Di dunia ini tidak ada sesuatu yang tak mudah. Bahkan dalam pekerjaan agen intelejen. Banyak sekali musuh untuk diri sendiri saja. 1 melawan puluhan manusia yang ingin membunuh.
Itu tidak gampang.
Tapi gampang untuk seorang Jennie Kim.
Tap! Sepatu hitam itu mendarat sempurna di lantai. Jennie melihat sekitar apartemen yang sepi tanpa penghuni. Lalu dia jalan pelan mendekati kamar.
Dia melakukannya sendiri. Jika bersama rekan, malah makin sulit. Tapi kalau sendiri, dia jagoannya.
" Ohhkeeeyy~" Ucapnya pelan setelah membuka brangkas untuk mencari bukti soal pembunuhan berantai yang terjadi pada satu keluarga.
Itu kasus sudah 1 tahun tidak selesai. Hingga pihak keluarga itu, membayar lebih intelejen negara untuk menyelesaikannya. Hingga disini Jennie berakhir. Dia yang mengambil kasus ini.
Ceklek!! Pintu apartemen terbuka. Masuklah beberapa orang pada saat Jennie baru ingin keluar kamar.
Tapi pergerakan pintu diketahui mereka.
" Siapa itu!?"
Jennie terdiam sejenak. Dia memasukkan perlahan kertas itu ke dalam kantong celananya.
" Keluarlah!!" Teriak mereka sambil tangan sudah memegang senjata api di pinggangnya.
Jennie pun keluar. Dia berhenti di depan pintu sambil tangan menurunkan pisau yang langsung dia lempar mengenai leher salah seorang.
Mereka teralihkan dan kaget. Segera pistol keluar namun Jennie langsung mendekat, membanting badan mereka di lantai sambil dia siku wajahnya dan dia pukul kuat.
Hanya ada lima orang disini. Jennie ringkas menghajarnya tanpa suara. Dia juga menidurkan pelan kepala pria itu di lantai yang sudah kejang-kejang karena tusukan perih di lehernya.
" Ssssttt~~" Desis Jennie sebari telinganya peka mendengar suara hentakan sepatu yang mendekat.
Ceklek!! Pintu apartemen terbuka. Bosnya kaget bersama anak buah yang langsung masuk ke dalam. Mereka menoleh cepat ke arah teras apartemen. Kaget melihat ada tali mengikat membuat mereka langsung lari dan nunduk ke bawah.
Jennie melambai. Dia turun melompati setiap kaca apartemen. Lalu parkour turun menginjak semen.
" Sial!! Dia mengambil hardisk nya!!" Kata bos itu yang keluar kamar.
Jennie berhasil. Dia mengambil buktinya.
Jennie jika bekerja sangat rapi. Dia tidak akan ugal-ugalan untuk mengurangi tenaga ekstra. Jika sudah ugal-ugalan berarti Jennie hanya ingin ringkas dan cepat selesai.
" Cepat sekali. Tau begini, aku menyuruhmu sejak dulu!" Kata atasannya yang menerima amplop kuning berisi beberapa kertas juga hardisk di dalamnya.
" Sudah kan? Aku ingin pulang."
" Ah! Masih ada satu misi lagi."
" Mwo?" Tanya Jennie.
Dia menerima misi yang cukup berbahaya karena ini kategori kriminal tingkat A.
Jennie memeriksa biodata seorang laki-laki. Dia membolak-balikkan kertas itu untuk membaca.
" Universitas Seoul." Bacanya.
" So handsome~" Lanjutnya saat melihat fotonya.
" Jadilah mahasiswa. Dekati anaknya dan cari tau kasus ini." Suruh kepala membuat Jennie diam sambil meletakkan laporan itu di atas meja.
" Ok." Angguknya. Menerima misi selanjutnya.
Jennie pikir itu akan gampang. Tapi nyatanya sulit sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
A CRIMINAL'S LOVE ✓
FanfictionJennie Kim intelejen negara yang mendapatkan tugas mendekati seorang anak mafia untuk mencari kebenaran soal penggelapan uang dan juga pengimpor narkoba. Orang tuanya sudah tiada. Hanya tinggal anak satu-satunya yang masih hidup. Dia berkuliah di Se...