Kau bilang ingin ziarah dan tabarukan di maqbarah Sunan Kuning Macan Bang sembari menelisik historisnya, tetapi tawasul belum mulai kau sudah menangis sesenggukan. Seberat apa bebanmu, Na?” Ucapku sambil memeluk Nawal.
Tangis Srikandi itu tumpah di depan maqbarah Sunan Kuning Macan Bang. Bahunya berguncang hebat pertanda dia menahan kesedihan yang teramat dalam. Ini pertama kalinya aku melihat Nawal sesedih ini.
Masyarakat tidak menuntut perempuan untuk menyembunyikan rasa sakit? Mengapa selama ini kamu berusaha menahannya?
Mengunjungi maqbarah Sunan Kuning Macan Bang sebenarnya diluar target folk zine. Secara historis Islamisasi di Tulungagung merujuk pada dua desa perdikan, yaitu Majan, Tawangsari, dan Winong. Pada mulanya ketiga desa tersebut menjadi satu desa, yaitu desa Mutihan yang dipimpin oleh Ki Bagus Qasim.Menurut keluarga Sentono Dalem perdikan Tawangsari, setelah Kyai Abu Mansur I wafat, desa perdikan mengalami desentralisasi berdasarkan Layang Kekancingan kedua. Adapun pembagian wilayahnya, Desa Tawangsari diberikan kepada Abu Mansur II yang merupakan putra Kyai Tawangsari, Desa Majanjati diberikan kepada K.H.R. Hasan Mimbar, dan desa Winong diberikan kepada Kyai Ilyas.
Menelisik jejak sejarah Islam di Tulungagung rasanya kurang lengkap jika tidak mengunjungi masjid-masjid perdikan. Nuansa klasik bangunan lawas khas Surakarta dapat kita rasakan ketika memasuki gerbang Masjid Tawangsari. Sebuah batu besar mengkilat bertuliskan Bumi Kamardikan Majan seolah menyambut kita berziarah ke Masjid Al-Mimbar. Gerbang paduraksa yang dihiasi dengan relief figuratif berpadu atap meru yang menjulang di Bumi Kamardikan Majan.
Masjid tradisional di Tulungagung menggunakan sistem atap meru. Dalam agama Hindu, konsep meru dikenal Linggit Sangsiyah Widhi ( tempat bersemayam para dewa), salah satunya Masjid Kuning, tempatku ziarah hari ini.
Aku dan Nawal tertarik dengan patilasan Sunan Kuning karena distori sejarahnya yang belum dapat diungkap. Menurut tradisi lisan masyarakat Tulungagung Sunan Kuning memiliki nama asli Syekh Zainal Abidin. Beliau keponakan Sunan Kudus yang dinikahkan dengan Siti Nuriyah, putri Sunan Ampel. Syekh Zainal Abidin adalah murid Syekh Hasan Besari yang berhasil mengislamkan tiga afdeeling, yaitu Blitar, Kediri, dan Tulungagung.
Kisah kepahlawanan Sunan Kuning berhubungan dengan legenda udowo. Menurut tradisi lisan, Sunan Kuning memiliki karomah untuk merubah dirinya menjadi macan, sehingga desa tempat petilasannya disemayamkan disebut Macan Bang.Rupanya patilasan Sunan Kuning terdapat di dua tempat, yaitu di Macan Bang dan di Semarang. Menurut Hikayat Susunan Kuning Dalam Negeri Gagelang, beliau memilikin nama asli Mas Garendi atau Susuhunan Amangkurat V. Beliau adalah salah satu tokoh yang terlibat peristiwa Geger Pecinan sebagai pemimpin laskar Cina dalam peristiwa penyerangan Keraton Kertasura.
Lantas, siapakah sebenarnya tokoh dibalik Sunan Kuning?
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Semenjak pulang dari maqbarah Sunan Kuning, Nawal menjadi sering termenung. Mukanya masam. Kristal bening di matanya dipenuhi beban berat. Aku tahu masalah Nawal begitu berat, sehingga topeng manisnya runtuh, tetapi bukankah dunia dan kesibukan harus tetap berjalan?
Banyak kejanggalan yang harus didiskusikan bersama terkait petilasan Sunan Kuning. Banyak situs makam yang belum kita teliti, seperti makam Syekh Basyaruddin, makam Kyai Ngabehi Mangundiro, Makam Mbah Nur Yaman, Makam Ki Ageng Mesir, Makam Bedalem, dan tokoh Islam Mataram lainnya.Disisi lain, aku menganggap Nawal seperti saudaraku sendiri, bukan partner organisasi, maka yang harus kulakuan sekarang adalah memberinya sandaran dan rasa nyaman untuk melepas kecamuk batinnya.
“ Mbak, semenjak aku aktif di pergerakan dan organisasi, aku merasa tidak berguna di pondok”
Ucapnya dengan terisak. Kuelus punggungnya yang meringkuk di pojok graha pesantren. Akhirnya aku berkesempatan untuk deeptalk dengan Nawal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Periode Bersamanya
RomanceNanti, kita jatuh cinta setelah domisioner dengan cinta dan semangat yang selalu sama. Nanti, kita jatuh cinta setelah domisioner dengan ruhmu yang menghidupkan tulisan dan kesadaran intelektualku. Nanti kita jatuh cinta setelah domisioner dengan...