bab 21

7 1 0
                                    

Semburat cahaya matahari pagi masuk melalui celah-celah jendela kamar. Hangatnya tepat mengenai wajahku. Ditambah suara berisik ayam berkokok melengkapi suasana pagi hari.

Seorang gadis terbangun dari tidur nya melihat kearah jam dan ternyata jam menunjukkan pukul enam gadis itu segera melakukan rutinitas paginya yaitu mandi dan bersiap memakai baju sekolahnya.

Setelah selesai menata dirinya sendiri dengan penampilan yang luar biasa cantiknya, dan berfikir untuk tidak memakai liptint dengan warna yang agak sedikit lebih merah dari biasanya. Gadis itu pergi menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk dirinya dan lelaki yang masih tertidur di kamar lelaki itu.

Memasak nasi goreng buatannya, bisa di dengar olehnya suara langkah kaki menuruni tangga gadis itu tetap fokus pada masakannya. Namun rasa fokus nya menghilang ketika merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya dan dagu seseorang berada di pundaknya, gadis itu reflek untuk membalik badannya. Saat berbalik wajahnya sudah di hadiahi ribuan kecupan dari lelaki itu dari kening, kedua pipi nya dan berakhir di bibirnya.

"AKHH, AWAS!! JAUH JAUH AKU MASIH BUAT SARAPAN!" ucapnya mengambil ancang ancang untuk melempari lelaki itu dengan peralatan dapur.

Namun dengan kecepatan penuh lelaki itu melepaskan lingkaran tangannya dari pinggang gadis itu dan berlari menjauh, lalu menjulurkan lidahnya guna mengejek gadis bernama Raesa itu. Lalu pergi menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap untuk sekolah.

Raesa mendengus kesal pikirannya hanya pada lelaki yang bernama Angkasa itu, pagi pagi buta sudah membuatnya kesal bahkan dia sempat sempatnya bangun untuk turun ke dapur hanya untuk menciumnya?! Raesa tak habis pikir dengan tingkah pacarnya itu bagaimana jika dia sudah menikah dengan lelaki itu?

Raesa kembali memfokuskan dirinya pada masakannya setelah matang Raesa menyajikannya di meja makan dan setelah itu dia duduk di kursi di ruang makan itu dan menunggu Angkasa.

Lalu Angkasa turun dengan tubuhnya yang terbalut seragamnya.

Raesa yang duduk tenang merasa terganggu saat Angkasa datang kepadanya hanya untuk mencium pipinya. Raesa menggeram kesal.

"Sekali lagi kamu cium aku, aku ga mau berangkat sama kamu!" ancam Raesa.

Namun Angkasa yang mendengar itu tertawa "Kamu kok tumben rambutnya di kepang dua gitu, centil banget. Tapi aku suka"

Raesa menatap Angkasa sinis "Suka suka aku, aku mau centil ke Daniell biar aku sama Daniell pacaran trus kamu jomblo" ucap Raesa lalu segera menyantap sarapannya.

Angkasa menatap Raesa tak percaya "Tega banget sih kamu, masa sama Daniell"

"Udah duduk sarapan nanti aku beneran sama Daniell kalo kamu sarapannya lama"

Lalu Angkasa duduk dan memakan sarapan nasi goreng buatan Raesa.

***

Kini Raesa dan Angkasa berada di mobil milik Angkasa, kini lelaki itu melajukan mobilnya dengan tatapan tajam menatap lurus kedepan Raesa yang merasakan aura mencengkam mengelus lehernya belum lagi parfum yang di gunakan Angkasa serasa memenuhi mobil itu menambah kesan yang menyeramkan, Raesa merasa dirinya akan--seperti dilahap oleh seorang vampir yang haus akan darah.

Angkasa marah dengan Raesa pasalnya warna shade liptint Raesa dan rok Raesa tak di ganti dengan yang baru, padahal Angkasa sudah membelikan yang baru untuknya.

Sesampainya di sekolah Angkasa keluar lebih dulu dari mobilnya dan berjalan membukakan pintu mobil untuk Raesa. Walaupun dia sedang marah tapi perlakuannya tetap baik kepada Raesa.

Mereka berdua berjalan di koridor sekolah dan menuju kelas mereka lalu duduk di bangku masing masing. Hari ini sepertinya tidak akan belajar dan jamkos satu harian penuh karena semua guru mengadakan rapat, jadi circle Raesa memutuskan untuk ke kantin hanya sekedar membeli camilan dan bercanda gurau.

Love ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang