas celana bahan yang Jaehyun pakai tapi begitu dia mau menggantinya tangan Jaehyun menahan.

"Ada apalagi?" Tanya Jeno.

"Kau tidak punya celana dalam?"

Jeno yang mendengar itu langsung melotot, apa dia juga harus mengganti celana dalamnya?!

"Tidak, tidak ada." Jawab Jeno cepat.

"Itu, di kotak itu celana dalam baru bukan?" Ucap Jaehyun sambil menunjuk lemari pakaian Jeno yang masih terbuka lebar.

Bullying [Jaehyun x Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang