15. back that time (5)

3.2K 410 21
                                    

Ruang tengah langsung sepi ketika Rion dengan nada tinggi memarahi mereka semua, hari ini moodnya sangat tidak bagus saat mengetahui lebih detail apa yang Caine perbuat ketika siklus ruthnya datang.

Dan senjata-senjata ilegal yang dia proses juga mengalami hambatan, sekarang ditambah berita Caine sakit dan anak-anaknya disini malah saling bertengkar membuat amarahnya sekarang naik kepermukaan.

"Denger gak kalian!? papi marah kenapa! Lain kali kalo Caine sakit atau siapapun panggil pak sui kalo gawat kek kasus Caine baru panggil papi-! Kalian gk tau papi tadi sedang kerja?! Dan sekarang kalian malah bercandaan begini disaat Caine sakit!"

"Eum beh sebenernya mami keknya siklus deh jadi disuruh ma bunda Key manggil babeh..." ujar Riji hati-hati.

"huh?? Terus sekarang dimana Key!"
Amarah papi tidak mereda-reda.

"Jalan-jalan..." ucap riji dengan suara pelan namun bisa didengar jelas sama papi.

"JALAN-JALAN?! TELPON MEREKA SURUH BALIK! Udah diamanahin kalo gw gk ada.. jaga Caine malah ngeluyur!"

Mereka semua makin terdiam, Rion menghela nafas mencoba mengontrol emosinya.
"Suruh balik krow, telpon si Key!"
Krow dengan cepat mengambil hpnya dan menjauh untuk menelpon Key.

"Apa?" Terdengar suara dari arah seberang sana.

"Lu dimana? Disuruh papi pulang,  ngamuk papi gegara mami sakit."

"Ngamuk? Ngamuk kenapa?"
Krow menjelaskan perkara tadi dengan singkat.

"Dan begini deh hawa rumah.."

"Lah elu ma riji si.."

"Kok gw? Ya eluu.. orang disuruh jaga mami malah keluar."

"Lah kau gk liat mami sendiri yang ngijinin aku tadi loh?"

"Yah yang penting cepet pulang si, kalo gk mau kepala kita di pajang di museum."

"Iya-iya! Ini aku otw pulang!"
Key pun mengakhiri telponnya dan Krow balik kembali ketempatnya.

"Katanya otw pulang."
Rion hanya menganggukan kepalanya karena ia mendengar suara dan percakapan mereka dari tadi.

"Yah intinya kurang-kurangin Krow ma Riji, Kalo bisa Gin pisahin mereka bukan malah nontonin...kalean gabutkah? Yaudah gw kasih hukuman untuk kalean semua termasuk Key ma Elya yang diluar ntar kalian kasih tau aja mereka berdua." Ujar Rion dengan serius.

"Selama masa hukuman kalian gk boleh pulang kerumah, crafting senjata di gudang! yang lain ngerampok.. dan sisa yang lainnya nyari info transaksi dan info kelompok lain juga cari anggota baru lagi.. entah kalian bagi hukumannya kek gimana terserah! Tapi gw saranin Riji yang jadi komandan rampok."

"..."

"Pi bukannya itu berat semua?" Ujar selia dengan hati-hati.

"Dari pada gelud gk jelas dirumah mending ngelakuin hal berguna diluarkan? Dan dapat duit.." Rion tersenyum dengan menakutkan dan mereka tau kalo mereka membantah lagi hukumannya mungkin lebih berat dari ini jadi mereka diam saja menghadapi papi yang lagi mode ngamuk.

"Jadi...kapan hukuman kita berakhir?"

"Sampe pekerjaan semua tuntas, senjata yang harus di craft ada 50000 untuk rampok harus mencapai nilai yang sesuai dengan harga kota."

Oke fix ini gila, mereka semua saling memandang satu sama lain dan menatap nasib mereka sekarang. Key dan Elya terburu-buru masuk dan langsung meminta maaf ke Papi mereka. Rion hanya menatapnya datar, menghela nafasnya lalu memaafkan mereka berdua dan beranjak kearah Sui yang baru turun dari lantai atas.

"Gimana keadaannya?"

"Gpp si cuma agak gawat dikit aja buat lu, tapi seharusnya lu bisa atasin si."

"Huh? Apa maksudnya?"
Sui menjelaskan Caine akan masuk ke tahap siklusnya tapi sekarang dia sudah memberikan obat penenang kepada Caine agar tidak merasa sakit, Sui juga menjelaskan secara terperinci tentang konsekuensi mate.

Dan cara menghadapinya sekarang sui akan menyiapkan hal yang diperlukan mereka berdua agar melewati hal ini dengan aman, Rion hanya menghela nafasnya sepertinya pilihan yang menurutnya lebih baik untuk menghargai Caine malah berbalik menyakiti Caine.

"Jadi gw bakal balik bawa hal yang diperlui-.. eh kalian semua mau kemana?" Melihat wajah-wajah lesu dari mereka semua dan Rion yang enggan menatap mereka.

"Obati Jaki, Riji ma Krow dulu sebelum pergi ngambil itu..." ucap terakhir Rion dan pergi ke lantai atas menuju kamar Caine.

"Uh? Huh?? Ada apa ini?" Ujar Sui heran karena kamar Caine kedap suara jadi teriakan maupun amarah Rion tadi tidak sampai ke kamar Caine dan sui pun tidak tau apa yang terjadi sekarang..

"Biasa...bapak keluarga mode ngamok liat istrinya sakit dikeluarin tuh semua hukumannya ke kita."
Ujar Selia pasrah..

"Hm padahal Caine lagi ruth dia malah ngamuk bukannya seneng?" Ucap Sui heran.

"Huh? Jadi mami beneran ruth?"
Ujar Key dengan penasaran.

"Iya, feromons Caine bener-bener gk stabil dan makin yah..apalagi mereka belum mating udah deh parah tuh kondisi mereka berdua." Ucap Sui menghela nafasnya dengan kasar.

"Hm keknya emang lebih baik kita jalani hukuman selama mungkin deh, karena papi keknya bakal lama hajar si maminya itu mungkin alasannya.."
Ujar Selia ceplas-ceplos.

"Yah mungkin aja...kalo gk?" Timpal Key serius.

"Kita ngadu ke mami aja si.. tapi gk tau juga metode kedua berhasil apa gk.." saran Selia serius

"Berhasil gk si dari keliatannya?" Tambah Elya membuat mereka semua memikirkan selama ini sikap Rion ke Caine meskipun jarang orang menotisnya tapi entah kenapa setiap apapun itu Papi ketika ada Caine akan kalem dan suaranya ketika ngomong sama Caine juga tidak pernah membentak dan kasar membuat mereka semakin yakin pihak mana yang kuat.

Meskipun kadang sikap Rion agak tsundare ke Caine dia menyembunyikan kekhawatirannya yang tidak jelas dari Caine dan hanya menunjukannya ke mereka yang sekarang seperti anak-anak angkatnya.
"Hmm... keknya berhasil deh?" Ujar Key meyakinkan mereka lagi.

"Menurutku si juga gitu.." timpal Krow dan semua pun menganggukan kepala setuju akan membuat metode kedua cadangan senjata mereka, Sui yang melihat kekompakan mereka dan senyum mereka yang tidak Sui mengerti hanya menatap datar dengan keluarga ini.

"Oh iya pak Sui obatin ini.. kami langsung mau pergi langsung jalani hukuman, juga waktu pak Sui bukannya mepet? Kalo Rion kehabisan kesabaran lagi... pak Sui.." Sui dengan cepat langsung menyadarkan dirinya dan bergegas mengobati 3 anak anomali ini setelah selesai dia menulis resep obat dan memberikan ke mereka lalu dengan cepat pergi untuk mengambil barang-barangnya.

"Bill nanti aja udah gw catet ntar gw chat transfer aja uangnya!!" Teriak Sui dari kejauhan dengan tergesa-gesa.

"Udahlah yok! gass lah kita ngecrafting dulu.." ujar Gin dengan santai, Mereka pun mengambil barang seperlunya karena beberapa hari atau minggu bahkan bisa bulan mereka tidak akan diterima disini selama itu.

Sementara itu...
Rion berdiri didepan pintu kamar Caine menunggu pak Sui datang, karena kalo dia menerobos masuk entah apa kesadarannya masih sama atau tidak nanti.

Dia masih bisa mendengar anak-anak yang sibuk mengobrol rencana mereka disekitar kamar lain dan suara hati mereka terdengar jelas di Rion karena keadaan Caine saat ini sedang kacau, sampai beberapa saat berlalu rumah sunyi hanya terdengar suara para pelayan dibawah yang melakukan tugasnya. Para anggota sudah pergi menjalankan tugasnya, Rion menghela nafasnya bisa menjauh dari suara hati mereka.. karena kekuatan baru itu masih terasa tidak nyaman untuknya.

Dia hanya mendengar suara hati Caine dengan jelas memanggilnya tidak karuan karena jarak mereka tidak jauh sekarang, jadi ketika Caine kacau tapi jarak mereka jauh yang bisa didengar oleh Rion adalah suara hati dan umpatan orang sekitar bukan Caine. Jadi kekuatan barunya hanya untuk jarak tertentu yang ada disekitarnya.





To be Countinue....
ANZAY CICI UP LAGI:>>
BYE GESS! SEE U NEXT YEAR😉

The Demon Of Mafia [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang