Chapter 12

123 91 5
                                    

'Lenyapkan saja wanita gila itu bersama dengan pria brengsek lainnya. 8-2-6²-8-6³, 4-3²-7³-2-5³-3-6³>>>185. 505'

Hazel mendengkus kesal membaca catatan harian milik Shenna. Apaan lagi ini? Teror yang dia alami saja belum bisa di pecahkan nya dan sekarang otak nya disuruh menebak arti-arti catatan harian ini? Lagi pula apakah Shenna memang terlalu pintar sampai-sampai catatan hariannya di tulis dengan huruf dan angka-angka bahkan melibatkan simbol-simbol yang rumit. Sial, sampai kapan Hazel harus tetap mempedulikan orang lain?

Gadis itu beranjak dari meja belajar nya menuju ke kamar mandi. Dia harus segera mandi untuk mendinginkan kepala nya yang sangat panas saat ini.

Drrtt ...Drrtt...

Getaran dari smartphone Hazel membuat gadis itu melangkah kembali menuju meja belajarnya. Nomor tak di kenal tampil di layar smartphone nya. Gadis itu tak mengacuhkannya dan memilih beranjak menuju kamar mandi. Namun, sepertinya keputusan nya untuk mandi sangat salah.

"Aaaaaaa..." Teriakan khas Hazel kembali menggema di kamar mandi.

Gadis itu melangkah mundur ketakutan begitu melihat tulisan yang ada di cermin kamar mandinya.

'1'

Angka itu tertulis besar di cermin kamar mandi menggunakan darah. Hazel yakin itu adalah darah karena warnanya yang sangat merah kental. Hah... Apa lagi ini? Apa arti angka itu?

"KELUAR LO BAJINGAN!!! ANCAMAN LO GAK GUNA BANGSAT SAMA GUE!! PENGECUTT!!" Hazel berteriak kembali di dalam kamar mandi sembari menutup telinganya. 

Gadis itu berjalan keluar kamar mandi. Dia membatalkan acara mandi nya. Dengan kesal Hazel kembali duduk di meja belajar nya. Sial, sejak kapan rumahnya di penuhi teror seperti ini? Mata Hazel kembali bertemu dengan catatan harian milik Shenna, dia membaca catatan harian itu sekali lagi. Jika dibaca lebih teliti lagi Shenna menuliskan kata 'lainnya' dalam bukunya.

Apa artinya pelaku yang terlibat bukan hanya satu orang saja? Apa ini berkaitan juga dengan hilangnya Kavindra? Hazel tiba-tiba teringat dengan kertas yang di ambil nya dari genggaman tangan Shenna pada hari kematian gadis itu. Hazel segera beranjak dari duduknya untuk membedah jaket sekolahnya. 

Kertas itu terlihat lusuh karena sudah di remas oleh Shenna. Hazel membuka kertas itu dan menemukan tulisan yang sama saat seseorang mengirimnya teror berisi silet. 

jasaD?'

Mengapa huruf 'd' nya lagi-lagi ditulis dengan huruf kapital? Apa artinya ini berhubungan dengan orang berinisial D? Hazel mengacak-acak box di bawah meja belajar nya dan menemukan kertas yang dikirim padanya saat teror berisi silet hari itu. Hazel membandingkan tulisan tangan dari kedua kertas itu. Setelah mengamati tulisan itu beberapa saat, Hazel tidak menemukan perbedaan dari kedua tulisan itu.

Dahi Hazel terlihat mengernyit heran, siren eyes nya masih menatap lekat pada kedua kertas itu. Ini membingungkan. Karena bahkan jika teror ini dibuat oleh satu orang tulisannya pasti memiliki perbedaan karena di tulis dalam waktu yang berbeda. Otak Hazel berusaha memikirkan kemungkinan lainnya.

###

Suara deru motor terdengar mendekat di pesisir pantai. Tempat yang menenangkan bagi beberapa orang dan menyeramkan bagi sebagian lainnya. Pria berkaos hitam turun dari motor nya yang sudah terparkir sempurna di sebelah toko yang ada di dekat pantai.

Ombak pantai terdengar menenangkan di telinga pria dengan garis rahang yang kuat itu. Pria itu mendudukkan dirinya di pesisir pantai itu dan pandangan matanya tertuju pada gelombang air pantai yang ada di hadapannya. 

"Sejak kapan?" Sebuah suara masuk ke telinga pria yang duduk itu. 

"Masih baru aja" jawaban singkat dia berikan pada pria yang bertanya padanya tadi.

"Gue kangen lo Kav" pria itu mendudukkan diri di samping Kavindra.

Ya, kalian tidak salah baca. Seorang pria yang pertama datang itu bernama Kavindra. Lelaki yang hilang dari Rumah Sakit entah karena apa.

"Thanks udah nyelamatin gue waktu di culik dari Rumah Sakit saat itu" pandangan Kavindra masih tertuju pada ombak pantai.

Pria berjaket kulit berwarna hitam itu tak menjawab ucapan terima kasih Kavindra. Dia mengeluarkan sekotak rokok dari saku jaketnya dan mengambil satu batang rokok. 

"Nyebat?" Pria itu menyodorkan kotak rokok pada Kavindra yang langsung ditolak oleh Kavindra dengan gelengan kepala.

"Gue butuh bantuan lo lagi" ujar Kavindra.

"Pindah ke sekolah gue Der" ucapan Kavindra kali ini sukses menghentikan pergerakan Derga.

Pria bernama Derga itu menghisap rokoknya dalam dan menghembuskan asapnya sembarangan. Lidahnya membasahi bibir keringnya, pandangan matanya terlihat memikirkan perkataan Kavindra. Lidahnya kemudian menonjol di pipi kanannya.

"Lo lihat besok aja" ujar Derga setelah cukup lama berpikir.

Kavindra kemudian bangkit dari duduknya memukul kecil bokongnya yang dipenuhi pasir pantai. Pria itu menjulurkan tangannya pada Derga yang disambut baik oleh Derga. Mereka berpelukan sesaat dan kemudian melepaskannya. Kavindra memukul kecil bahu Derga sebelum pergi menuju motornya.

TBC
Tinggalkan jejakmu!

Hayoo kedatangan karakter baru nih kita
Kira-kira hilangnya Kavindra saat itu kenapa ya?
Dan Derga kok bisa nyelamatin Kavindra?

Selamat berteori semuanya...

VIDA COMPLICADA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang