BAB 5. luka

14 7 0
                                    

"tuhan memiliki seribu cara untuk memberikan jalan keluar dari permasalahan yang ada"

•••••

Perban renik berpori membebat luka spektakuler, wajah memar menjendul luhung wajah di cermin mengambul, tangannya memutar mutar perban membelit tangan satunya yang terluka, air mata tidak kedapatan mengerem, kantung mata kurang tidur mencolok, raisyi gobar hati risau, rambut awut awutan sulit diatasi

"Cara nyembunyiin ini gimana ya?" Setengah alis naik gerun "kalau ketauan kan bisa bahaya hidup gue" raisyi suntuk napas tumpat di dada, "besok sekolah, kalau pakai masker kan masih keliatan di mata apalagi tangan di perban

"ga lucu kalau di tanyain kenapa"
raisyi melapuk atas eyebrow "sepandai pandainya seseorang menyembunyikan sesuatu pasti akan terbongkar pada akhirnya" raisyi berbicara pada diri sendiri

Perempuan remaja berjalan ke atas kasur dengan tatapan memikirkan solusi, kakinya naik di atas sprei dan duduk bersandar di dinding

"lama lama gue bisa sakit mental di sini" cewe itu menunda kalimat berikutnya lalu mulai berkata."tinggal nunggu sakit jiwa nya" cermin panjang di samping sprei dan di tempel di dinding masih tertampilkan mimik wajah raisyi yang sedang ditimpa musibah

Raisyi melihat samping tikar ada meja putih rak di atas dan lampu tidur di sana, gadis itu menggerayang dan membuka laci rak nya

foto keluarga jangkap beberapa waktu silam bilamana mereka tidak kehilangan satu sosok paling utama menyertakan rindu para keluarga untuk almarhum mendiang ayah

"Ayah, tau gak? Sekarang keluarga kita udah engga sama lagi" percikan air mata lolos keluar tanpa permisi "semua berubah semenjak ga ada ayah" ibu jari menghapus air mata nya

"andai aja waktu itu aku gak telat balik ke rumah sakit buat ngunjungin ayah, pasti semua ini bakalan baik baik aja, ga akan ada fitnahan lagi"

mata raisyi berkaca kaca memerah karna kesedihan mendalam, ia seperti sedang berhalusinasi, ingin sekali keluar dari delusi tapi dia sadar kalau ini adalah realita kehidupan, setiap makhluk hidup akan balik pulang pada tuhannya

Dari sudut pandang raisyi, waktu kejadian tersebut sedang berlanjur, saat itu raisyi izin keluar membeli makanan ke ayahnya yang tak sadarkan diri di atas brankar rumah sakit saat jam 19:00, gadis itu berpamitan dengan berat hati, ia ingin membelikan cemilan kesukaan ayahnya dan memberikan surprise saat wanita itu telah sadar dari tidur lelap nya

Memang jam jam segitu masih banyak orang yang keluyuran berseliweran, ada pula yang mengantri membeli makanan di alun alun yang masih buka dan tutup pukul 22:00

Dirinya mengira semua akan berjalan sesuai keinginan tapi tidak, tuhan berkata lain, saat dia kembali ke rumah sakit, raisyi melihat tubuh ayahnya telah bersimbah darah di lantai rumah sakit, ada luka gores pisau di bibir dan juga tusukan sebanyak 5 kali anggota tubuh leher, denyut nadi tangan, perut, dua kaki

mulanya pria itu di atas brankar sekarang berpindah tempat begitu cepat? Bukankah itu aneh dan tidak wajar? alat alat yang seharusnya menempel di tubuh tiba tiba terlepas sehingga alat monitor pendeteksi detak jantung bergaris datar petunjuk ayahnya telah tiada secara mengenaskan di depan mata

Awalnya raisyi beranggapan dirinya berfantasi, tangannya memukul mukul keras bagian seluruh tubuh sebagian kecil ia mencubit cubit kulit dan sebagian besar dia menggapluk pipi kanan kiri, namun saat dirinya menyadari itu adalah kenyataan, raisyi berteriak histeris dan menarik perhatian publik

"GARA GARA KAMU ANAK BODOH GATAU SITUASI! SUAMI SAYA MENINGGAL! SEHARUSNYA KAMU TAHU WAKTU, MALAM ITU BUKANNYA TETAP MENEMANI SUAMI SAYA MALAH PERGI KELUAR, MAU NYARI APA? MAKANAN? MANA ADA MAKANAN DI MALAM HARI BEGITU SYI! "

RAISYI || LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang