BAB 2. pertengkaran

26 9 0
                                    

"Ketenangan apa yang kau inginkan di dunia? sedangkan orang yang meninggal dunia masih ingin di doakan agar tetap tenang dari sakitnya siksa neraka sedangkan kita yang masih hidup diberi kesempatan bertaubat namun enggan melakukannya"

•••••

BERTEMU LAGI DI BAB 2❤️

SELAMAT MEMBACA!!!

SEMOGA KALIAN SUKA❤️🫣

JANGAN LUPA VOTE------

DAN COMMENT-----

----°•°raisyiluka•°•----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----°•°raisyiluka•°•----

"raisyi mana? lama amat tuh anak"

ABI PANDEWA ANABRATA

tubuh tegak lurus menghadap ke arah tangga sesekali berdecak sebal akibat terlalu lama menunggu, walaupun anabrata membena ada suara keributan dari kamar raisyi, seperti teriakan dan jeritan kesakitan, namun ia lebih memilih acuh tak acuh

menurutnya akan lebih baik raisyi mendapatkan perlakuan seperti itu dari algara cewe itu pantas menerima balasan karena bangun terlambat

Algara, lelaki itu baru saja menuruni tangga satu satu, raut wajah rata mencoba untuk tidak terjadi apa apa, kedua tangan ia letakkan kedalam saku celana membuat para teman teman lainnya ikut penasaran apa yang telah lelaki itu perbuat

"ada apa?"

ARGANTARA MAHESWARA NAGENDRA

ia menyipitkan mata sebagai pertanda curiga, argantara sendiri samar samar mendengar suara kerecokan sama hal nya yang dilangkaui oleh anabrata, lagi pula berkali kali algara berbuat sewenang wenang kepada raisyi mesti ia tahu alasan di balik itu semua namun argantara lebih memilah bungkam

"ga ada apa apa, lupakan"

suara berat namun datar mempunyai tampang menawan bahkan menjadi idaman para ciwi ciwi di sekolah, algara sendiri dikenal sebagai lelaki cuek dan dingin bahkan tidak pernah menaruh hati pada wanita satupun, ia juga memiliki watak kasar

"lo yakin?"Anabrata melebihkan, tidak yakin dengan jawaban algara, karena cowo itu tidak memberikan kepastian lebih jagur, ia menarik sudut bibir membentuk senyuman sumringah

ANDARA GILANG PANGESTU

"udahlah mending di tinggal aja, gue lagi males nunggu" Pangestu mendudukkan daksa di atas kursi menyilangkan kedua tangan di atas dada, bosan karena menanti seseorang yang tak lekas hadir

"jangan gila! mau bagaimanapun raisyi itu sahabat kita" tutur salah seorang gadis disertai tatapan gusar diterjunkan untuk Pangestu, mengenakan baju putih kelabu bertuliskan nama

LEXXA AGATHA GABRIELLA

"sahabat kita? sahabat lo kali" Pangestu tertawa meremehkan, pembicaraan lexxa tentu di tolak mentah mentah oleh pemuda itu

RAISYI || LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang