BAB 9. ancaman?

11 7 0
                                    

"dibangkitkan oleh ekspetasi lalu dijatuhkan oleh realita, apakah itu? jawabannya adalah pengharapan"

•••••

seorang wanita berbaju kulit kertap kertip kurang bahan keluar dari dalam mobil, tas selempang abu muda terjinjing di atas bahu kanan, sepatu elegant yang dia bawa mengagumkan, sang seranta bergerombong memotret untuk dicari di toko toko online, a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seorang wanita berbaju kulit kertap kertip kurang bahan keluar dari dalam mobil, tas selempang abu muda terjinjing di atas bahu kanan, sepatu elegant yang dia bawa mengagumkan, sang seranta bergerombong memotret untuk dicari di toko toko online, ambarawati---bendoronya nama tak berlainan untuk kalian dengar, mama dari---- raisyi Aprilia marella

wanita menginjak usia tua namun wajahnya awet muda, tidak tahu skincare apa yang telah ia gunakan, kulitnya yang masih mulus tidak berpori pori mengundang insecure sang wanita lainnya

Wahh bagus ya

Iya ya cantik

Itu teh siapa?

Ya Allah kok ada orang secantik dia

Dialog orang orang sekitar yang memujinya, junjungan tinggi rasa angkuh ambarawati semakin meroket, wanita itu siap berjalan ke arah pintu gerbang sekolah bertujuan menemui raisyi---anaknya, karena ambarawati sendiri mendapat kabar kalau gadisnya sedang kedapatan dilema bersama teman, tidak menahu yang akan diperbuat ambarawati selanjutnya

Apakah wanita itu akan mengamuk?

"Permisi pak" ambarawati mengirap ngirapkan rambut didepan laki laki kurus seragam security berjaga jaga gerbang, daya pikat ambarawati memelawa syahwat kaum pria, saking tersihir nya, pak security tidak menjawab puncanya bibir itu membengang, "Pak?" Ambarawati memanggil dengan godaan besar wanita

"E-eh iya neng? Ada apa?" Topi miring disirkulasikan ke depan hubaya kelomet siaga, senyuman lebar terbuka lakunya sinar pendar, gigi rapi putih bersih tidak ada jigong ulasannya terasuh tiap hari, kedua matanya menatap mantera oleh kecantikan sang wanita pujaan "ada yang bisa saya bantu?"

Ambarawati---ia hanya mengangguk malu malu "tolong bukain gerbangnya, soalnya saya mau masuk" ujarnya sopan dan santun

"Oh iya" security tersebut membuka gerbang perlahan mempersilahkan masuk ke dalam "silahkan" kedua tangannya liabel menengadah

Ambarawati berjalan pergi terbar pekasih, gaya gayaannya serangkap orang kaya di dunia, pinggulnya gual gail ke kiri kanan, pabila dilapangan banyaknya jumlah siswi buhtan jelek tentangnya, bersengketa dengan para siswa, mereka malah ikut jatuh cinta kagum,

ambarawati--- wanita itu hanya diam serasa budek telinga, saat menaiki tangga dan sesampai di ruang berderet panjang, ia melihat kelas kelas berdampingan

Wanmur----wanita berumur 50-an tahun melangkah mencari sesuatu yang tidak ditemuinya, hingga akhirnya ambarawati sampai di satu papan sekolah berisi foto raisyi yang tertempel, banyak hinaan cacian, makian dan hardikan disana,

darah buatan tercap, arus ombak kemarahan perancangan di hati, ibu mana yang tidak kecewa melihat anaknya melakukan suatu pembunuhan yang sama sekali tidak dia ketahui?

RAISYI || LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang