Just Ego or Trauma?

9 2 0
                                    

Cerita ditulis menggunakan bahasa Indonesia 😊

Selamat membaca...

***

Kin POV
Rabu, 1 Mei 2024

Hari ini, terbangun dengan penuh rasa kesiapan diri menuju tempat jaga. Awalnya aku ingin menyiapkan diri untuk memasak, namun nyatanya, keinginanku untuk segera berangkat dan bertemu dengan dia jauh lebih ingin aku jalani.

Hari ini aku menjalani hari seperti biasa, datang, laporan, menunggu, pasien datang, melakukan pemeriksaan, mengantar kembali pasien, mencatat, selesai. Terus berputar seperti itu, namun pada hari ini, sepertinya tim jaga ku sangat wangi, hahaha. (Wangi = tidak ada pasien, ataupun ada, jumlahnya tidak lebih dari 3)

Pada hari ini, aku berencana mengelilingi tempatku bertugas, untuk melihat tempat yang mungkin saja terlewatkan selama aku menjalani orientasi kemarin.

Tapi ternyata, ku menyadari satu hal bahwa, aku mencari dia...

"Kin, ayo kebelakang, ke ruang istirahat, kita istirahat disana saja"

Pernyataan ini membuat fokusku pecah, tapi tidak aku pungkiri bahwa aku kelelahan. Bukan karena tugas, tapi aku baru sembuh dari sakit.

Apa sekarang dia bertemu dengan orang lain?

Dia bertugas dimana?

Sama siapa ya dia?

Dia sudah makan kah? Apalagi dia bertugas sendiri

Bagaimana caraku membawakan dia makan? Dia suka apa ya? Ternyata selama ini aku tidak memperhatikan dengan betul kesukaan dia apa, atau memang dia tidak ada memberitahuku?

Apa...

"Pemikiran mu terlalu jauh kin, dia tidak seperti itu, kamu tau dia seperti apa"
Kalimat ini menyadarkanku dari segala pemikiran yang entah darimana datangnya.

"Dibandingkan kamu bingung, kamu belikan saja apa yang kalian sama-sama suka"

Kesamaan kesukaan kami? Stroberi makasudnya?

***

Menyukai seseorang dalam diam, tantangannya adalah mau bahagia tidak bisa sepenuhnya mau cemburu? Jangankan cemburu, ingin memberitahu sesuatu yang tidak kita suka aja tidak bisa.

Orang-orang mengatakan bahwa kamu tidak usah terlalu berlebihan sama dia, kamu siapanya sih?

Orang juga mengatakan, kamu tidak usah larang dia buat dekat sama orang lain, dia bebas dekat dengan siapa saja, kita tidak ada hak buat melarang dia.

Kata orang, jangan cemburu, kamu bukan siapa-siapa, nanti yang ada dia risih.

Meski orang tua mu sudah green light, tapi kalian bukan pasangan, tidak ada komitmen, janganlah kamu membawakan dia sesuatu, nanti yang ada dia pergi. Cowok itu tidak suka dikejar, kin.
Biarin mereka yang mengejar, jangan kita.

Cowok itu mengejar, bukan di kejar.

Tidak ada historynya, cewek itu memilih, yang ada cewek itu dipilih.

Cowok itu kalo di kejar, mereka akan ilfeel dan menganggap cewek itu gampangan.

3 mindset ini selalu tertanam di kepalaku, setiap aku menyukai seseorang, aku tidak ingin mengejar. Tapi aku selalu melanggar sendiri mindset ku, dan ujungnya aku kecewa.

Bukan karena apa, aku ingin berteman terlebih dahulu, sebelum aku memutuskan untuk menetapkan pilihan. Dan untuk sebagian orang, hal itu masih sangat tabu, karena kita masih berada di Indonesia.

Intuition?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang