Bab 8. kebenaran atau tidak?

19 7 3
                                    

"hidup ini hanya ujian, dan akhirat adalah kebebasan"

•••••

Pak yaksa membocorkan senyuman laksmi ke Lena dan para teman temannya andaikata masalah raisyi dan algara purna, namun pertarungan ini masih di usut lebih lanjut guru saat rapat sepulang sekolah dan di tanyai mengapa semua ini bisa terjadi

termasuk para saksi saksi yang ada mungkin akan dimintai keterangan besok, namun tidak sedikit dari murid murid semua yang jujur dan memilih membela algara dibanding raisyi

"Pak ada apa ini?" Ferline memulai pertanyaan, sedang Pak yaksa membengkungkan senyuman lawak

"cuman masalah biasa anak remaja" pak yaksa jenjam

Elvana bersemuka dengan lena tidak menahkikkan

"Yakin pak?" Lexxa bertanya satu kali

"Yakin", balas pak yaksa tanpa merandek

PAKKKK!" Entakan kaki gruduk ruduk mahluk hidup berupa manusia berlomba lomba renggut dekatan diri ke pak yaksa untuk melaporkan embaran kabar, salah seorang siswa longsor ke lantai dan injak injak oleh para teman temannya karena tersanga -sanga pelarian

"Ada apa? Ada apa? Kok pada panik semua?" Pak yaksa bertanya dan menenangkan

"Papan pak! Papan!" Kakak kelas XII 12 menunjuk ke belakang arah foto itu ditempel di sana jangka jarak dekat dari tempat mereka berada

____________________________

"Astaghfirullah! Ini raisyi?!" Pak yaksa menggontai kepala kanan kiri, saat matanya jeli menatap foto raisyi terlalu tidak mengkenankan untuk dipertonton, matanya memburam markah pak yaksa akan pingsan
Siswi siswi langsung siap siap huni menadahi tubuh besar tersebut

"Pak pak! Bangun pak! Ya Allah" salah satu siswa menepuk nepuk pipi pak yaksa beraspirasi guru pria itu akan terbangun dari sinkopnya, sedangkan siswi siswi lain hanya diam memandang tidak ada membantu sama sekali untuk menenangkan atau membangunkan guru nya sendiri

"Kalian liatin apa? Ayo bantuin masa cuman gue doang yang bangunin pak yaksa"

"I-iya udah deh, ayo temen temen" ajak salah satu siswi untuk ikut menolong

"Ngapain?"

"Mancing! ya bantuin lah"

"Ohh hehe iya iya"

_________________________

Elvana dan para keempat temannya lebih mengedepankan nyambangi raisyi yang membengukkan ihwal nya daripada mengikuti pak yaksa dan murid murid lain untuk melihat papan foto raisyi

mereka tidak ingin terlalu dalam percaya kepada foto itu dan ikut merosok kebencian pada raisyi seperti orang orang, elvana juga tidak ingin mudah percaya kepada orang lain

"Raisyi" elvana merawan

Raisyi berangsur- angsur membuka mata, telapak tangan Anastasya dibebani oleh punggung tangan raisyi yang sedikit bergerak

mereka semua saling terkejut namun diam diam agar tidak menggagan raisyi, elvana bagian menyelia suhu tubuh raisyi melangkahi perut ke leher dan jidat

"Gimana keadaannya?" Bisik lexxa pelan memasang wajah merintih

"Panas"

Mata layu raisyi meneelah kelima teman yang sudah mendampinginya sampai sekarang, padahal seharusnya pelajaran sudah dimulai, namun karna kejadian kericuhan ugal ugalan mengundang para manusiawan berujud mengadakan keviraan sejadi jadinya

RAISYI || LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang