🍀
Dear Diary,
Akhirnya kita malah kelupaan beli baju hehe...
Tapi hyungie seneng banget tadi. Boneka koalanya dipelukin terus kaya mau diambil orang hahaha....Hyungie bilang mulai besok dia akan sibuk buat ujian kelulusan...
Yah.....mau gimana lagi....aku juga bakal ngalamin itu tahun depan...Semangat ya, hyungie sayang....
Aku janji akan nyusul hyungie ke universitas yang samaDan kita akan barengan lagi....
Jinnie.....kamu lupa ya sama janji kita?
"Maa....ada undangan ni...." Seokjin berlari kecil menghampiri sang ibunda yang tengah memasak di dapurnya.
"Yeon Ji ya?" Ji Woo terkekeh kemudian menoleh pada Seokjin yang mengangguk senang.
"Tadi dia telepon mama kok..." Ji Woo berpindah dari depan kompor menuju ruang makan untuk menyiapkan piring-piring mereka.
"Katanya kita harus datang" Ia tertawa pelan."Kamu pergi sama Ken?"
Seokjin yang tengah membantunya merapikan peralatan makan pun menoleh kaget. "Ng-ngga, ma...."
"Ken dan aku......udah gak pacaran lagi" Ia melirik singkat pada adiknya yang baru saja datang.
"Oh?" Sang ibunda menatapnya iba.
"Gapapa kok, ma...." Seokjin tertawa kecil dengan kedua tangan melambai di depan dadanya.
"Jin-hyung gak sedih?" Taehyung pun menatapnya dengan raut wajah polos.
"Sedih kok....." Sang kakak melanjutkan persiapan makan malam mereka.
"Tapi......" Ia tersenyum menunduk."Udah ada yang bikin aku seneng lagi..."
Ji Woo dan Taehyung saling bertukar pandang.
"Siapa, hyung?"
"Rahasia..." Seokjin terkekeh lalu duduk dan mulai menyantap makan malamnya.
"Rahasia?" Namjoon tertunduk menatap ujung sepatunya.
"Siapa ya? Cepet banget hyungie udah ketemu pengganti Ken...""Makanya....aku juga penasaran siapa orangnya" Taehyung yang duduk bersebelahan di bangku aula olahraga itu mengedarkan pandangan ke sekeliling.
"Aku jarang liat Jin-hyung bareng cowo disini"
"Jangan-jangan anak kuliahan?""O-oh...." Namjoon hanya mengangguk lalu memalingkan wajahnya.
Itu sebabnya hyungie pingin cepet-cepet kuliah ya?
Ah....sedih banget...Hari itu dipenuhi keheningan. Namjoon menutup buku bacaannya kasar. Langkah resahnya menyusuri karpet coklat yang terbentang di lantai kamarnya.
"Hyungieee.....semoga ujiannya lancar yaa...." Kalimat yang terus berulang di kepalanya itu seolah tak cukup untuk membuatnya tenang.
Ia pun mengambil kunci mobilnya kemudian berlari keluar. Jalanan yang sepi seolah kota mati ia lalui menuju tempat ujian masuk perguruan tinggi yang tengah Seokjin jalani.
Duduk tak bergerak di dalam mobilnya yang terparkir jauh di pelataran, Namjoon mengetuk ngetukkan jemarinya di atas kemudi. Sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Para orangtua yang mendampingi anak-anaknya pun terlihat resah di sekeliling tempatnya menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
FanfictionKamu udah jadi sahabat aku sejak kecil, sekarang aku ingin jadi sahabat hidup kamu selamanya another [JinNam] short story